Kesehatan Mental

Stres Kurangi Kemampuan Daya Ingat

dr. Riska Ismalilia Puteri Iskandar, 05 Feb 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hati-hati! Stres berdampak menurunkan daya ingat! Simak selengkapnya disini oleh dr. Rizka Ismailia Puteri Iskandar.

Stres Kurangi Kemampuan Daya Ingat

Klikdokter.com - Pernahkah Anda merasa sangat sulit sekali untuk mengingat sesuatu ketika sedang mengalami terlalu banyak masalah yang kita hadapi? Bahkan hal yang seringkali dikerjakan sehari-hari seperti mengingat pintu keluar tol menuju kantor.

Bangun kesiangan, macet yang tidak seperti biasanya, ban mobil yang tiba-tiba kempes di tengah jalan, sementara harus tiba di kantor lebih awal karena harus menyiapkan rapat penting yang akan segera dimulai dalam beberapa menit, belum lagi harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan di kantor yang sudah menunggu. Semuanya adalah bentuk permasalahan yang sering kita hadapi sehari-hari dan dapat menimbulkan stres.

Ketika Anda dihadapkan dalam situasi depresi akibat stres, tubuh kemudian akan merespons, yang dikenal dalam medis dengan sebutan dengan fight/flight response. Yakni sebuah kondisi yang menentukan dimana seseorang harus memilih untuk bereaksi dengan perilaku agresif atau justru meninggalkan situasi stres.

Saat itulah kelenjar adrenal/anak ginjal pada tubuh secara cepat menghasilkan adrenalin. Jika ancaman terlalu berat atau menetap setelah beberapa menit, adrenal kemudian melepaskan kortisol yang sering disebut hormon stres, meskipun ternyata kortisol tidak hanya dihasilkan saat situasi stres saja.

Lalu bagaimana hubungannya kadar hormon dengan daya ingat manusia? Berikut penjelasannya:

1 dari 1

Hubungan Hormon Kortisol Akibat Stres, dan Penurunan Daya Ingat

Kortisol dalam jumlah cukup ternyata memiliki efek yang baik pada tubuh seperti meningkatkan letupan energi, meningkatkan fungsi memori, dan meningkatkan imunitas. Namun, setelah itu bila tubuh tidak mampu memberikan respon relaksasi yang penting untuk kembali ke fungsi normal tubuh, maka hormon kortisol akan menetap sehingga menyebabkan suatu keadaan yang disebut stres kronik.  

Hormon stres yang dikeluarkan berulang kali memiliki efek terhadap fungsi otak, terutama memori. Terlalu banyak kortisol dapat mencegah otak untuk menyimpan memori, atau mengakses memori yang sudah ada.Peneliti otak terkenal, Robert M. Sapolsky, telah menunjukkan bahwa stres yang terjadi terus menerus dapat merusak hipokampus, bagian dari sistem limbik pada otak yang merupakan pusat pembelajaran dan memori. Hormon yang bertanggung jawab adalah glukokortikoid- hormon steroid yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal /anak ginjal selama stres, yang dikenal dengan kortikosteroid atau kortisol.

Daya Ingat
Stres
Stress
Menurun
Cepat Lupa
Depresi