Berkeringat merupakan kondisi yang normal dan dapat dialami oleh siapa saja, terlebih jika suhu udara sedang panas. Namun, ada beberapa orang yang sering berkeringat secara berlebihan.
Bahkan, ada yang berkeringat meski sedang berada di ruangan ber-AC, sedang tidak banyak beraktivitas, atau ketika berenang sekalipun.
Jika seseorang gampang berkeringat secara berlebihan, apakah itu tanda adanya suatu gangguan kesehatan?
Untuk tahu apa saja penyebab keringat berlebihan, simak penjelasan lengkap di bawah ini.
Penyebab Keringat Berlebihan
Dalam dunia medis, berkeringat secara berlebihan disebut dengan hiperhidrosis. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang berkeringat kapan saja meski cuaca sedang tidak panas. Atau tidak beraktivitas apa pun tapi berkeringat.
Penyebab hiperhidrosis ini tergantung dari waktu dan kapan terjadinya keringat berlebih tersebut.
Pada sebagian besar kasus, kondisi keringat yang berlebihan memang tidak berbahaya. Namun pada beberapa kasus, berkeringat secara berlebihan bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu.
Artikel Lainnya: Mau Olahraga Tapi Enggan Banjir Keringat, Coba Lakukan Ini!
Jenis-Jenis Hiperhidrosis
Hiperhidrosis dibagi ke dalam dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan sekunder. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Hiperhidrosis Primer
Seseorang yang mengalami hiperhidrosis primer dapat mengeluarkan keringat yang berasal dari kelenjar keringat atau disebut juga kelenjar ekrin. Kelenjar ekrin banyak terdapat di kaki, telapak tangan, wajah, dan ketiak.
Lalu, kenapa bisa terjadi pengeluaran keringat yang berlebihan?
Ketika kamu sedang berada di suhu yang panas, banyak bergerak, emosi, atau karena hormonal, maka saraf akan merangsang kelenjar ekrin untuk mengeluarkan keringat.
Namun pada hiperhidrosis primer, penyebabnya tidak diketahui. Penanganannya dapat berupa pemberian obat-obatan, tindakan laser, atau injeksi botoks.
2. Hiperhidrosis Sekunder
Kondisi hiperhidrosis sekunder berbeda dengan hiperhidrosis primer. Pada hiperhidrosis sekunder, keringat berlebih terjadi di seluruh tubuh (tidak hanya di tangan, ketiak, wajah, dan kaki). Bahkan, bisa mengalami keringat berlebih saat tidur.
Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan hiperhidrosis sekunder. Berikut daftarnya:
- Menopause
Menopause merupakan penyebab paling sering dari keringat berlebih pada wanita. Kondisi ini kerap muncul pada malam hari.
Pemicunya adalah fluktuasi hormonal (estrogen dan hormon lainnya) yang terjadi sebelum atau saat menopause.
- Hipertiroidisme
Jika seseorang mengalami hipertiroidisme, terjadi produksi berlebih hormon tiroksin. Hormon ini bertugas mengatur metabolisme tubuh.
Kadar hormon tiroksin yang tinggi dapat meningkatkan metabolisme tubuh seseorang dan memicu keringat berlebihan.
- Hipoglikemia
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah dapat menjadi penyebab keringat berlebih pada pasien diabetes.
Pada kondisi ini, pasien diabetes harus segera meningkatkan gula darahnya agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut yang mengancam nyawa.
Artikel Lainnya: Beda dengan Keringat Biasa, Begini Cara Kontrol Keringat Saat Stres
- Kehamilan
Banyak wanita lebih sering berkeringat saat sedang hamil. Hal ini biasanya disebabkan oleh kenaikan berat badan, fluktuasi hormonal, dan meningkatnya metabolisme ketika hamil.
Kondisi ini tergolong normal. Namun bila disertai demam, menggigil, atau muntah, segeralah periksa ke dokter.
- Penggunaan Obat Tertentu
Kamu pernah berkeringat setelah mengonsumsi obat? Ternyata, penggunaan obat tertentu dapat menjadi penyebab keringat berlebihan.
