Saraf

Mengenal Fungsi Hipotalamus dan Masalah Kesehatannya

Fatin Nur Jauhara, 24 Okt 2022

Ditinjau Oleh dr. Atika

Hipotalamus adalah bagian otak besar yang punya peran penting bagi tubuh. Simak di sini fungsi hipotalamus dan gangguan kesehatannya yang mungkin terjadi.

Mengenal Fungsi Hipotalamus dan Masalah Kesehatannya

Pernahkah kamu mendengar hormon dopamin? Hormon ini disebut sebagai hormon bahagia karena hormon ini memberikan rasa gembira pada tubuh. Dopamin diproduksi oleh salah satu bagian otak besar yang bernama hipotalamus (hypothalamus).

Selain hormon dopamin, hipotalamus juga memproduksi hormon lainnya untuk tubuh. Yuk, mengenal hipotalamus mulai dari fungsi, hormon yang diproduksi, hingga risiko penyakit yang mungkin menyerangnya!

Apa itu Hipotalamus?

Hipotalamus adalah salah satu bagian otak besar yang berfungsi sebagai pusat koordinasi anggota tubuh. Hipotalamus memiliki ukuran sebesar kacang almon dan berlokasi persis di atas batang otak.  

Fungsi hipotalamus adalah menjaga tubuh agar selalu dalam keadaan stabil atau homeostatis. Bagian otak ini membantu kamu untuk mengelola banyak hal, di antaranya:

  • Suhu tubuh
  • Tekanan darah
  • Rasa lapar dan haus
  • Rasa kenyang ketika makan
  • Suasana hati
  • Hasrat seksual
  • Tidur

Disampaikan oleh dr. Atika, “Secara umum, hipotalamus bekerja dengan cara menerima impuls saraf, lalu mengeluarkan respons berupa pensinyalan saraf berikutnya. Baik itu untuk pengaturan suhu, pengaturan lapar, haus, hormon, dan lain sebagainya.”

Artikel Lainnya: Segudang Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Otak

Hormon yang Dihasilkan Hipotalamus

Hipotalamus bekerja sama dengan kelenjar pituitari (kelenjar pembuat beberapa hormon) untuk menyimpan ataupun melepaskan hormon ke tubuh. Berdasarkan studi yang dimuat dalam buku Physiology, Hypothalamus, terdapat sepuluh jenis hormon dilepaskan dari hipotalamus, yaitu  

1.The thyrotropin-releasing hormone (TRH)

Thyrotropin-releasing hormone adalah hormon tripeptida yang menstimulasi pelepasan thyroid-stimulating hormone (TSH) dan prolaktin dari kelenjar pituitari.

Adapun fungsi TSH adalah membantu kamu mengontrol berat badan, suhu tubuh, kekuatan otot, dan suasana hati. Kadar hormon ini yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menandakan adanya masalah tiroid.

Sementara fungsi hormon prolaktin adalah merangsang pertumbuhan payudara dan produksi ASI, membantu mengatur sistem reproduksi, metabolisme, dan daya tahan tubuh.

2. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)

Hormon ini merangsang pertumbuhan hasrat seksual dimulai saat pubertas dan menjaga fisiologi wanita dan pria. Jadi, hormon ini memengaruhi fungsi gonad, yakni sebutan untuk organ reproduksi (oarium dan testis) yang memproduksi sel-sel anakan. 

Artikel Lainnya: Ini Kebiasan Penyebab Kerusakan Otak yang Jarang Disadari

3. Growth hormone-releasing hormone (GHRH)

Hormon yang dihasilkan hipotalamus ini berguna dalam menstimulasi kelenjar pituitari untuk memproduksi dan melepaskan hormon perkembangan ke aliran darah. Hormon tersebut bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme dan perkembangan tubuh.

4. Corticotropin-releasing hormone (CRH)

Corticotropin-releasing hormone berfungsi untuk menstimulasi kelenjar pituitari agar melepas Adrenocorticotropic hormone (ACTH). Hormon tersebut berfungsi membantu mengatur stres pada tubuh, tekanan darah, gula darah, dan siklus tidur.

5. Somatostatin

Hormon ini bertindak untuk mencegah pelepasan beberapa hormon, seperti hormon perkembangan, TSH, dan beragam hormon yang berkaitan dengan usus agar jumlah yang dilepaskan tubuh tidak melebihi batas.

