Sejak hari Kamis lalu, aktor Luke Perry dirawat di California setelah terserang stroke yang cukup parah. Kabar ini sangat mengejutkan, meski sebelumnya telah diketahui bahwa Luke Perry memiliki riwayat pertumbuhan lesi prakanker di daerah kolorektal sejak tahun 2015 dan sering mengalami nyeri pinggang hebat.
Tidak dimungkiri, stroke memang bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Stroke itu sendiri adalah kondisi kematian jaringan otak akibat adanya penyumbatan atau perdarahan.
-
Stroke sumbatan (iskemik)
Stroke sumbatan atau yang dikenal dengan stroke iskemik terjadi akibat adanya sumbatan di pembuluh darah. Sumbatan tersebut terjadi karena dua hal. Pertama, karena adanya proses aterosklerosis ― yaitu penyempitan pembuluh darah akibat adanya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Kedua, terlepasnya emboli (zat asing) dari suatu bagian tubuh dan dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh lain.
-
Stroke perdarahan (hemoragik)
Stroke perdarahan atau hemoragik terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak. Keadaan ini dapat menyebabkan perdarahan di dalam otak dan meningkatkan tekanan di area tersebut. Sebagai akibatnya, orang yang mengalaminya akan merasakan penurunan kesadaran, kejang-kejang, hingga kematian.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stroke, di antaranya:
- Usia
- Gaya hidup tak sehat, seperti kebiasaan rokok dan minum alkohol
- Mengonsumsi makanan tak sehat
- Mengalami penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tak terkontrol
- Mengalami gangguan irama jantung
- Adanya kelainan pada pembuluh darah
Deteksi dini gejala stroke
Stroke dapat menyebabkan sebagian jaringan otak mati karena tidak mendapatkan asupan darah dan oksigen yang memadai. Kematian jaringan yang terlalu lama dan luas dapat memperburuk keadaan orang yang mengalaminya. Oleh karena itu, deteksi dini serangan stroke menjadi hal yang dapat menolong nyawa korban.
Gejala awal stroke sering disebut sebagai FAST, yang artinya:
- F (Face) atau wajah. Lihatlah wajahnya. Apakah ada yang tidak simetris? Jika masih belum terlihat, mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Apakah ada bagian sebelah wajah yang tertinggal? Jika ya, mungkin saja ia mengalami stroke.
- A (Arms) atau tangan. Apakah terdapat kelemahan di kedua atau salah satu lengan? Apakah ada kesulitan mengangkat kedua tangan atau hanya salah satu saja yang bisa terangkat? Kelemahan di salah satu sisi tubuh (atau keduanya) bisa menjadi gejala awal stroke.
- S (Speech) atau bicara. Apakah ada kesulitan untuk mengucapkan suatu kalimat, tidak jelas (pelo), atau sama sekali tidak dapat bicara? Apakah ia memahami tentang yang dikatakannya? Kesulitan berbicara (pelo) atau bicara meracau bisa menjadi gejala awal stroke.
- T (Time) atau waktu. Jika Anda menemukan adanya gejala-gejala tersebut, segera bawa orang yang mengalaminya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan sedini mungkin.
Selain dari gejala yang muncul, kehadiran stroke juga bisa dikonfirmasi dengan pemeriksaan CT scan kepala ataupun MRI. Dengan pemeriksaan tersebut pula, jenis strok yang dialami pasien dapat diketahui dengan jelas.
Jika hasil pemeriksaan mengindikasikan adanya stroke, maka orang yang mengalaminya sangat perlu minum obat untuk mengendalikan kondisi. Selain itu, orang tersebut juga harus menjalani rehabilitasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi tubuh yang terganggu akibat serangan strok. Fase rehabilitasi meliputi terapi wicara, fisioterapi, dan terapi okupasi.
Stroke yang dialami Luke Perry bisa disebabkan oleh banyak faktor. Terlepas dari itu, penyakit mematikan tersebut sebenarnya adalah kondisi yang bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat; rutin berolahraga; melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala; dan mengontrol tekanan darah, gula darah, serta kadar kolesterol.
(NB/ RVS)