Abses
Dokter Spesialis | Dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis kulit, dokter spesialis bedah, dokter gigi, dokter spesialis anak |
Gejala | Benjolan lunak yang terasa nyeri, tampak memerah, dan hangat pada perabaan |
Faktor risiko | Orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah dan kurang menjaga kebersihan diri |
Cara diagnosis | Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan kultur dan darah jika dibutuhkan |
Pengobatan | Antibiotik, drainase, operasi |
Obat | Antibiotik dan antinyeri |
Komplikasi | Sepsis dan gangrene |
Kapan harus ke dokter? | Abses bertambah besar, bertambah nyeri, tidak sembuh dalam 2 minggu, dan muncul demam |
Pengertian
Abses adalah kondisi terjadinya penumpukan nanah yang akan terlihat seperti massa atau benjolan. Massa lunak ini biasanya dikelilingi oleh area yang berwarna merah muda atau merah tua.
Jika munculnya di bawah kulit, abses bisa dikenali atau dirasakan dengan sentuhan. Tempat paling umum munculnya abses di kulit adalah di ketiak, daerah sekitar anus, vagina, punggung, bahkan di wajah.
Tak hanya di kulit, abses juga bisa ditemukan di dalam tubuh, seperti dalam organ, ataupun ruang antar organ. Bahkan, penyakit ini pun dapat ditemukan di sekitar gigi.
Abses merupakan penyakit yang cukup sering ditemukan di Indonesia. Mulai dari kasus yang ringan hingga kasus berat dan memerlukan operasi.
Sebagian besar abses yang ditemukan di masyarakat bisa disembuhkan dengan perawatan rumahan dan tidak berbahaya. Namun, bisa juga penyakit ini menjadi sulit disembuhkan dan menimbulkan komplikasi serius.
Penyebab
Abses paling sering disebabkan oleh bakteri yang disebut Staphylococcus aureus. Bakteri ini memang biasanya ada di kulit dan bisa masuk ke tubuh melalui luka atau bahkan gigitan serangga.
Ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, sistem imun kamu akan mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi. Hal ini menyebabkan peradangan di tempat infeksi dan kematian jaringan di sekitarnya.
Lalu, terbentuklah sebuah rongga yang diisi dengan nanah. Nanah ini mengandung campuran jaringan mati, sel darah putih, dan bakteri.
Abses bisa menjadi lebih besar dan menyakitkan saat infeksi berlanjut, serta ada lebih banyak nanah diproduksi. Dalam kasus yang jarang terjadi, abses dapat pula disebabkan oleh virus, jamur, atau parasit.
Artikel lainnya: Gejala Abses Anus yang Perlu Anda Tahu
Faktor Risiko
Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah cenderung lebih mudah menderita abses. Hal ini karena kemampuan tubuh menurun untuk menangkal infeksi.
Beberapa kondisi di bawah ini juga memiliki risiko tinggi terkena abses, seperti:
- Orang yang menjalani kemoterapi
- Orang dengan terapi steroid jangka panjang
- Diabetes
- Kanker
- HIV/AIDS
- Penyakit Crohn
- Anemia sel sabit
- Kolitis ulserativa
- Gangguan pembuluh darah perifer
- Trauma parah
- Luka bakar parah
- Alkoholisme atau penyalahgunaan obat terlarang
- Obesitas
Tinggal di lingkungan yang kotor, kurangnya kebersihan diri, sirkulasi yang buruk, dan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi juga meningkatkan risiko abses.
Gejala
Paling sering, abses muncul sebagai massa lunak berisi nanah yang terasa nyeri. Abses juga akan terlihat berwarna merah dan hangat bila disentuh.
Beberapa gejala abses lainnya adalah:
- Seiring dengan perkembangan gangguan kesehatan ini, abses dapat menonjol dan seperti memiliki mata sehingga isinya dapat terlihat. Abses juga dapat pecah secara tiba-tiba
- Hampir semua abses akan menjadi semakin parah tanpa pengobatan. Infeksi dari abses dapat menyebar ke jaringan di bawah kulit bahkan mencapai aliran darah
- Jika infeksi menyebar ke jaringan yang lebih luas, kamu mungkin mengalami demam dan tidak enak badan
Artikel lainnya: Bengkak di Anus? Waspadai Gejala Abses Anus
Diagnosis
Dalam menegakkan diagnosis abses, dokter terlebih dahulu akan melakukan wawancara medis untuk meninjau riwayat kesehatan kamu dengan menanyakan gejala, riwayat penyakit, dan pertanyaan lain yang dibutuhkan.
