Kesehatan Mental

Mengenal Istilah Parricide yang Menginspirasi Drama Series Monsters di Netflix

Kisah nyata pembunuhan orang tua oleh dua anak kandungnya sendiri yang mengguncang Amerika Serikat. Drama series Monsters di Netflix mengungkap sisi gelap dari keluarga Menendez yang kaya raya.

Mengenal Istilah Parricide yang Menginspirasi Drama Series Monsters di Netflix

Pada tahun 1989, Amerika Serikat diguncang oleh kasus pembunuhan yang mengejutkan, yaitu pembunuhan orang tua oleh dua bersaudara, Lyle dan Erik Menendez.

Kedua kakak beradik ini dituduh membunuh orang tua mereka, José dan Kitty Menendez, di rumah keluarga mereka di Beverly Hills.

Kasus ini menjadi perhatian luas karena pembunuhan tersebut tidak hanya terjadi di kalangan elit masyarakat, tetapi juga melibatkan banyak aspek psikologis yang mempengaruhi hubungan keluarga.

Setelah proses peradilan yang panjang dan kontroversial, keduanya dihukum seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Meskipun mereka mengklaim bahwa tindakan mereka dilakukan karena trauma akibat pelecehan yang dialami selama bertahun-tahun oleh ayah mereka, kasus ini mengungkapkan kompleksitas parricide atau pembunuhan terhadap orang tua.

Drama series Monsters di Netflix mengangkat kembali kasus ini, memaparkan konflik, dinamika keluarga, serta faktor psikologis yang berperan dalam tindakan parricide.

Artikel lainnya: Orang Tua Sering Berteriak pada Anak, Ini Efek Negatifnya

Pengertian Parricide dan Sejarahnya

Parricide merupakan istilah dalam kriminologi yang mengacu pada tindakan pembunuhan terhadap orang tua atau kerabat dekat.

Secara etimologis, kata ini berasal dari bahasa Latin, "parricidium," yang berarti pembunuhan terhadap ayah atau ibu. Dalam konteks hukum, parricide mencakup pembunuhan terhadap ayah, ibu, atau anggota keluarga dekat lainnya.

Sejarah parricide dapat ditelusuri hingga zaman kuno. Pada zaman Romawi, tindakan membunuh orang tua dianggap sebagai salah satu kejahatan paling keji dan dihukum dengan cara yang sangat brutal.

Pelaku parricide diikat dalam karung bersama binatang buas seperti anjing atau ular, kemudian dilemparkan ke sungai sebagai hukuman.

Tindakan ini mencerminkan betapa beratnya dosa yang dianggap dilakukan seseorang ketika membunuh orang tua mereka, yang dalam banyak budaya dianggap sebagai pelindung utama kehidupan. Kasus parricide telah tercatat dalam sejarah di berbagai negara dan budaya.

Beberapa kasus terkenal, seperti kasus Menendez bersaudara, menjadi sorotan media internasional dan memunculkan diskusi tentang apa yang sebenarnya memicu seseorang untuk melakukan tindakan ekstrem ini.

Meskipun parricide tidak umum terjadi, ketika itu terjadi, dampaknya sangat mendalam bagi keluarga, masyarakat, dan pemahaman kita tentang dinamika psikologis dalam hubungan keluarga.

Artikel lainnya: Jangan Kendor, Ini Cara Mempererat Hubungan Keluarga

Latar Belakang Anak Melakukan Parricide

Ada beberapa faktor yang dapat melatarbelakangi anak melakukan parricide. Sebagian besar kasus parricide tidak hanya disebabkan oleh satu faktor tunggal, tetapi merupakan hasil dari akumulasi berbagai tekanan psikologis, emosional, dan lingkungan.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang sering kali berperan dalam kasus-kasus ini:

1. Pelecehan dan kekerasan dalam rumah tangga

Salah satu penyebab paling umum yang dikaitkan dengan parricide adalah adanya pelecehan atau kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga.

Dalam kasus Menendez bersaudara, mereka mengklaim bahwa pembunuhan orang tua mereka adalah tindakan putus asa akibat bertahun-tahun mengalami pelecehan fisik dan seksual oleh ayah mereka.

Ketika anak-anak merasa tidak ada jalan keluar dari lingkaran kekerasan ini, beberapa mungkin merasa bahwa membunuh orang tua adalah satu-satunya cara untuk menghentikan penderitaan mereka.

2. Gangguan mental

Gangguan mental seperti skizofrenia, depresi berat, dan gangguan kepribadian lainnya juga bisa menjadi faktor yang berkontribusi dalam tindakan parricide.

Gangguan mental ini dapat menyebabkan individu mengalami distorsi dalam berpikir, sulit membedakan antara realitas dan delusi, serta memicu tindakan kekerasan terhadap orang tua yang dilihat sebagai ancaman atau sumber tekanan.

