Tak hanya kesehatan tubuh yang harus dijaga hingga usia tua, kondisi otak pun tidak boleh luput dari perhatian. Anda tentu tak ingin punya badan tegap dan bugar, tetapi mudah lupa alias pikun. Karena itu, penting untuk terus mengasah kemampuan otak agar tetap cemerlang di usia tua. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengisi teka-teki silang.
Teka-teki silang (TTS) adalah permainan klasik yang dikenal sejak lama dan digemari oleh semua kalangan masyarakat. Biasanya, TTS terdapat dalam salah satu kolom di surat kabar atau tersedia dalam bentuk buku. Oleh sebagian orang, TTS kerap digunakan untuk mengisi waktu luang dan mengusir kebosanan. Namun ternyata, TTS memiliki sejumlah manfaat untuk otak.
TTS bisa mempertajam ingatan
Bermain teka-teki silang dapat meningkatkan kemampuan otak secara umum. Mengisi TTS mengharuskan Anda untuk terus berpikir serta menganalisis. Selain itu, bermain TTS juga dapat membantu mempertajam ingatan, khususnya ingatan jangka pendek.
Sering kali pertanyaan dalam TTS menuntut Anda untuk membongkar ingatan mengenai nama tempat, nama tokoh, peristiwa, istilah-istilah tertentu, kata dalam bahasa asing maupun bahasa daerah, dan sebagainya. Hal tersebut akan kembali menyegarkan ingatan Anda. Secara tidak langsung, TTS pun dapat meningkatkan kecerdasan verbal (bahasa) karena kosakata Anda akan makin diperkaya dengan seringnya Anda mengerjakan TTS.
Dengan tingkat kesulitan yang beragam, teka-teki silang juga dapat melatih kemampuan Anda memecahkan masalah. Selain itu, kemampuan untuk fokus dan konsentrasi juga amat diasah dengan permainan sederhana ini.
Mencegah Alzheimer dan demensia
Tak berhenti disitu, teka-teki silang pun dapat mencegah Anda mengalami demensia dan Alzheimer. Demensia atau pikun adalah kondisi dimana sel otak mengalami penurunan fungsi yang mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan mengingat, sulit melakukan aktivitas sehari-hari, dan lupa akan pengalaman atau kejadian sebelumnya.
Meski sering dianggap sebagai fenomena wajar, demensia nyatanya berdampak serius karena dapat menimbulkan sejumlah komplikasi termasuk depresi. Demensia dapat dicegah dengan beragam cara, salah satunya adalah melakukan aktivitas yang menstimulasi kemampuan otak seperti teka-teki silang.
Berbagai penelitian telah membuktikan hal tersebut. Kaum usia lanjut yang rutin mengerjakan teka-teki silang atau melakukan permainan yang mengasah otak lainnya lebih rendah risikonya mengalami kerusakan otak dan gangguan memori dibanding mereka yang tidak pernah atau jarang bermain TTS.
Dari sisi kesehatan mental, bermain teka-teki silang berdampak positif pada emosi. Harus diakui, teka-teki silang adalah permainan yang seru. Bermain teka-teki silang saat waktu luang di tengah tekanan pekerjaan akan membantu Anda mengurangi stres.
Studi ilmiah juga telah membuktikan hal tersebut. Aktivitas yang mengasah kemampuan kognitif seperti teka-teki silang efektif dalam mengurangi kecemasan dibandingkan aktivitas lain seperti menonton televisi atau berbelanja. Dopamin yang dikeluarkan saat Anda berhasil mengerjakan teka-teki silang akan membuat Anda merasa lebih nyaman, suasana hati lebih baik, dan Anda bisa kembali bekerja lebih optimal.
Teka-teki silang juga memiliki manfaat secara sosial. Anda tak harus mengerjakan teka-teki silang seorang diri. Dengan beberapa teman, Anda dapat bermain teka-teki silang bersama-sama. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kerja sama, meningkatkan kemampuan berpikir serta berkomunikasi. Bila diterapkan pada lanjut usia, akan membuat diri mereka merasa diterima dan bernilai kembali.
Mengisi teka-teki silang bukanlah permainan usang yang tak layak dilirik. Permainan sederhana ini justru mendatangkan banyak manfaat untuk kesehatan otak, bahkan mental dan sosial. Jadi, tunggu apalagi? Ambil alat tulis dan isilah teka-teki silang untuk mengisi waktu luang Anda.
[RVS]