Marijuana merupakan tanaman yang bernama latin Cannabis sativa. Tanaman yang kita kenal dengan ganja ini dilabelkan sebagai tanaman ilegal dan juga termasuk ke dalam jenis obat-obatan terlarang.
Meski penggunaannya dinilai berbahaya dan dilarang, banyak penelitian tentang ganja sebagai pengobatan, salah satunya adalah sebagai terapi PTSD.
Gangguan stres pascatrauma atau PTSD sendiri adalah jenis gangguan kecemasan yang dipicu oleh pengalaman traumatis, misalnya kecelakaan berat, bencana alam, perang, ataupun pelecehan seksual.
Orang yang menderita gangguan kecemasan ini akan sulit menyesuaikan diri dan mungkin memikirkan kejadian traumatis tersebut sepanjang waktu.
Selama ini, pengobatan PTSD dilakukan lewat berbagai macam terapi psikologi dan obat-obatan antidepresan. Lantas, bagaimana dengan manfaat ganja untuk terapi PTSD?
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Trauma yang Bisa Anda Coba
Manfaat Ganja untuk PTSD
Ganja mengandung senyawa yang dapat memengaruhi otak dan tubuh Anda. Tanaman ini bisa membuat penggunanya menjadi ketagihan. Selain itu, ganja juga bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang cukup serius apabila digunakan secara sembarangan.
Namun, sekarang ini penggunaan ganja dalam dunia kesehatan cukup menjanjikan. Banyak penelitian-penelitian terbaru yang menggunakan ganja sebagai terapi dan memberikan hasil yang positif.
Salah satu penelitian ganja untuk kesehatan adalah penggunaannya untuk penderita PTSD. Dalam satu penelitian yang dipublikasikan oleh PubMed, para peneliti menggunakan ganja untuk melihat bagaimana dampaknya bagi mereka yang berurusan dengan kecemasan terkait trauma, seperti PTSD.
Penelitian itu melibatkan 71 peserta yang diberikan Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dosis rendah dan plasebo secara acak. THC sendiri adalah molekul cannabinoid dalam ganja yang menjadi bahan psikoaktif utama pada tanaman tersebut.
Artikel Lainnya: Tidak Sama, Ini Perbedaan Fobia dan Trauma Menurut Psikolog
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mendapatkan THC dapat mengurangi aktivitas di amigdala, yaitu bagian otak yang terkait dengan respons rasa takut terhadap ancaman.
Lalu, studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders juga menunjukkan bahwa ganja dapat mengurangi pikiran tentang peristiwa traumatis sekitar 62% dan kecemasan sekitar 57%, meskipun pengurangan gejalanya tidak permanen.
Selain dua penelitian di atas yang memperlihatkan manfaat ganja untuk gangguan kecemasan pascatrauma, masih ada banyak lagi penelitian lain yang menunjukkan hal serupa.
Meski begitu, tetap dibutuhkan penelitian lanjutan di masa depan untuk melihat penggunaan ganja secara efektif dalam terapi PTSD. Terlebih lagi, penelitian yang juga melihat faktor risiko yang terkait dengan penggunaan ganja untuk kondisi ini.
Artikel Lainnya: Makanan dan Minuman Penghilang Rasa Cemas
Tak Boleh Sembarangan
Penggunaan ganja sebagai terapi PTSD memang cukup menjanjikan. Tapi, karena tanaman ini termasuk ke dalam golongan obat-obatan terlarang, penggunaannya pun tidak boleh sembarangan.
Meskipun marijuana dianggap memiliki potensi mengobati kesehatan mental, daun tersebut tetap dapat meningkatkan beberapa gejala terkait dengan PTSD jika digunakan tidak dalam pengawasan medis. Bahkan, ganja dapat memicu gangguan mental lainnya, seperti depresi, ansietas, dan psikosis.
Artikel Lainnya: Risiko Mengkonsumsi Alkohol Terhadap Gangguan Kecemasan
Hal ini juga dilaporkan pada penelitian yang dilakukan di Amerika terhadap 2.276 veteran perang yang mengalami PTSD dan menerima marijuana sebagai terapinya.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kelompok yang menerima marijuana sebagai terapi mengalami depresi, ansietas, dan psikosis yang lebih parah. Ini dibandingkan dengan kelompok peserta yang tidak menerima marijuana.
Jadi, marijuana atau ganja memang bisa bermanfaat sebagai terapi PTSD. Tapi, bagaimanapun juga, penggunaan zat tersebut yang berasal dari tumbuhan canabis sativa ini haruslah dalam pengawasan ketat pihak yang berwenang dalam penggunaannya.
Selain itu, tetap diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan ganja yang efektif untuk PTSD dan juga melihat efek sampingnya, terutama untuk penggunaan jangka panjang.
Untuk penjelasan lebih lanjut, Anda bisa bertanya lewat fitur konsultasi dokter online di KlikDokter.
(PUT)
Referensi:
Medscape. Diakses 2022. Medical Marijuana May Worsen PTSD Symptoms, Increase Violence.
Science Daily. Diakses 2022. Cannabis temporarily relieves PTSD symptoms, study suggests.
National Library of Medicine (PubMed). Diakses 2022. Cannabinoid modulation of corticolimbic activation to threat in trauma-exposed adults: a preliminary study.