Beberapa jenis obat yang dimaksud, antara lain antibiotik, antivirus, antinyeri, antidepresan, dan obat kemoterapi.
- TBC
Keringat berlebihan merupakan salah satu tanda khas dari penyakit tuberkulosis atau TBC. Umumnya, keringat berlebih terjadi di malam hari sampai menyebabkan bantal dan baju basah kuyup walaupun udara dingin.
Gejala keringat berlebih akibat TBC biasanya disertai dengan batuk lama atau batuk darah, penurunan berat badan, sesak, dan penurunan nafsu makan.
- Kanker
Terkadang, beberapa jenis kanker dapat menyebabkan seseorang mengalami keringat berlebihan. Contohnya seperti kanker hati, kanker darah, dan kanker tulang.
- Obesitas
Pada orang dengan obesitas, mereka dapat mengalami keringat secara berlebihan. Hal ini karena tenaga yang dikerahkan lebih tinggi akibat bobot tubuh yang berat.
Artikel Lainnya: Punya Masalah dengan Keringat Berlebih? Ini Cara Mengatasinya
- Rheumatoid Arthritis
Ini merupakan kondisi autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi. Akibatnya, sistem umum tubuh menjadi hiperaktif dan menghancurkan jaringan yang sehat.
Beberapa orang dengan rheumatoid arthritis mengalami sensasi rasa panas tiba-tiba. Termasuk berkeringat pada malam hari.
- Asam Urat
Asam urat diketahui sebagai salah satu pemicu hiperhidrosis. Kondisi ini disebabkan oleh asam urat yang berlebihan pada darah.
Banyaknya asam urat yang membentuk kristal di bawah permukaan kulit dan sendi memang dapat mencetuskan gangguan fisik.
Kondisi Akibat Keringat Berlebih yang Harus Diwaspadai
Ada beberapa kondisi akibat keringat berlebihan yang harus diwaspadai, yaitu:
- Keringat yang berlebih dapat menyebabkan pori-pori kulit tersumbat sehingga dapat memicu iritasi kulit.
- Keringat dapat menimbulkan bau tidak sedap yang bisa mengganggu lingkungan sekitarmu. Rasa percaya dirimu pun bisa turun.
- Kondisi kulit yang lembap, terutama di area lipatan tubuh, merupakan lingkungan yang sangat optimal untuk tumbuhnya kuman dan jamur.
- Tangan yang berkeringat pastinya menyebabkan rasa tidak nyaman, misalnya ketika akan membuka gagang pintu atau bersalaman dengan orang.
- Selain tidak nyaman, tangan yang berkeringat juga membahayakan dirimu. Misalnya saat kamu menuruni tangga dan mesti berpegangan pada handrail. Tangan yang licin karena keringat bisa meningkatkan risiko jatuh dan cedera.
- Keringat berlebih dapat menyebabkan baju basah. Akibatnya, dalam sehari kamu bisa menghabiskan lebih banyak baju dan celana.
- Keringat berlebihan di malam hari saat tidur membuatmu mau tidak mau rajin mengganti sprei jika tidak ingin ada kuman yang menempel.
- Jika kamu memiliki keringat berlebih, rambut juga bisa menjadi lepek. Rambut yang terlihat basah dan lembap menjadi tidak enak dipandang.
Artikel Lainnya: 10 Manfaat Berkeringat bagi Kesehatan Tubuh
Itulah beberapa penyebab keringat yang berlebihan. Umumnya kondisi ini normal, tetapi jika disertai gejala lain yang mengganggu seperti demam, batuk, atau leher membesar, kemungkinan hiperhidrosis yang kamu alami disebabkan oleh penyakit.
Segera periksakan dirimu ke dokter bila hal tersebut terjadi. Kamu juga bisa menggunakan layanan Tanya Dokter untuk berkonsultasi kepada dokter secara online.
Dapatkan info kesehatan lainnya yang menarik dengan download aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!
[RS]