Jenis narkoba sabu blue ice, yang juga biasa disebut crystal ice memiliki efek yang sangat buruk terhadap otak para penggunanya.Warnanya yang biru dan tampak seperti kristal membuat sabu ini berbeda dengan sabu yang selama ini beredar.
Seperti dilansir dari Medical News Today, sabu blue ice adalah obat perangsang ilegal yang sangat adiktif dan memiliki efek euforia yang tahan lama bagi yang menggunakannya. Dikenal secara informal sebagai sabu kristal, sabu blue ice berbentuk seperti pecahan-pecahan kaca dengan berbagai ukuran. Formalnya, sabu ini dikenal sebagai kristal methamphetamine.
Sabu blue ice dibuat melalui tiga kali proses. Sementara, sabu yang biasanya lazim beredar hanya satu kali proses pembuatan. Untuk tingkat kemurnian, sabu blue ice bisa mencapai 100 persen.
Menurut beberapa sumber, tidak seperti sabu biasa, sabu kristal bisa dipakai berulang-ulang. Lebih mengkhawatirkan lagi, sabu blue ice bisa langsung dipakai tanpa melewati proses pengolahan terlebih dahulu. Dengan semakin mudahnya cara pemakaian, ini tentu makin berbahaya.
Bahaya sabu blue ice bagi otak
Sabu blue ice bersifat sangat adiktif. Penggunaannya dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah verbal dan gangguan keterampilan motorik. Kondisi tersebut diakibatkan oleh bagian otak pengguna yang terganggu akibat memakai sabu.
Saat seseorang mengonsumsi sabu blue ice, akan terjadi peningkatan pelepasan dan terhentinya penyerapan neurotransmiter (atau kimia otak) yang disebut dopamin. Ini artinya terjadi peningkatan dopamin dalam tubuh.
Dopamin memainkan peran penting dalam fungsi motorik, motivasi, penghargaan, dan bagaimana otak mengalami dan menafsirkan kesenangan. "Kekacauan" dopamin di pusat-pusat otak memberikan pengguna rasa euforia segera setelah memakai sabu blue ice.
Mengonsumsi sabu menyebabkan dopamin menumpuk di otak. Ini adalah fitur umum dari banyak obat yang disalahgunakan. Penyalahgunaan sabu dapat menyebabkan perubahan besar dalam fungsi otak.
Pemakaian sabu blue ice akibatkan gangguan mental
Menurut National Institutes on Drug Abuse (NIDA), studi pencitraan otak pada penyalahgunaan kronis methamphetamine menunjukkan bahwa aktivitas sistem dopamin berubah sedemikian rupa, sehingga bisa secara serius mengganggu sistem verbal dan keterampilan motorik seseorang.
Selain itu, sabu blue ice juga bisa sangat memengaruhi struktur dan fungsi area otak yang terkait dengan emosi dan memori. Ini mungkin menjelaskan mengapa pengguna sabu blue ice sering kesulitan mengembangkan emosional dan kognitif.
Menurut studi tersebut, beberapa perubahan yang terjadi di otak akan bertahan lama meski pengguna telah berhenti mengonsumsi sabu blue ice. Beberapa orang mungkin bisa mendapatkan fungsi otaknya secara normal, tetapi ini bisa memakan waktu satu tahun atau lebih.
Tak hanya itu, penggunaan berulang sabu blue ice tak hanya mengganggu otak, tapi juga memiliki beberapa efek psikologis untuk diri penggunanya. Efek paling parah adalah membuat penggunanya akan mengalami gangguan mental.
Sementara itu, berikut ini adalah beberapa efek psikologis yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan sabu blue ice.
- Kecemasan dan meningkatnya perilaku agresif atau kekerasan
- Hiperaktif dan insomnia
- Delusi
- Halusinasi
- Paranoid
- Obesesif kompulsif
- Gangguan psikosomatis
Seperti halnya jenis narkoba lain, sabu blue ice juga berbahaya bagi para penggunanya. Dengan mengetahui efek sabu blue ice pada otak, diharapkan Anda semakin waspada atas bahaya peredaran narkotika. Pagari diri Anda dan keluarga dengan kegiatan positif dan lingkaran pergaulan yang sehat agar tak terjerumus godaan obat-obatan terlarang.
[RN/ RVS]