Hormon merupakan bahan kimia dalam tubuh yang mengontrol berbagai fungsi. Senyawa ini mengendalikan hampir setiap aspek fungsi organ, mulai dari metabolisme, suasana hati, pertumbuhan, hingga hasrat seksual.
Namun, tingkat hormon dapat berubah-ubah secara alami. Kondisi-kondisi yang menyebabkan perubahan hormon misalnya saat masa pubertas, menstruasi, kehamilan, atau seiring bertambahnya usia.
Yuk, kita kenali lebih jauh apa itu fluktuasi hormon, penyebab yang mendasari, dan juga cara mengatasinya.
Artikel lainnya: Pengaruh Hormon Testosteron pada Gairah Seks Wanita
Apa Itu Fluktuasi Hormon?
Fluktuasi hormon merupakan perubahan kadar hormon di dalam tubuh. Tingkat hormon memang secara alami berubah sepanjang hidup seseorang.
Misalnya, baik pria maupun wanita akan mengalami lonjakan hormon seks selama masa pubertas dan penurunan kadar hormon seks seiring bertambahnya usia. Namun, ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan masalah dalam aktivitas harian.
Efek fluktuasi hormon secara umum dapat meliputi:
- perubahan berat badan yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan,
- perasaan lelah atau lemah,
- perubahan menstruasi pada wanita, termasuk menstruasi yang tidak teratur atau bahkan menyakitkan,
- perubahan fungsi seksual, termasuk disfungsi ereksi pada pria,
- hot flash pada ibu hamil,
- muncul jerawat kronis,
- mood yang naik turun,
- gangguan tidur,
- merasa murung, dan juga
- perubahan pada pertumbuhan rambut.
“Ketidakseimbangan hormon dapat disebabkan oleh pola hidup tidak seimbang, serta asupan makanan tidak sehat dan tidak bergizi,” ujar dr. Dyah Novita Anggraini.
Penyebab lain perubahan, kadar hormon disebabkan kondisi medis yang mendasari. Kondisi tersebut termasuk gangguan tiroid, diabetes, dan stres.
Masalah kesehatan tersebut dapat mengubah sistem endokrin (kumpulan kelenjar yang menghasilkan hormon) dan menyebabkan kadar hormon berfluktuasi.
Artikel lainnya: Fungsi Hormon Estrogen untuk Kesehatan Wanita
Dalam beberapa kasus, fluktuasi hormon juga dapat disebabkan oleh racun lingkungan yang memengaruhi sistem endokrin.
Dokter Dyah Novita menambahkan, “Semua orang bisa mengalami ini (ketidakseimbangan hormon) karena tergantung dari pengaruh psikis atau beban psikis.”
Cara Mengatasi Fluktuasi Hormon
Fluktuasi hormon sering kali tidak dapat dihindari dan menjadi bagian dari fungsi khas tubuh. Namun, secara umum, tetap sehat dan aktif dapat membantu menjaga sistem endokrin tetap berfungsi dengan baik dan meminimalkan efek naik-turunnya hormon.
Anda dapat membantu mengatur kadar hormon tetap seimbang dengan cara:
- Konsumsi makanan sehat dan seimbang. Anda bisa memperbanyak makan sayuran.
- Berolahraga secara teratur.
- Periksa ke dokter secara teratur, terutama jika Anda punya riwayat keluarga dengan gangguan endokrin.
- Mengelola stres dengan baik.
- Tidur yang cukup karena sangat penting untuk regulasi hormon.
Artikel lainnya: Cara Meningkatkan Endorfin Agar Bebas dari Stres
Namun, terkadang fluktuasi hormon akibat penyakit tertentu, seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, PCOS, dan sindrom cushing, memerlukan perawatan khusus.
Perawatan akan tergantung penyebabnya, misalnya kadar hormon mana yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, berapa kadarnya, atau kelenjar apa yang bermasalah.
Konsultasikan kepada dokter jika gangguan hormon Anda disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu. Jika tiroid menjadi sumber fluktuasi hormonal Anda, ada beberapa perawatan yang perlu dilakukan selain obat-obatan.
Dokter selanjutnya akan melakukan terapi perawatan sesuai dengan penyebab ketidakseimbangan hormon.
Itulah penjelasan mengenai fluktuasi hormon dan cara mengatasinya. Kondisi ini normal terjadi, tetapi bisa dihindari dengan menerapkan gaya hidup sehat dan aktif.
Bila masalah ini terjadi akibat kondisi medis tertentu, segera konsultasikan dengan dokter ahli agar bisa mendapat terapi yang tepat.
Anda masih punya pertanyaan seputar fluktuasi hormon dan efeknya? Yuk, jangan ragu sampaikan kepada dokter kami melalui layanan Live chat 24 dari aplikasi Klikdokter!
[HNS/JKT]