Parkinson merupakan penyakit yang menganggu kerja otak. Penderitanya menjadi kekurangan hormon dopamin yang seharusnya bekerja mengatur gerakan tubuh. Aklibatnya, muncul kondisi tremor hingga kesulitan berjalan pada orang yang menderita Parkinson.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh RSCM, penderita Parkinson masuk ke dalam daftar peringkat 10 besar penyakit yang paling sering diderita. Karena penyakit ini merupakan degeneratif sistem saraf, sebagian besar orang yang mengalaminya adalah lansia.
Gejala dan Tahapan Parkinson
Perlu Anda ketahui, gejala yang umum terjadi pada penyakit Parkinson adalah sebagai berikut ini:
- Tremor saat istirahat
- Kekakuan otot (rigiditas)
- Mimik wajah datar
- Gangguan refleks postural, yaitu pasien mengalami gangguan keseimbangan tubuh
Jika keempat gejala di atas dialami oleh penderita Parkinson, maka sekilas penderita akan terlihat seperti robot saat bergerak. Selain gejala, menurut Melvin Yahr dan Margaret Hoehnh, terdapat 5 stadium pada penyakit Parkinson, yang juga tertuang dalam jurnal Neurology. Berikut ini adalah pemaparannya:
-
Stadium 1
Gejala dan tanda muncul pada satu sisi saja. Keluhan tremor terjadi pada satu anggota gerak dan tidak menimbulkan kecacatan.
-
Stadium 2
Gejala dan tanda muncul pada kedua sisi. Terdapat kecacatan minimal dan cara berjalan sudah mulai terganggu.
-
Stadium 3
Gejala muncul dengan gerakan tubuh yang melambat, terdapat gangguan saat bergerak.
-
Stadium 4
Gejala semakin berat, penderita masih dapat berjalan dengan jarak tertentu, namun terdapat kekakuan otot dan keterbatasan gerak anggota tubuh.
-
Stadium 5
Sudah masuk masa kakhetik, yaitu terjadi kecacatan secara total di tubuh. Pada stadium ini penderita tidak bisa berdiri dan berjalan sendiri.
Dari beberapa gejala umum Parkinson di atas, gangguan yang paling sering dikenal adalah tremor, yakni gerakan gemetar yang tidak terkontrol pada satu atau lebih bagian tubuh. Pada penderita Parkinson, gejala ini terjadi pada saat istirahat dan berkurang setelah ada pergerakan.
Penanganan Tremor pada Penderita Parkinson
Dalam menangani gejala tremor, dokter biasanya akan melakukan terapi dengan tujuan untuk meringankan gejala dan memperbaiki kualitas hidup penderita. Penangannya antara lain:
-
Pengobatan Oral
Untuk mengatasi tremor pada penderita Parkinson, setidaknya dibutuhkan dua atau tiga obat yang berbeda sebelum menemukan obat yang tepat pada tubuh pasien. Ada tiga jenis obat yang digunakan untuk penderita Parkinson, yaitu levodopa, agonis dopamine dan monoamine oksidase-B inhibitor.
-
Suntikan Botox
Botox adalah botulinum toxin yang dapat digunakan untuk penderita Parkinson dengan cara disuntikkan ke dalam otot. Efeknya bahkan lebih cepat dibandingkan dengan obat yang diminum.
-
Operasi
Jika obat minum dan suntikan botox tidak efektif, maka perlu dilakukan tindakan operasi stimulasi otak dalam atau biasa disebut DBS (Deep Brain Stimulation).
Operasi DBS jika berhasil dapat menghilangkan gejala Parkinson, sehingga kualitas hidup pasien menjadi lebih baik, meskipun risiko tindakan operasi ini juga cukup tinggi.
DBS dilakukan dengan menanamkan elektroda ke bagian otak dalam, sehingga diharapkan dapat merangsang produksi dopamin dan sel otak dapat kembali bekerja dengan optimal. Namun, tidak semua penderita Parkinson dapat melakukan tindakan operasi ini. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
-
Pasien Berusia di Bawah 70 Tahun
Syarat ini harus dipenuhi. Karena semakin bertambah usia, otak akan mengalami penurunan fungsi. Jika operasi dilakukan pada penderita yang berusia di atas usia 70 tahun, kemungkinan keberhasilan tindakan operasi amatlah kecil.
-
Tubuh Dapat Merespon Obat
Jika tubuh penderita dapat merespon obat Parkinson, maka tubuhnya juga pasti akan merespon stimulasi yang akan diberikan saat tindakan DBS berlangsung.
-
Sudah Mendapatan Pengobatan Selama Lima Tahun
Riwayat pengobatan Parkinson selama lima tahun untuk memastikan bahwa orang tersebut memang menderita Parkinson. Sebab, penyakit Parkinson baru menunjukkan perkembangannya setelah lima tahun menderita.
-
Parkinson Stadium 3 dan 4
Operasi DBS dilakukan jika penderita sudah memasuki tahap stadium 3 dan 4. Karena pada stadium 1 dan 2 penanganan masih bisa dilakukan dengan obat. Sedangkan, pada stadium 5 sel otak penghasil hormon dopamin sudah sulit dipacu dengan elektroda DBS.
-
-
Fisioterapi
Fisioterapi digunakan untuk menjaga fungsi otot agar tetap kuat dan mencegah terjadinya pengecilan otot (atrofi) akibat tremor.
Demikianlah beberapa pengobatan yang biasa digunakan untuk mengatasi tremor pada penderita Parkinson. Jika ada keluarga Anda yang menderita penyakit serupa, segera lakukan konsultasi dengan dokter spesialis saraf untuk mendeteksi stadium penyakit dan mengetahui pengobatan yang tepat. Dengan demikian, penderita dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
[NP/ RVS]