Saraf

Tanda Serangan Stroke yang Harus Anda Waspadai

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 29 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak sedikit yang belum memahami serangan stroke dan golden period-nya. Mari tingkatkan kewaspadaan dengan mengenali tanda-tandanya!

Tanda Serangan Stroke yang Harus Anda Waspadai

Mengetahui tanda-tanda utama serangan stroke bisa menyelamatkan nyawa dan mengurangi kemungkinan cacat permanen. Sayangnya, masih banyak yang belum memahaminya. Dalam rangka Hari Stroke Sedunia, mari tingkatkan kewaspadaan dengan mengenali tanda-tanda kondisi gawat darurat ini.

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak berhenti, lalu sel-sel otak di area tersebut mulai kekurangan oksigen dan kemudian mati. Stroke dapat memengaruhi keadaan tubuh secara menyeluruh. Dengan tindakan dan penanganan cepat, harapan kesembuhan pasien bisa meningkat.

Stroke digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu:

  • Stroke Iskemik

Stroke iskemik terjadi ketika gumpalan darah tidak mengalir ke otak. Gumpalan darah ini seringnya disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan timbunan lemak pada lapisan dalam pembuluh darah. 

Sebagian lemak tersebut bisa terlepas dan menghambat aliran darah di otak. Konsepnya mirip dengan serangan jantung, di mana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung.

Stroke jenis ini bisa bersifat embolik, yang berarti gumpalan darah berpindah dari bagian tubuh lainnya ke otak. Diperkirakan 15 persen stroke emboli disebabkan kondisi fibrilasi atrial, yaitu ketika jantung berdetak tidak teratur.

Stroke trombotik adalah stroke iskemik yang diakibatkan oleh gumpalan yang terbentuk di pembuluh darah otak.

  • Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menumpahkan darah ke jaringan di sekitarnya.

Terdapat dua jenis stroke hemoragik. Pertama adalah perdarahan intraserebral yang terjadi di dalam jaringan otak, dan yang kedua adalah perdarahan subarachnoid yang terjadi di dalam ruang antar lapisan pembungkus otak (ruang subarachnoid).

  • Transient Ischemic Attack (TIA)

TIA dianggap sebagai sebuah ‘peringatan’ atau ministroke. Apa pun yang sementara waktu menghambat aliran darah ke otak menyebabkan TIA. Gumpalan darah dan gejala TIA berlangsung dalam jangka waktu singkat.

Periode Emas Penanganan Stroke

National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) menekankan, mendapatkan bantuan darurat dalam kurun waktu satu jam setelah serangan dapat mencegah kecacatan atau kematian otak jangka panjang.

Menurut pedoman yang dikeluarkan oleh American Heart Association (AHA) dan American Stroke Association (ASA) tahun 2018, pasien stroke yang dirawat dengan obat penghancur gumpalan darah dalam waktu 4,5 jam atau kurang dari munculnya gejala, memiliki peluang lebih besar untuk pulih tanpa cacat besar.

1 dari 2

Tanda atau Gejala Serangan Stroke yang Harus Diwaspadai

Gejala stroke bisa dibilang ‘unik’ karena datang secara tiba-tiba. National Stroke Association menyarankan penggunaan istilah “FAST” untuk membantu Anda mengenali dan mengingat gejala stroke yang umum.

F” adalah untuk “face”. Jika Anda melihat adanya keanehan pada wajah atau senyum yang tidak simetris seseorang, ini adalah tanda peringatan stroke.

A” adalah “arms”. Mati rasa atau kelemahan lengan juga bisa menjadi gejala stroke. Anda dapat meminta orang tersebut untuk mengangkat lengannya. Bila lengan jatuh atau tidak stabil saat digerakkan, itu bisa menjadi tanda peringatan.

“S” untuk “speech”. Minta orang tersebut untuk mengulangi susunan kata atau kalimat. Bicara cadel dapat menunjukkan bahwa orang tersebut mengalami kesulitan  berbicara yang mengarah pada stroke.

T” untuk “time”. Jika seseorang mengalami gejala stroke, setiap detik sangat berharga. Segera cari pertolongan medis.

Ketika Anda merasakan tanda-tanda stroke seorang diri, atau melihatnya terjadi pada orang lain di sekitar Anda, segera hubungi layanan darurat lokal Anda agar segera mendapat pertolongan.

Gejala lain stroke dapat meliputi: 

  • Kebingungan atau disorientasi, hingga penurunan kesadaran
  • Masalah penglihatan pada satu atau kedua mata
  • Mati rasa di anggota ekstremitas (lengan dan kaki), kemungkinan besar terjadi di satu sisi
  • Kelelahan ekstrem
  • Kesulitan berjalan

Orang yang sembuh dari stroke mungkin mengalami efek ini:

  • Kelemahan dan kelumpuhan
  • Perubahan kelenturan dan indra perasa
  • Masalah ingatan, perhatian, atau persepsi 
  • Depresi
  • Kelelahan
  • Masalah penglihatan
  • Perubahan perilaku

Dokter dapat merekomendasikan perawatan untuk gejala-gejala ini. Beberapa perawatan alternatif seperti akupunktur dan yoga dapat membantu mengatasi masalah seperti kelemahan otot dan depresi. 

Sangat penting untuk menindaklanjuti dengan perawatan rehabilitasi setelah stroke. Setelah mengalami satu kali stroke, risiko seseorang untuk kembali mengalami stroke ikut meningkat.

2 dari 2

Cara Mencegah Stroke

Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk meminimalkan faktor risiko terkena stroke, yaitu dengan:

  • Makan lebih banyak sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan
  • Makan lebih banyak makanan laut daripada daging merah dan unggas
  • Membatasi asupan natrium (garam), lemak, dan gula
  • Meningkatkan aktivitas fisik dengan rutin berolahraga setiap hari
  • Membatasi atau berhenti merokok dan konsumsi alkohol
  • Teratur minum obat yang diberikan sesuai petunjuk dokter untuk kondisi tertentu, seperti hipertensi

Kenali dan ingat selalu identifikasi tanda serangan stroke “FAST”. Kemampuan mengenali gejala stroke lebih awal bisa memengaruhi hidup dan mati penderita. Pasalnya, tingkat kesembuhan stroke sangat dipengaruhi oleh cepat atau tidaknya penanganan. Maka dari itu, waspadalah terhadap gejala-gejala yang mungkin timbul pada diri sendiri maupun orang lain di sekitar Anda.

(RN/ RH)

Hari Stroke Sedunia
Stroke
Transient Ischemic Attack
Stroke Hemoragik
Stroke Iskemik