Seperti organ tubuh lainnya, sistem saraf juga butuh nutrisi yang memadai agar dapat berfungsi dengan baik dan mencegahnya mengalami gangguan seperti neuropati. Nah, ada pola makan yang bisa Anda terapkan untuk mengendalikan dan mencegah neuropati.
Pada kasus neuropati, sel saraf menjadi terganggu, sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Neuropati dapat disebabkan oleh berbagai hal. Namun, salah satu penyebab terseringnya adalah diabetes.
Ciri neuropati adalah keluhan kebas (baal) dan kesemutan akibat kerusakan saraf tepi, khususnya yang frekuensinya meningkat atau sering, serta tidak terjadi akibat posisi tubuh tertentu (misalnya bersandar dengan siku atau menyilangkan kaki terlalu lama).
Pola Makanan yang Bisa Bantu Kendalikan dan Cegah Neuropati
Pengaturan pola makan dapat memengaruhi perbaikan kondisi neuropati, atau sebaliknya, memperburuknya. Terapkan pola makan ini:
-
Mengontrol gula darah untuk cegah neuropati diabetic
Neuropati diabetik adalah salah satu komplikasi diabetes yang cukup sering terjadi, yang ditandai dengan gangguan saraf, terutama di daerah tungkai bawah.
Pada penderita diabetes, kendalikan gula darah sesuai rekomendasi dokter, yaitu dengan membatasi konsumsi gula, minuman dengan pemanis tambahan, serta makanan yang tinggi pati atau karbohidrat.
Sebaliknya, pilih makanan tinggi serat seperti biji-bijian, sayuran, buah, produk susu dan olahannya yang rendah lemak, serta protein rendah lemak (lean) daging tanpa tulang, dada ayam tanpa kulit, ikan, dan daging kalkun.
Pola makan tersebut tak hanya dapat memperbaiki kerusakan saraf yang dialami, tetapi juga dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut. Pada orang sehat, pola makan di atas dapat mencegah terjadinya diabetes dan berbagai komplikasinya, termasuk neuropati.
-
Mencukupi kebutuhan vitamin B kompleks
Selain dengan menerapkan pola makan seperti pada poin pertama, optimalkan dengan memenuhi kebutuhan vitamin yang dibutuhkan oleh saraf, yaitu vitamin B1, B6, dan B12.
Vitamin B1 berfungsi mengubah energi untuk tubuh, terutama untuk otak dan sistem saraf. Vitamin ini bisa didapat lewat makanan seperti daging sapi, daging babi, kacang-kacangan, biji-bijian, jeruk, kentang, asparagus, dan sebagainya.
Vitamin B6 juga baik untuk kesehatan saraf, yaitu membentuk pembentukan selubung saraf (mielin) dan transmisi saraf pada otak. Sumber vitamin B6 di antaranya adalah ikan, daging ayam, pisang, wortel, biji-bijian, kacang-kacangan, alpukat, tahu, dan masih banyak lagi.
Satu lagi yang dibutuhkan saraf adalah vitamin B12, yang perannya penting dalam pembentukan mielin. Selubung mielin melindungi serat saraf dan memengaruhi kecepatan transmisi sinyal. Vitamin ini bisa didapat dari makanan seperti daging, ikan, ayam, telur, serta susu dan produk olahannya.
Bila ingin bebas repot atau kurang yakin dengan pola makan Anda, dapatkan ketiganya sekaligus dengan mengonsumsi hemaviton Neuro Forte.
Vitamin neurotropik ini mengandung vitamin B1 (100 mg), vitamin B6 (100 mg), dan vitamin B12 (5.000 mcg). Ketiganya akan bersatu padu dalam memelihara kesehatan sistem saraf.
-
Waspadai gluten
Beberapa orang sensitif terhadap kandungan gluten pada makanan. Hal ini bisa menyebabkan beberapa gejala neuropati seperti sakit perut, kesemutan, dan gangguan sensasi pada bagian yang terkena, contohnya tangan.
Beberapa makanan yang mengandung gluten adalah roti, mi, pasta, cake, crackers, biskuit, dan semua jenis makanan yang menggunakan tepung terigu. Bir juga harus dihindari, karena minuman beralkohol tersebut dibuat dari gandum.
Selain mencari makanan dengan label “bebas gluten” atau “gluten-free” dalam kemasannya, Anda juga dapat mengonsumsi kacang-kacangan yang belum diproses, telur segar, daging segar, sayur dan buah, serta sebagian besar produk susu.
Tepung terigu bisa diganti dengan tepung jagung, tepung beras, tepung tapioka, tepung kedelai, atau tepung bebas gluten lainnya.
Cara Lainnya untuk Mencegah Neuropati dan Memperburuk Kondisinya
Lakukan perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat, dua di antaranya adalah hidup tanpa rokok dan alkohol.
Konsumsi alkohol, jangka pendek maupun panjang, dapat menyebabkan kerusakan saraf. Kerusakan saraf bisa bersifat sementara, tetapi pada kasus tertentu bisa mengakibatkan kerusakan permanen.
Bila Anda merokok, segera hentikan kebiasaan buruk tersebut. Merokok dapat meningkatkan radikal bebas di tubuh yang dapat merusak dan mengganggu fungsi-fungsi sel saraf.
Selain itu, hindari paparan zat neurotoksik, yaitu segala jenis zat yang dapat merusak sel saraf. Contohnya adalah tembaga, etanol dalam akohol, serta kandungan yang terdapat pada pestisida dan pengawet makanan.
Cara menjaga kesehatan saraf sama, kok, dengan menjaga kesehatan organ tubuh lainnya. Untuk mengendalikan dan mencegah neuropati, terapkan pola makan sehat, olahraga rutin, dan optimalkan dengan konsumsi hemaviton Neuro Forte sesuai dengan dosis yang tertera di kemasan atau mengikuti instruksi dokter.
(RN/ RH)