Down syndrome merupakan salah satu kelainan genetik yang sering ditemui. Bayi dengan down syndrome terlahir dengan 3 salinan kromosom 21. Dalam kondisi normal, seseorang hanya memiliki 2 salinan kromosom tersebut. Itu sebabnya down syndrome juga sering disebut trisomi 21.
Anak dengan down syndrome umumnya akan memiliki ciri fisik yang serupa, di antaranya tubuh pendek, hidung datar, kepala kecil, lidah sedikit terdorong keluar (protruding tongue), dan leher pendek.
Bahkan, angka harapan hidup down syndrome dinilai lebih rendah dibanding anak normal. Benarkah demikian? Simak penjelasannya berikut ini.
Kenapa Angka Harapan Hidup Down Syndrome Cenderung Rendah?
Selain ciri fisik di atas, down syndrome juga kerap berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan. Hal inilah yang memengaruhi angka harapan hidup down syndrome.
Bayi down syndrome yang lahir dengan berat lahir sangat rendah memiliki risiko kematian lebih tinggi, terutama di satu bulan pertama jika dibandingkan bayi down syndrome yang lahir dengan berat lahir normal (antara 2.500-4.000 gram).
Artikel lainnya: Mengapa Anak Down Syndrome Memiliki Wajah yang Khas?
Selain itu, bayi down syndrome dengan kelainan jantung bawaan (congenital heart disease) juga punya risiko mortalitas (kematian) lima kali lebih tinggi di tahun pertama kehidupan, jika dibandingkan bayi down syndrome tanpa kelainan jantung bawaan.
Ada beberapa faktor lain yang juga berkaitan dengan angka harapan hidup down syndrome, khususnya di tahun-tahun pertama kehidupan, yaitu:
- Kelainan saluran pencernaan
- Masalah kekebalan tubuh
- Sleep apnea
- Obesitas
- Masalah hormonal
- Masalah pada tulang dan otot
Adakah Cara Meningkatkan Harapan Hidup Down Syndrome?
Down syndrome memang sering berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan lainnya. Namun, angka harapan hidup down syndrome nyatanya terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
Puluhan tahun lalu, bayi dengan down syndrome memiliki harapan hidup hingga 12 tahun. Akan tetapi, saat ini angka harapan hidup down syndrome bahkan dapat mencapai 60-80 tahun.
Rata-rata umur down syndrome tersebut bisa dicapai berkat kemajuan teknologi kedokteran dan didukung meningkatnya perhatian masyarakat terhadap kondisi ini.
Artikel lainnya: Kiat Mendidik Anak dengan Down Syndrome
Jumlah bayi dengan down syndrome yang meninggal sebelum usia 1 tahun juga menurun drastis. Berdasarkan data CDC, di Amerika, persentase kematian bayi down syndrome dalam tahun pertama kehidupan menurun sebesar 41 persen dalam 20 tahun terakhir.
Hal itu tentu menjadi harapan baru bagi para orangtua yang memiliki anak dengan down syndrome.
Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup anak dengan down syndrome adalah rutin melakukan pemeriksaan. Pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatan anak secara rutin dan meliputi seluruh organ.
Dokter akan memeriksa dan menilai apakah ada kelainan bawaan tertentu. Temuan hasil pemeriksaan kemudian akan ditangani sesuai kelainan spesifik tersebut.
Selain itu, dokter dan tenaga kesehatan mungkin akan menyarankan anak untuk mengikuti terapi fisik, okupasi, dan wicara. Perbanyak pula diskusi dengan tenaga medis profesional yang menangani si kecil.
Artikel lainnya: Kenali Ciri-Ciri Bayi Down Syndrome
Seiring bertambahnya usia, orangtua juga dapat berkonsultasi kepada psikolog dan edukator untuk mendukung serta meningkatkan kemampuan kognitif dan belajar anak.
Jangan khawatir, anak dengan down syndrome tetap berpeluang memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Hal yang terpenting adalah melakukan pemeriksaan rutin ke dokter dan menerapkan pola hidup sehat.
Jika Mama dan Papa ingin konsultasi lebih lanjut kepada dokter anak, pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Dapatkan juga info lengkap seputar kesehatan anak dengan down syndrome di aplikasi.
(FR/JKT)