Kelenjar Cowper merupakan bagian dari sistem reproduksi pria. Melansir Healthline, kelenjar ini disebut juga sebagai kelenjar bulbourethral.
Kelenjar ini berukuran sebesar kacang polong dan terletak di dasar penis. Posisinya juga berdekatan dengan uretra, yang merupakan tabung untuk air mani dan urine keluar dari tubuh.
Dokter Devia Irine Putri mengatakan, “Fungsi dari kelenjar Cowper adalah untuk menghasilkan cairan pra-ejakulasi.”
Cairan pra-ejakulasi dapat melumasi uretra dan ujung penis, serta menetralisir keasaman di uretra. Uretra yang sudah netral menjadi tempat yang lebih aman bagi sperma.
Kelenjar Cowper juga rentan terhadap berbagai penyakit. Berikut penyakit pada kelenjar Cowper:
1. Syringocele
Syringocele merupakan kondisi yang meliputi adanya kista di saluran yang mengarah ke uretra. Kondisi ini disebut juga kista saluran Cowper.
“Kondisi ini kebanyakan terjadi pada anak-anak, dan diduga karena kongenital (penyakit bawaan lahir),” jelas dr. Devia.
Munculnya kista ini menyebabkan perubahan tekanan sehingga saluran membesar (mengembang).
Padahal, umumnya kista berukuran sangat kecil serta tidak mengganggu uretra dan kemampuan kelenjar untuk mengeluarkan cairan.
Syringocele mungkin tidak menunjukkan gejala atau tidak menyakitkan. Hal ini bergantung pada lokasi dan ukurannya.
Syringocele dapat didiagnosis pada bayi dan anak-anak yang mengalami:
- Infeksi saluran kemih
- Masalah dalam mengosongkan kandung kemih
- Muncul darah di urine (makrohematuria)
Artikel lainnya: Adakah Pengaruh Diabetes Terhadap Kualitas Sperma?
2. Cowperitis
“Cowperitis merupakan [kondisi] terjadinya peradangan di kelenjar Cowper akibat infeksi bakteri,” terang dr. Devia.
Gejala Cowperitis meliputi:
- Nyeri hebat di perineum (area sekitar testis dan anus)
- Buang air besar yang terlalu sering dan menyakitkan
- Demam
- Malaise (kurang enak badan tanpa sebab jelas)
- Frekuensi buang air kecil berkurang
Infeksi pada kelenjar Cowper bisa terjadi akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). Kasus kronis sering disebabkan oleh komplikasi dari syringocele.
Untuk mengatasi hal ini, biasanya kista perlu diangkat (dilakukan proses pembedahan).
3. Batu di Kelenjar Cowper
Batu kalsium (mirip batu ginjal) dapat terbentuk di kelenjar Cowper. Ini biasanya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, serta menyebabkan penyumbatan dan infeksi di kelenjar Cowper.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi tersebut dapat menyebabkan abses (luka yang muncul akibat infeksi bakteri).
Jika batu tidak menimbulkan gejala, biasanya tidak perlu penanganan. Namun, bila ada gejala, pengobatan umumnya melibatkan operasi pengangkatan kelenjar Cowper.
Batu yang terdapat di kelenjar Cowper dapat didiagnosis melalui USG panggul.
Artikel lainnya: 4 Tips Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Pria
4. Kanker
Kanker yang dapat memengaruhi kelenjar disebut adenokarsinoma. Kanker ini dapat berefek pada kelenjar Cowper dan membuatnya berbentuk tidak teratur.
Pertumbuhan kanker di kelenjar Cowper dapat menyebabkan penyempitan uretra dan bisa berpotensi mengeluarkan darah. Gejala lainnya yang dapat timbul antara lain nyeri panggul dan rasa tidak nyaman pada dubur.
Diagnosis adekarsinoma dapat dikonfirmasi dengan biopsi. Untuk pengobatannya, dapat dilakukan radiasi dan pembedahan. Kemoterapi juga mungkin berguna pada beberapa kasus.
Jaga kesehatan organ reproduksi Anda agar terhindar dari penyakit. Bila merasakan gejala yang tak biasa atau kondisi bertambah parah, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Konsultasi ke dokter lebih cepat lewat Live Chat di aplikasi Klikdokter.
(FR/JKT)
Referensi:
Healthline. Diakses 2021. Bulbourethral gland (Cowper's gland).
Very Well Health. Diakses 2021. The Anatomy of the Bulbourethral Glands.