Perfeksionis sering dilihat sebagai sifat positif yang bisa meningkatkan peluang sukses seseorang. Namun, sifat ini justru bisa menyebabkan pikiran atau perilaku yang merugikan diri sendiri dan menghambatmu dalam mencapai tujuan.
Tak hanya itu, perfeksionis juga bisa menyebabkan stres, cemas, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya
Simak pembahasan lengkap mengenai perfeksionis, bagaimana ciri-cirinya, dan cara mengatasinya pada artikel berikut.
Mengenal Perfeksionis
Apa itu perfeksionis? Perfeksionis diartikan sebagai kebutuhan untuk menjadi dan tampak sempurna. Kebanyakan orang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang positif daripada sebuah kekurangan.
Padahal dampak dari karakter perfeksionis adalah stres, cemas, depresi, dan bisa menimbulkan masalah kesehatan mental lainnya.
Brene Brown, seorang penulis dan profesor penelitian di University of Houston Graduate College of Social Work membedakan antara perfeksionis dan perilaku yang sehat.
Menurut Brene, perfeksionis tidak sama dengan berjuang untuk menjadi yang terbaik. Menjadi sempurna bukanlah sesuatu yang sehat dan kesempurnaan bukan hanya tentang pencapaian.
Jennifer Kromberg, seorang psikolog dan terapis, juga menjelaskan bahwa perfeksionis bukan gangguan kesehatan mental dalam psikologi.
Menurutnya, perfeksionis adalah karakter atau sifat dalam diri seseorang untuk terus-menerus sempurna dalam hidupnya.
Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Pasangan Anda Seorang Perfeksionis
Berikut beberapa ciri-ciri perfeksionis yang penting untuk kamu ketahui:
● Tidak akan mengerjakan suatu pekerjaan kecuali tahu hasilnya sempurna
● Selalu berorientasi pada hasil dan kurang fokus pada proses belajar atau menyelesaikan tugas dengan kemampuan terbaik
● Tidak melihat tugas orang lain sebagai suatu hasil yang baik dan menempatkan standar sempurna versi diri sendiri
● Salah satu karakter perfeksionis adalah suka menunda-nunda. Kamu akan menunda mengerjakan suatu tugas sampai mengerti cara menyelesaikannya dengan hasil yang sempurna
● Orang perfeksionis juga cenderung suka mengulur-ulur waktu pekerjaan dan menghabiskan waktu lebih lama
Berikut beberapa contoh perfeksionis lainnya dalam kehidupan sehari-hari:
● Banyak menghabiskan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sederhana
● Percaya bahwa kehilangan dua poin dalam ujian adalah tanda kegagalan
● Selalu bersandar pada standar hidup orang lain atau membandingkan pencapaian orang lain dengan pencapaian diri sendiri
● Terlalu fokus pada satu hal
● Cenderung menutup diri dari pergaulan sosial
Artikel Lainnya: Waspada, Ini Tanda-Tanda Kelelahan Mental
Penyebab Karakter Perfeksionis
Setelah mengenali tanda-tanda orang perfeksionis, kamu bisa mencari tahu apa saja faktor yang menjadi penyebab sifat perfeksionis, seperti:
1. Sering Merasa Takut
Saat kamu sering merasa orang lain tidak setuju dengan pendapatmu, kamu jadi merasa tidak aman dan tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan.
2. Masalah Kesehatan Mental
Beberapa masalah kesehatan mental dapat menjadi penyebab karakter perfeksionis. Misalnya, kecemasan dan gangguan obsesif kompulsif atau OCD.
Walaupun hubungan antara OCD dan perfeksionis sudah ditemukan, tetapi belum tentu semua orang dengan karakter perfeksionis mengalami OCD, begitupun sebaliknya.
3. Faktor Keluarga
Kamu bisa jadi perfeksionis jika ajaran orang tua atau keluargamu pun selalu menunjukkan perilaku serupa.
Mereka akan menampilkan rasa tidak suka saat kamu mendapatkan hasil tidak sempurna. Dampaknya, kamu pun menjadi perfeksionis.
4. Komunikasi yang Buruk
Penyebab perfeksionis juga bisa karena komunikasi yang buruk dengan orang tua maupun keluarga.
Karakter perfeksionis bisa muncul karena kurangnya komunikasi, sehingga kamu merasa perlu selalu sempurna.
Artikel Lainnya: Orang Perfeksionis Berisiko Mudah Lelah, Benarkah?
Cara Mengatasi Perfeksionis
Orang yang memiliki sifat perfeksionis cenderung tidak pernah puas dengan hasil yang didapatkan, meskipun hal tersebut hampir sempurna.
Berikut beberapa cara mengatasi perfeksionis yang bisa dilakukan:
1. Tetapkan Tujuan yang Realistis
Saat tujuan hidupmu tidak tercapai, jangan berkecil hati. Kamu bisa membuat tujuan yang lebih realistis sesuai dengan target waktu yang bisa kamu kelola.
2. Mencoba Hal Baru
Melakukan hobi atau mencoba hal baru bisa membuatmu berdamai dengan keadaan. Kegiatan ini juga bisa meningkatkan kreativitas dan memicu munculnya gagasan baru yang bisa kamu temukan.
3. Melakukan Meditasi
Karakter perfeksionis cenderung menimbulkan pikiran cemas. Kamu akan merenungi kesalahan masa lalu dan berlebihan mengkhawatirkan masa depan.
Bermeditasi dengan memusatkan perhatian bisa melatih untuk melepaskan pikiran-pikiran negatif yang sering muncul.
4. Menjalani Terapi Perilaku kognitif
Kamu bisa mencoba menjalani terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini bisa membantu mengenali pola pikir negatif yang sering muncul, membantu merencanakan masa depan, menumbuhkan penerimaan diri, serta mengembangkan empati untuk diri sendiri dan orang lain.
Kini, kamu lebih memahami ciri-ciri orang perfeksionis dan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Jika sifat perfeksionis yang ada dalam dirimu terasa mengganggu, kamu bisa konsultasikan keluhanmu ke psikolog.
Untuk melakukan konsultasi dengan psikolog ataupun tenaga medis profesional, kini bisa lebih praktis lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter sebagai solusi #JagaSehatmu.
(DA/NM)