Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher sebelah depan. Kelenjar ini memproduksi hormon dengan nama yang sama, yaitu hormon tiroid. Gangguan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan gangguan kadar hormon tiroid di darah dapat menimbulkan efek yang cukup berat terhadap tubuh. Pengenalan atas tanda-tanda gangguan tiroid sangat penting untuk mencegahnya terjadi berlarut-larut dan menimbulkan komplikasi.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid ada bermacam-macam, tapi secara umum semuanya disebut secara kolektif sebagai hormon tiroid. Salah satu jenisnya adalah hormon tiroksin (disebut juga T4).
Hormon tiroid memiliki banyak fungsi dalam tubuh, antara lain memengaruhi metabolisme, proses tumbuh dan kembang anak, serta pengaturan suhu tubuh.
Pada masa bayi dan anak-anak, hormon tiroid harus berjumlah normal demi menyempurnakan perkembangan otak. Oleh sebab itu, gangguan hormon tiroid pada anak sering berkaitan dengan gangguan tumbuh dan kembang hingga retardasi mental.
Kelenjar tiroid yang terletak di depan jakun terdiri dari dua bagian. Normalnya, kelenjar tiroid tidak dapat terasa saat Anda merabanya. Namun ketika ada gangguan, kelenjar ini dapat membesar sehingga akan muncul benjolan di leher. Pembesaran ini sering disebut sebagai penyakit gondok.
Bentuk kelainan tiroid ada dua macam, yaitu gangguan berupa peningkatan produksi hormon tiroid (disebut hipertiroid) dan penurunan produksi (hipotiroid). Keduanya memunculkan gejala yang berbeda-beda. Kelainan kelenjar tiroid umumnya memunculkan gejala ketika keabnormalan jumlah hormonnya sudah mencapai level yang kritis. Gejala awalnya bisa saja tidak disadari. Namun, perlahan akan memberat, dan ini bisa terjadi selama bertahun-tahun.
-
Hipertiroid
Kondisi ini terjadi ketika sekresi hormon tiroid dari kelenjar tiroid terjadi secara berlebihan. Akibatnya, tubuh mengalami hipermetabolisme (metabolisme berlebihan). Penyakit hipertiroid yang cukup sering ditemui misalnya penyakit Grave. Penyakit Grave terjadi akibat gangguan sistem imun.
Saat terjadi kelebihan sekresi hormon tiroid, kelenjar bisa membesar, tapi bisa juga tidak mengalami perubahan ukuran. Gejala-gejala yang muncul adalah sebagai berikut:
- Cemas berlebihan
- Sering berkeringat
- Tidak tahan dengan suhu panas
- Hiperaktif
- Dada berdebar-debar
- Tangan gemetar
- Berat badan turun meskipun nafsu makan meningkat
- Menstruasi terlambat atau semakin jarang
- Pada penyakit Grave, terdapat gejala khas berupa mata yang tampak melotot dan menonjol keluar
-
Hipotiroid
Hipotiroid terjadi akibat kekurangan produksi hormon tiroid. Beberapa penyebab tersering kondisi ini adalah kurang asupan yodium (misalnya akibat konsumsi garam yang tidak diperkaya yodium) serta penyakit tiroid autoimun (disebut penyakit Hashimoto).
Konsumsi garam tidak beryodium merupakan salah satu penyebab penyakit tiroid yang banyak ditemukan di Indonesia bertahun-tahun yang lalu. Penyakit ini sering disebut dengan penyakit gondok, meski sebenarnya pembesaran kelenjar tiroid di leher bisa menandakan hipotiroid maupun hipertiroid. Untungnya saat ini kebanyakan garam yang beredar di Indonesia sudah mengandung yodium.
Berikut adalah gejala dan tanda yang muncul ketika terjadi hipotiroid:
- Lemah, lesu, tidak bertenaga
- Berat badan meningkat
- Nafsu makan menurun
- Tidak tahan dengan dingin
- Kulit kering
- Rambut rontok
- Sering mengantuk
- Depresi dan gangguan emosi lain
- Gangguan mental
- Penglihatan kabur, pendengaran berkurang
- Menstruasi terganggu
Hipotiroid juga dapat terjadi pada usia anak-anak dengan gejala yang sama. Namun, karena pada anak-anak masih terjadi proses tumbuh dan kembang, akan ada gejala tambahan seperti pertumbuhan terhambat dan terjadi tubuh yang pendek. Selain itu, terjadi perlambatan munculnya gigi permanen. Pubertas anak dengan hipotiroid juga dapat tertunda, serta ada perkembangan mental yang tidak normal.
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang dipaparkan di atas, sebaiknya segera mengonsultasikannya dengan dokter. Ini karena gejala gangguan tiroid bisa dikatakan sangat luas dan tidak spesifik, sehingga sering kali menyebabkan keterlambatan diagnosis.
Apabila terdeteksi tanda-tanda Anda terkena gangguan tiroid, dokter akan melakukan pemeriksaan dan menyarankan beberapa pemeriksaan laboratorium untuk cek kadar hormon tiroid di dalam darah. Beberapa pemeriksaan lain juga dapat dilakukan, misalnya ultrasonografi tiroid, pindai tiroid dengan iodin radioaktif, biopsi tiroid, dan pemeriksaan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap penderita.
[RN/ RVS]