Lalu, pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk memeriksa abses secara visual dan melakukan perabaan pada permukaan tubuh yang dicurigai abses untuk menilai konsistensinya.
Pada kasus tertentu, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan kultur dengan mengambil sejumlah kecil nanah untuk menguji keberadaan atau jenis bakteri.
Jika abses sudah parah, dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengesampingkan kemungkinan sepsis.
Pengobatan
Abses dapat diobati dengan beberapa cara, tergantung jenis dan seberapa besar abses itu sendiri. Kamu yang menderita abses juga dapat mengunjungi dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis kulit untuk mendapatkan pengobatan, sesuai dengan lokasi abses.
Jika abses muncul pada anak-anak, kamu bisa membawanya ke dokter spesialis anak. Dokter gigi juga bisa menangani abses yang timbul di mulut. Apabila membutuhkan tindakan operasi, kamu dapat mengunjungi dokter spesialis bedah.
Selain itu, pengobatan utama untuk abses termasuk:
- Antibiotik
- Drainase
- Operasi
Abses kecil dapat diobati sendiri di rumah dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan memancing drainase. Penyakit abses yang lebih besar dapat membutuhkan drainase oleh dokter untuk mengurangi rasa nyeri dan infeksi.
Tergantung penyebab dari abses, dokter mungkin mempertimbangkan pemberian antibiotik.
Dokter juga bisa melakukan drainase abses dengan tahap berikut:
- Area di sekitar abses akan diberikan obat agar kebas
- Area abses akan diberikan cairan antiseptik dan handuk steril
- Dokter akan membuka abses dan menyedot nanah
- Setelah nanah disedot,dokter akan memasukan kassa pada rongga bekas nanah agar kassa menyerap sisa sisa nanah
Kebanyakan orang akan merasa lebih enak setelah abses disedot. Jika kamu masih merasakan nyeri, dokter akan meresepkan antinyeri. Dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mencegah timbulnya infeksi kembali.
Kamu biasanya disarankan dokter untuk operasi apabila:
- Abses terlalu besar untuk disedot menggunakan jarum
- Jarum tidak dapat menyedot seluruh abses
Artikel lainnya: Abses Anus, Ketika Pantat Terasa Sakit Saat Duduk
Pencegahan
Walau tidak sepenuhnya dapat dihindari, ada beberapa langkah untuk mencegah abses, yaitu:
- Cuci tangan secara rutin, idealnya dengan pembersih yang mengandung antibakteri
- Obati luka dan jaga agar tetap bersih. Pastikan luka tertutup dan kering sampai luka benar-benar sembuh
- Jangan membagi benda personal seperti alat cukur, handuk, dan lipstik dengan orang lain
- Hindari melukai diri kamu ketika mencukur ketiak atau kemaluan kamu
Komplikasi
Jika abses dibiarkan dan tidak diobati dengan benar, dapat memicu terjadinya komplikasi, berupa:
- Sepsis
- Gangrene (matinya jaringan tubuh akibat tidak mendapatkan suplai darah)
Kapan Harus ke Dokter?
Kamu sebaiknya tidak membiarkan abses dan memeriksakannya ke dokter jika muncul gejala berikut:
- Abses bertambah besar dan tidak sembuh dalam 2 minggu
- Abses menjadi tambah nyeri, bengkak, dan sangat merah
- Abses berada di atau dekat daerah dubur atau selangkangan kamu
- Timbul demam
- Memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas
Kamu bisa berkonsultasi lebih mudah kepada dokter melalui layanan tanya dokter online atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Mari, #JagaSehatmu selalu!
[HNS/NM]
Terakhir diperbaharui: 21 April 2022
Diperbaharui: dr. Arina Heidyana
Referensi:
https://www.nhs.uk/conditions/abscess/#:~:text=An%20abscess%20is%20a%20painful,in%20the%20spaces%20between%20organs
https://www.webmd.com/a-to-z-guides/abscess
https://www.verywellhealth.com/abscess-causes-and-treatment-1068819
https://www.healthline.com/health/skin-abscess