6. Dopamin

Dopamin merupakan hormon yang mencegah pelepasan prolaktin dari kelenjar pituitari. Selain itu dopamin terkenal sebagai hormon bahagia karena hormon ini memberikan rasa bahagia, semangat, waspada, dan fokus.

Artikel Lainnya: Cara Meningkatkan Konsentrasi Otak dengan Mudah dan Efektif

7. Vasopressin

Hormon ini disebut juga sebagai hormon antidiuretik (ADH). Beberapa fungsi hormon ini adalah mengatur tekanan darah dan fungsi ginjal. 

8. Oxytocin

Hormon ini bekerja untuk menstimulasi kontraksi saat akan melahirkan dan melepaskan ASI saat ibu mulai menyusui. Selain itu, hormon ini juga mendukung pergerakan sperma menuju sel telur. Jadi, hormon ini ada pada wanita dan pria.

9. Orexin dan Ghrelin

Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan. Kadar hormon ini dapat berubah sepanjang hari. Ketika kamu lapar, kadarnya akan meningkat. Sebaliknya, jika kamu kenyang, kadar hormon akan menurun.

10. Leptin

Leptin merupakan hormon yang berlawanan dengan orexin dan ghrelin. Hormon ini meningkatkan kerja saraf ventromedial untuk menurunkan nafsu makan. Hormon leptin dilepaskan oleh hipotalamus ke aliran darah dan berjalan ke kelenjar pituitari untuk diproses.

Artikel Lainnya: Kegiatan untuk Melatih Kesehatan Otak agar Tetap Terasah

Gangguan Hipotalamus yang Mungkin Terjadi

Gangguan Hipotalamus yang Mungkin Terjadi

Penurunan fungsi hipotalamus dapat menimbulkan beberapa kondisi dan masalah kesehatan, seperti:

1. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah kondisi yang terjadi ketika hipotalamus tidak memproduksi dan melepaskan cukup hormon vasopressin. Hal ini menyebabkan ginjal terlalu banyak kehilangan air dan menimbulkan gejala buang air kecil dan rasa haus berlebihan.

 2. Prader-Willi Syndrome

Prader-will syndrome adalah penyakit keturunan yang menyebabkan hipotalamus tidak mengenal rasa kenyang. Tanpa radar ini, penderitanya akan mengalami keinginan untuk makan yang besar dan berisiko obesitas.

3. Amenorea

Amenorea terjadi ketika wanita tidak mengalami menstruasi selama lebih dari tiga bulan. Umumnya, hal ini disebabkan oleh penurunan fungsi hipotalamus.

4. Hiperprolaktinemia

Kondisi ini terjadi ketika terdapat penurunan kadar dopamin yang menyebabkan kadar prolaktin meningkat. Hal ini disebabkan oleh tumor, atau kerusakan di sel saraf hipotalamus.

Terdapat beberapa penyebab penurunan fungsi hipotalamus, seperti cedera kepala, infeksi otak, faktor keturunan dan gangguan pola makan, seperti bulimia atau anoreksia.

Artikel Lainnya: Cegah Penurunan Fungsi Otak dengan Konsumsi Serat

Kapan ke Dokter?

Beberapa penyakit hipotalamus disebabkan oleh produksi hormon yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Sebaiknya, kamu segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami:

  • Tekanan darah tinggi atau tekanan darah rendah
  • Dehidrasi
  • Penurunan atau pertambahan berat badan drastis atau adanya perubahan nafsu makan
  • Infertilitas 
  • Pubertas terlambat
  • Kelemahan otot
  • Insomnia 
  • Sering buang air kecil

Artikel Lainnya: Penting, Ini Cara Menjaga Kesehatan Otak

Hipotalamus adalah bagian otak yang sangat penting. Cedera pada bagian ini dapat memengaruhi fungsi tubuh tertentu. 

Jangan ragu untuk mengonsultasikan kondisi kesehatanmu ke dokter spesialis saraf atau lakukan konsultasi secara daring melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Yuk #JagaSehatmu dengan mengikuti berbagai tips hidup sehat di aplikasi KlikDokter!

(APR/JKT)

Saraf
Diabetes Insipidus
Shahid Z, Asuka E, Singh G. Diakses pada 2022. Physiology, Hypothalamus. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. Cuzzo B, Padala SA, Lappin SL. Diakses pada 2022. Physiology, Vasopressin. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Hypothalamus. Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Dopamine. Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH). MedlinePlus. Diakses pada 2022. TSH (Thyroid-stimulating hormone) Test.