Siapa sangka bahwa periodontitis atau penyakit gusi dapat menimbulkan gangguan mental? Dikutip dari Telegraph, peneliti menyebut bahwa penyakit tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental dan penyakit Alzheimer akibat bakteri periodontal yang dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh manusia. Salah satu cara efektif untuk mencegah periodontis, sekaligus menurunkan risiko Alzheimer, adalah dengan rajin sikat gigi.
Penyakit gusi kerap terjadi pada kelompok lansia yang sering lupa membersihkan dirinya sendiri, termasuk bagian gigi. Pada tahun 2009, sekitar 80 persen orang dewasa di Inggris berusia 55 tahun ke atas memiliki penyakit gusi yang bisa menyebabkan mereka kehilangan gigi lebih cepat. Sementara 40 persen orang dewasa berusia 65-74 tahun memiliki kurang dari 21 gigi asli karena sebelumnya pernah terjangkit penyakit gusi.
Hubungan antara penyakit gusi dan Alzheimer
Studi yang dilakukan oleh King’s College London dan University of Southampton, Inggris, yang telah meneliti 59 orang dengan demensia ringan-sedang menunjukkan fakta yang menarik. Mereka yang juga memiliki penyakit gusi kondisinya menurun enam kali lebih cepat ketimbang mereka yang gusinya tidak bermasalah.
Profesor Clive Holmes dari Universitas Southampton pun akhirnya menerangkan, bila memang ada hubungan langsung antara periodontitis dan penurunan kognitif, mengatasi penyakit gusi bisa menjadi salah satu pilihan dalam pengobatan Alzheimer.
Sementara itu, penyakit gusi rupanya tak hanya memicu terjadinya Alzheimer. Penyakit gusi dapat secara aktif meningkatkan molekul inflamasi yang bisa menurunkan kemampuan kognitif manusia atau penyakit kardiovaskular. Oleh sebab itu, penderita Alzheimer yang juga terkena penyakit gusi memiliki kondisi yang jauh lebih buruk ketimbang penderita yang tidak memiliki penyakit gusi.
Peradangan kronis memang memiliki dampak yang merugikan pada penderita Alzheimer. Namun, bagi penderita Alzheimer yang sudah mengalami kesulitan dalam mengingat hal-hal sederhana dalam hidupnya, tentu menjaga kesehatan gigi bisa menjadi sulit.
Artikel Lainnya: Enzim Lithium Mengurangi Risiko Alzheimer
Cara menyikat gigi untuk penderita Alzheimer
Apabila orang tua Anda menderita Alzheimer dan kebetulan punya suster atau pengasuh khusus, beri tahu untuk membantu orang tua Anda untuk menjaga kebersihan giginya dengan menggosok gigi secara rutin. Bagi para penderita Alzheimer, menyikat gigi pun harus dilakukan dengan benar, yaitu:
- Dilakukan minimal dua kali sehari, yaitu pagi dan malam hari sebelum tidur.
- Akan lebih baik lagi apabila Anda atau pengasuh membantu penderita membersihkan giginya.
- Sikatlah gigi dengan gerakan memutar secara halus selama 2 menit dan berkumur setelah makan.
- Jangan lupa untuk ganti sikat giginya jika sudah terlihat usang.
- Bawa penderita ke dokter gigi untuk berkonsultasi mengenai keadaan gigi dan kondisinya lebih lanjut.
Bagi Anda yang masih berusia muda, ada baiknya Anda mengusahakan kesehatan gigi dan gusi sejak dini. Prinsip kerjanya sama, dimulai dari rajin menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur antibakteri. Setelah itu, lanjutkan dengan tidak terlampau sering mengonsumsi makanan atau minuman manis dan asam yang dapat memicu pembusukan gigi, serta kunjungi dokter gigi jika terdapat masalah pada mulut, gusi, dan gigi meski Anda menganggapnya tak terlalu parah.
Menurut hasil penelitian, memang benar bahwa rajin sikat gigi bisa menurunkan risiko Alzheimer. Oleh karenanya, rawatlah kesehatan gigi dan mulut mulai sekarang, sehingga Anda bisa terhindar dari berbagai macam peradangan yang berdampak buruk pada kesehatan. Pada Bulan Alzheimer Sedunia ini, tak ada salahnya untuk mengenal berbagai upaya dalam mencegah penyakit ini—meski usia Anda masih tergolong muda—demi masa tua yang lebih sehat.
[RN/ RVS]