Saraf

Tanda dan Gejala Multiple Sclerosis pada Wanita

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 29 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tanda dan gejala multiple sclerosis bisa berbeda antara wanita dan pria. Lalu, apa saja tanda dan gejalanya pada wanita?

Tanda dan Gejala Multiple Sclerosis pada Wanita

Multiple sclerosis merupakan suatu jenis penyakit autoimun, di mana sistem daya tahan tubuh menyerang sel-sel yang sehat pada tubuh karena tidak mengenalinya. Pada multiple sclerosis, terdapat gangguan pada alur informasi di sistem saraf pusat.

Hal tersebut dapat menyebabkan serangkaian tanda dan gejala. Namun, ternyata tanda dan gejalanya dapat berbeda pada wanita dibandingkan dengan pria.

Apa itu multiple sclerosis?

Hingga kini, para pakar tidak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya multiple sclerosis. Saat sudah mulai timbul, sistem daya tahan tubuh seseorang menyerang suatu jenis jaringan yang disebut mielin, yang membungkus serabut saraf pada manusia. Tanpa mielin yang cukup, sel saraf akan sulit untuk mentransmisikan dan mendapatkan sinyal dengan baik.

Multiple sclerosis secara acak memengaruhi persarafan yang terdapat pada otak, saraf tulang belakang, dan mata. Artinya, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai variasi dari gejala fisik, mental, dan emosional antar individu.

Menurut National Multiple Sclerosis Society (NMSS) di Inggris, wanita memiliki kemungkinan dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan pria untuk terdiagnosis multiple sclerosis. Namun, para pakar di bidang kesehatan belum dapat memprediksi tanda dan gejala seperti apa yang akan dialami oleh seseorang, derajat keparahannya, maupun progresivitas dari penyakitnya.

Tanda dan gejala multiple sclerosis

Beberapa tanda dan gejala yang dapat timbul di antaranya gangguan penglihatan, rasa baal, kelelahan, gangguan pada kandung kemih, serta gangguan pada saluran pencernaan. Selain itu muncul pula rasa nyeri, perubahan kognitif, depresi, kelemahan otot, kekakuan otot dan spasme, rasa pusing dan vertigo. Lalu terjadi juga gangguan dalam berhubungan seksual, perubahan emosional, serta kesulitan berjalan.

Pria dan wanita dengan multiple sclerosis dapat mengalami tanda dan gejala yang serupa. Namun ada beberapa literatur yang menunjukkan bahwa multiple sclerosis dapat bermanifestasi secara berbeda pada wanita dibandingkan dengan pria. Hal ini terjadi karena perubahan hormonal, termasuk pada saat menstruasi, kehamilan, dan menopause.

Para pakar dari NMSS mengemukakan bahwa terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan adanya perburukan keluhan pada wanita dengan multiple sclerosis dalam kurun waktu 1 minggu sejak mulai menstruasi. Meski demikian masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Penelitian yang dilakukan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) juga menunjukkan bahwa tanda dan gejala dari multiple sclerosis dapat berubah sesuai dengan kadar hormon yang berfluktuasi pada saat menstruasi.

Kehamilan juga diketahui dapat menurunkan risiko kambuh dari tanda dan gejala multiple sclerosis, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Para pakar percaya bahwa kehamilan memiliki efek protektif terhadap multiple sclerosis karena meningkatkan jumlah komponen yang membantu mengurangi peradangan serta dampak dari penyakit tersebut.

Beberapa sumber juga menyatakan, walaupun kehamilan dapat menurunkan risiko kekambuhan dari multiple sclerosis, kehamilan juga dapat menimbulkan stres fisik pada tubuh. Kondisi ini bisa membuat sebagian gejala multiple sclerosis menjadi lebih berat. Beberapa gejala multiple sclerosis yang dapat tampak pada kehamilan adalah kelelahan, kesulitan berjalan, serta gangguan saluran kemih atau saluran cerna.

Setelah lebih mengenal tanda dan gejala multiple sclerosis, serta kemungkinan adanya perbedaan pada wanita dan pria, hal terpenting yang harus dilakukan setiap individu dengan multiple sclerosis adalah berkonsultasi dengan dokter secara rutin guna membantu mengurangi risiko terjadinya kekambuhan tanda dan gejala.

[MS/ RVS]

hormon
Wanita
daya tahan tubuh
Hari Multiple Sclerosis Sedunia
Gejala Multiple Sclerosis
Multiple Sclerosis
penyakit autoimun