KlikDokter.com – Terapi chiropractic adalah suatu terapi alternatif yang menangani kelainan sistem saraf dan/atau sistem otot-tulang yang ditangani secara nonbedah. Terapi manipulasi tulang belakang merupakan terapi yang dilakukan untuk mengatasi sakit kepala, leher, dan punggung. Terapi manipulasi ini merupakan bagian dari chiropractic, walaupun manipulasi ini juga bisa dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi.
Manipulasi tulang belakang dilakukan dengan memberikan gerakan kuat yang menghentak dengan tujuan untuk memperbaiki kemampuan gerak persendian. Suara gemeretak biasanya terdengar pada saat dilakukannya manipulasi, dan suara gemeretak tersebut banyak terdengar, terutama pada saat dilakukannya manipulasi tulang belakang di bagian leher.
Komplikasi yang banyak dikeluhkan setelah dilakukannya manipulasi tulang belakang adalah rasa nyeri yang biasanya diikuti dengan pusing, sakit kepala, dan kelemahan badan. Sakit kepala, rasa kebas, dan kesemutan di bagian ekstremitas atas tubuh juga banyak dikeluhkan dalam 7 hari setelah dilakukannya manipulasi. Tetapi, gejala-gejala tersebut merupakan gejala ringan yang biasanya berlangsung sementara dan akan sembuh dengan sendirinya.
Walaupun jarang, pernah dilaporkan beberapa komplikasi serius terapi chiropractic yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Komplikasi tersebut berupa perdarahan selaput saraf tulang belakang, stroke, kerusakan jaringan saraf, perdarahan tulang, rusaknya bantalan sendi, sindroma Boerhaave, kelumpuhan saraf kranial, patah tulang belakang, sumbatan pembuluh darah, dan komplikasi fatal lainnya.
Pada beberapa kasus, terjadinya stroke ketika dilakukannya manipulasi tulang belakang, terutama di bagian leher, kemungkinan disebabkan oleh ketidakstabilan pembuluh darah di daerah tersebut. Manipulasi tulang belakang leher dapat menyebabkan sumbatan atau bahkan robekan pembuluh darah, terutama ketika leher diregangkan secara maksimal. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen.
Komplikasi akibat terapi chiropractic memang membutuhkan penelaahana lebih lanjut karena merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi, yakni 1 di dalam 50.000-5.000.000 manipulasi. Komplikasi ini termasuk stroke, kerusakan otot, dan kerusakan saraf. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi akibat manipulasi ini.
Ternyata, yang lebih rentan mengalami komplikasi ini adalah perempuan yang berusia di bawah 45 tahun, pertama kali menjalani terapi, rasa nyeri sudah terjadi dalam waktu yang lama, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, perlunya dilakukan follow up secara mendetail setelah dilakukan terapi chiropractic agar pasien dipastikan tidak mengalami komplikasi yang fatal.
Perlunya kewaspadaan dari seorang chiropractor untuk mengedukasi pasiennya akan gejala-gejala komplikasi fatal yang terjadi. Sehingga apabila hal tersebut terjadi, pasien dapat langsung mencari pertolongan dengan lebih cepat dan tepat.