Sistem saraf adalah suatu jaringan yang kompleks dan berperan penting untuk mengatur semua kegiatan dalam tubuh, mulai dari bernapas, mengatur detak jantung, hingga bergerak. Kerusakan pada sistem saraf, seperti kerusakan saraf tepi atau neuropati perifer, tentu akan sangat mengganggu kualitas hidup Anda.
Neuropati Perifer, Apa Itu?
Neuropati perifer adalah kondisi terganggunya saraf yang membawa pesan dari otak atau tulang belakang dari dan ke seluruh tubuh. Sebagai contoh, ketika terjadi sensasi nyeri, saraf tepi membawa pesan ini ke otak.
Namun, jika terjadi gangguan saraf tepi, bisa saja Anda merasakan sensasi nyeri ketika tidak terjadi apa-apa. Begitu juga sebaliknya, bisa saja tidak ada tanda yang bisa Anda rasakan –padahal seharusnya Anda merasa nyeri.
Gangguan saraf tepi dapat dicetuskan oleh beragam faktor, berikut adalah beberapa di antaranya:
-
Diabetes
Penyebab kerusakan saraf tepi yang paling sering adalah diabetes. Sekitar 50 persen pasien diabetes dapat mengalami kerusakan saraf tepi karena tingginya kadar gula darah. Penderita diabetes juga memiliki tingkat stres oksidatif tinggi yang dapat mempengaruhi saraf.
-
Aktivitas yang terus berulang
Aktivitas yang dilakukan setiap hari secara berulang bisa juga memicu peradangan sehingga saraf di sekitarnya mengalami penekanan. Misalnya, seharian mengetik di depan komputer, terlalu banyak bermain gadget, dan duduk terlalu lama.
-
Gaya hidup tidak sehat
Merokok dan minum alkohol dapat mengganggu kesehatan saraf. Merokok dapat membuat arteri menyempit dan mengeras serta mengurangi aliran darah ke kaki. Adapun mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan saraf.
-
Kecelakaan
Kecelakaan dan trauma fisik adalah salah satu penyebab umum kerusakan saraf. Misalnya, jatuh, patah tulang, terkilir dapat menyebabkan kerusakan saraf tepi.
-
Kekurangan vitamin B
Kekurangan vitamin B1, B6, dan B12 dapat pula menyebabkan kerusakan saraf tepi. Vitamin-vitamin itu berperan penting dalam menjaga kesehatan saraf.
Selain hal-hal di atas, kerusakan saraf tepi dapat pula disebabkan oleh usia yang semakin bertambah. Semakin tua usia, kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin akan semakin menurun.
Gejala Kerusakan Saraf Tepi
Gejala kerusakan saraf tepi dapat dibagi menjadi tiga sesuai dengan tipe saraf yang rusak, yaitu:
-
Saraf sensori
Saraf sensori merupakan saraf yang menerima informasi dari lingkungan dan akan disampaikan ke sistem saraf pusat. Gangguan saraf tepi pada sensori antara lain memberikan gejala nyeri, kesemutan, rasa terbakar, sensasi ditusuk-tusuk, dan mati rasa.
-
Saraf motorik
Saraf motorik merupakan saraf yang mengantarkan pesan dari sistem saraf pusat ke otot tubuh. Gangguan saraf tepi motorik memberikan gejala, antara lain kelemahan otot, otot kedutan (twitching), atrofi otot, dan kelumpuhan.
-
Saraf otonom
Saraf otonom adalah saraf yang mengatur tubuh yang tanpa disadari atau disengaja seperti bernapas, tekanan darah, dan sebagainya. Gangguan saraf tepi autonom memberikan gejala seperti penurunan tekanan darah, gangguan seksual (terutama pada pria), konstipasi, gangguan pencernaan seperti diare, serta keringat berlebih.
Mengatasi Gangguan Saraf Tepi
Mengatasi gangguan saraf tepi adalah dengan mengobati sumber penyebabnya. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah:
-
obat anti-nyeri
Sering kali, gangguan saraf tepi menimbulkan rasa nyeri. Anda dapat mengurangi gejala dengan mengonsumsi obat anti-nyeri.
Biasanya, nyeri yang ringan dan sedang dapat diatasi dengan obat anti-nyeri tersebut. Namun, nyeri yang hebat hanya dapat diatasi dengan obat dari dokter.
-
kontrol gula darah
Gula darah tinggi dapat merusak sistem saraf tubuh. Penyakit ini disebut dengan diabetes neuropati. Gangguan saraf dapat dihindari dengan cara mengontrol gula darah dalam batas normal baik dengan diet ataupun obat.
-
menghindari merokok dan mengonsumsi alkohol
Merokok dan alkohol juga dapat merusak saraf. Dengan menghindari hal tersebut, Anda dapat menjaga kesehatan sistem saraf Anda.
-
mengonsumsi vitamin
Defisiensi vitamin juga dapat menyebabkan gangguan saraf tepi. Jika Anda sulit untuk menyiapkan diet yang mengandung vitamin saraf, Anda juga dapat langsung mengonsumsi vitamin neurotropik.
Vitamin neurotropik adalah golongan vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan sistem saraf seperti vitamin B1, B6 dan B12.
Kabar baiknya, semua vitamin itu dapat Anda peroleh dalam hemaviton Neuro Forte. Mengandung vitamin B1 100 mg, vitamin B6 100 mg, dan vitamin B12 5000 mcg, hemaviton Neuro Forte bekerja optimal dalam memelihara kesehatan sistem saraf. Kandungan vitamin B12 yang tinggi di dalamnya akan mampu mengatasi kerusakan saraf.
Anda sering mengalami satu atau lebih gejala kerusakan saraf tepi di atas? Jika iya, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter. Dokter akan memberikan pengobatan sesuai penyebab gangguan saraf tepi Anda. Jangan lupa, sebelum kerusakan terjadi, pelihara saraf Anda dengan minum hemaviton Neuro Forte, ya!
[HNS/RH]