3. Motif ekonomi atau keserakahan

Dalam beberapa kasus, parricide dilakukan karena motif ekonomi, seperti keinginan untuk mewarisi harta keluarga atau mendapatkan kontrol atas aset orang tua. Meskipun ini bukan motif yang umum, ada beberapa kasus di mana anak-anak membunuh orang tua mereka demi keuntungan finansial.

4. Keterasingan emosional

Keterasingan emosional antara orang tua dan anak juga bisa menjadi faktor yang mendorong parricide.

Ketika anak merasa bahwa hubungan dengan orang tua penuh dengan ketegangan, ketidakpedulian, atau bahkan permusuhan, mereka mungkin melihat pembunuhan sebagai jalan keluar dari situasi yang tidak tertahankan.

Ini sering diperburuk oleh kurangnya dukungan sosial atau kurangnya akses ke layanan kesehatan mental.

5. Pengaruh lingkungan sosial dan budaya

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa faktor sosial dan budaya dapat memainkan peran dalam tindakan parricide.

Tekanan dari kelompok sebaya, pengaruh media, atau nilai-nilai sosial yang berubah dapat mempengaruhi cara anak-anak memandang hubungan mereka dengan orang tua, termasuk bagaimana mereka bereaksi terhadap konflik yang muncul.

Cara Mengatasi Trauma Parricide pada Pelak

Cara Mengatasi Trauma yang Bisa Anda Coba

Mengatasi trauma yang dialami oleh pelaku parricide adalah tantangan yang sangat kompleks, terutama karena tindakan tersebut melibatkan trauma psikologis yang mendalam, baik sebelum maupun setelah pembunuhan terjadi.

Pendekatan holistik diperlukan untuk membantu pelaku pulih dan memahami alasan di balik tindakan mereka. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi trauma tersebut:

1. Terapi psikologis intensif

Terapi psikologis adalah komponen penting dalam proses pemulihan pelaku parricide. Terapi kognitif-perilaku (CBT) dapat membantu pelaku memahami pikiran dan emosi yang memicu tindakan mereka, serta membantu mereka mengembangkan mekanisme koping yang sehat.

Selain itu, terapi trauma, seperti terapi paparan atau EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing), dapat membantu mengatasi kenangan traumatis yang mungkin masih menghantui pelaku.

2. Rehabilitasi sosial

Pelaku parricide sering kali diisolasi secara sosial, baik selama proses peradilan maupun setelah menjalani hukuman.

Rehabilitasi sosial yang melibatkan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat adalah langkah penting dalam pemulihan. Ini bisa mencakup program dukungan, bimbingan sosial, serta akses ke komunitas yang memberikan lingkungan yang aman dan mendukung.

3. Pendampingan keluarga dan dukungan emosional

Meskipun keluarga korban adalah pihak yang paling terdampak oleh tindakan parricide, dukungan emosional dari anggota keluarga yang tersisa dapat membantu pelaku dalam proses pemulihan.

Dalam beberapa kasus, keluarga dapat memainkan peran dalam rekonstruksi hubungan yang rusak dan memberikan dukungan moral yang diperlukan.

4. Pendidikan dan pembinaan spiritual

Beberapa pelaku parricide menemukan bahwa pembinaan spiritual atau pendidikan formal membantu mereka mengatasi rasa bersalah dan trauma.

Membangun kembali rasa tujuan dan makna hidup melalui pendidikan atau pencarian spiritual dapat membantu pelaku menemukan kedamaian dalam diri mereka sendiri.

Artikel lainnya: Hal-hal yang Sering Jadi Penyesalan Orangtua terhadap Anak

Kasus parricide, seperti yang ditunjukkan dalam drama Monsters di Netflix yang terinspirasi oleh kisah nyata Lyle dan Erik Menendez, mengungkap sisi gelap dari hubungan keluarga yang dihantui oleh trauma, pelecehan, dan tekanan psikologis.

Parricide, meskipun jarang terjadi, adalah tindakan ekstrem yang melibatkan kompleksitas emosi dan gangguan mental.

Pemahaman yang lebih baik tentang penyebab di balik tindakan ini serta pendekatan yang efektif untuk membantu pelaku pulih dari trauma, sangat penting dalam mencegah dan mengatasi fenomena ini di masa depan.

Dapatkan informasi kesehatan mental yang lebih lengkap dengan download aplikasi KlikDokter sekarang di Google Play dan App Store! Temukan juga berbagai topik kesehatan lainnya, mulai dari gangguan psikologis hingga tips menjaga kesehatan mental, hanya di KlikDokter.

  • Brown, M., & Trepal, H. (2020). The Psychology of Parricide: Theories and Case Studies. Psychology Journal.
  • Smith, J. (2018). "Understanding Family Violence: A Comprehensive Study of Domestic Abuse and Parricide." Journal of Family Studies.
  • Jones, L. (2017). "The Impact of Childhood Trauma on Violent Behavior in Adulthood: A Study on Parricide Cases." Clinical Psychology Review.