Siapa, sih, yang bisa menolak permen, cokelat, dan kue-kue berlapis gula? Hampir setiap anak menyukai makanan manis. Karena itu, pesta ulang tahun atau hari raya mungkin menjadi saat-saat paling menggembirakan bagi si Kecil.
Ada beberapa alasan mengapa si Kecil menggemari makanan manis. Selain rasanya yang enak, makanan manis ternyata dapat memicu tubuh mengeluarkan serotonin dan endorfin. Kedua hormon ini berkaitan erat dengan perasaan senang, bahagia dan nyaman.
Memang tak ada salahnya menyantap makanan manis. Namun, Bunda tetap perlu membatasi asupan gula harian si Kecil. Sama seperti makanan lainnya, gula akan memberikan dampak buruk jika dikonsumsi secara berlebihan.
Batasan Aman Konsumsi Gula
Makanan manis memang menggiurkan untuk lidah. Tapi tak selamanya menyehatkan. Apalagi, jika si Kecil sudah terbiasa dengan makanan manis sejak dini, bisa dipastikan ia akan berlanjut menyukainya sampai dewasa. Dan akan susah sekali untuk dihentikan.
Belum lagi jika konsumsinya selalu berlebihan. Karena tak dimungkiri, banyak orang tua yang tak tahu batasan gula per hari yang dianjurkan. Sehingga mereka cenderung membebaskan atau lupa memberikan aturan.
Berdasarkan pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah asupan gula yang direkomendasikan untuk si Kecil kurang dari 3 tahun adalah sekitar 1–5 sendok teh gula per hari. Sementara itu, untuk si Kecil di atas 3 tahun adalah kurang lebih 5–8 sendok teh gula per hari.
Bila konsumsi gula ini tidak dikontrol, ada berbagai gangguan kesehatan yang dapat timbul. Mulai obesitas, diabetes tipe 2, kerusakan gigi, hingga gangguan tidur. Oleh karena itu, jangan sampai lengah!
Kiat Memberikan Makanan Manis
Dalam membatasi makanan manis kepada si Kecil, Bunda dapat menyiasati beberapa hal. Gantilah makanan manis dengan buah-buahan yang tentunya lebih menyehatkan. Selain tinggi serat, buah-buahan juga kaya akan vitamin dan mineral.
Kombinasikan makanan manis dengan makanan yang lebih mengandung gizi. Misalnya, dengan memberikan pisang yang ditaburi cokelat. Atau sate stroberi dengan saus cokelat yang meleleh.
Di samping itu, Bunda harus lebih sering membuat variasi makanan di rumah. Makin bervariasi, makin kecil kemungkinan si Kecil untuk merasa bosan. Karena jika si Kecil bosan, ia akan mendapat celah untuk mencari-cari camilan manis.
Lagi pula, makanan yang dibuat di rumah dapat Bunda kontrol asupan dan jumlahnya sehingga lebih aman untuk si Kecil.
Tak ada salahnya memberikan si Kecil makanan manis. Meski demikian, Bunda tetap harus mengontrol jumlah konsumsi hariannya. Karena bagaimanapun, asupan makanan si Kecil sejak dini akan menentukan perkembangan tubuh dan kesehatannya saat dewasa nanti.
[RS/ RH]