Para orang tua biasa memberikan Si Kecil konsumsi susu sebagai asupan penambah nutrisi. Susu sapi adalah pilihan yang paling sering diambil orang tua untuk diberikan pada Si Kecil. Namun, ada juga orang tua yang lebih memilih memberikan susu kedelai, terutama jika Si Kecil memiliki alergi terhadap susu sapi.
Akan tetapi, sebelum akhirnya memilih susu kedelai untuk Si Kecil, ada beberapa tips yang perlu Bunda perhatikan.
Salah satu pertimbangan utama dalam memberikan makan dan minum untuk anak adalah kandungan nutrisinya. Hal ini sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak, karena masa ini tidak dapat diulang setelah dewasa dan berperan penting hingga kemudian hari.
Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP), susu pertumbuhan berbahan dasar kedelai (bukan susu kedelai) dapat diberikan pada kasus anak dengan kondisi galaktosemia atau defisiensi laktase primer. Ini juga alternatif yang tepat jika orang tua memilih menerapkan pola makan vegetarian.
Artikel lainnya: Amankah Memberi Susu Kedelai untuk Anak?
Pertimbangan Untuk Memberikan Susu Kedelai pada Si Kecil
Jadi, jika Bunda ingin memberikan susu kedelai pada Si Kecil, berikut adalah tiga hal yang harus diperhatikan:
Waspada Reaksi Alergi
Salah satu alasan orang tua memilih memberikan susu kedelai untuk Si Kecil adalah kondisi alerginya terhadap protein susu sapi.
Namun, pada 10 hingga 14 persen Si Kecil yang alergi protein susu sapi juga ditemukan alergi terhadap protein kedelai. Oleh sebab itu, tetap waspada terhadap kemungkinan reaksi alergi yang dapat muncul saat pemberian susu kedelai.
Lebih lanjut lagi, pemberian susu kedelai untuk Si Kecil sebaiknya ditunda hingga anak berusia satu tahun, kecuali terdapat indikasi jelas. Untuk memastikan kecukupan gizi, dapat dipilih susu formula berbahan kedelai (bukan susu kedelai). Akan tetapi, formula kedelai tidak disarankan diberikan pada bayi yang lahir prematur.
Perhatikan Kebutuhan Makronutrien
Ada perbedaan kandungan susu kedelai dengan susu sapi yang umumnya dikonsumsi Si Kecil. Sehingga, Si Kecil yang mengonsumsi susu kedelai perlu penyesuaian pola makan untuk memastikan kebutuhan gizinya kurang lebih sama dengan anak yang mengonsumsi susu sapi.
Jumlah kalori total pada susu kedelai lebih rendah dibandingkan susu sapi, padahal anak membutuhkan kalori sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Jadi, berikanlah makanan tinggi kalori pada anak untuk memastikan kebutuhannya tercukupi.
Dari segi protein, susu kedelai mengandung protein yang kurang lebih sama jika dibandingkan susu sapi. Susu kedelai tetap merupakan sumber protein yang baik.
Protein sendiri dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel, serta pembentuk enzim dan hormon. Di sisi lain, susu sapi memiliki kandungan asam amino esensial tertentu yang lebih tinggi. Asam amino ini –antara lain methionine, valine, leucine, dan lysine– tidak dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, sehingga perlu didapatkan dari pola makan.
Susu kedelai juga mengandung lebih sedikit lemak dibandingkan susu sapi. Meski lemak merupakan zat yang ditakuti orang dewasa, zat ini sangat diperlukan Si Kecil. Lemak dapat membantu perkembangan otak Si Kecil, serta untuk penyerapan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E,K).
Artikel lainnya: Alergi Kacang, Bolehkah Minum Susu Kedelai?
Perhatikan Kebutuhan Mikronutrien
Salah satu mikronutrien yang penting bagi tumbuh kembang Si Kecil adalah kalsium dan vitamin D, yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Pada susu kedelai, kandungan kalsium cenderung sedikit.
Kedelai juga mengandung senyawa pytate dan oxalate yang dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh. Jika Bunda memberikan Si Kecil susu kedelai buatan sendiri, pastikan juga banyak konsumsi makanan kaya kalsium seperti seafood, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.
Oleh sebab itu, Bunda dapat mempertimbangkan susu kedelai buatan pabrik yang sudah difortifikasi dengan kalsium karbonat. Pada susu kedelai fortifikasi dengan kalsium karbonat, penyerapan kalsium akan sama dengan penyerapan kalsium pada konsumsi susu sapi.
Mikronutrien lain, seperti zat besi, vitamin A, dan vitamin B12 pada susu kedelai juga tidak sama kadarnya seperti yang ditemukan pada susu sapi (kecuali pada susu kedelai yang difortifikasi). Jadi, pastikan pola makan Si Kecil mengandung zat tersebut.
Untuk itu, jika ingin memberikan Si Kecil susu kedelai, Bunda dapat memilih susu kedelai yang sudah difortifikasi atau susu kedelai seperti Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges. Susu ini dapat mendukung kecerdasan multitalenta Si Kecil dengan kandungan kolin, asam lemak esensial AAL & AL (Alfa-Linolenat & Linoleat) dan zat besi yang ada di dalamnya.
Tidak hanya itu, Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges juga mengandung probiotik (bakteri baik) bifidobakterium dan prebiotik FOS (makanan bakteri baik) sebagai pertahanan tubuh ganda Si Kecil. Juga mengandung kombinasi vitamin D dan kalsium untuk mendukung tumbuh kembangnya yang optimal.
Jadi, susu kedelai dapat diberikan pada Si Kecil, namun dengan catatan Bunda harus memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi. Selain lewat konsumsi makanan kaya zat yang dibutuhkannya, memberikan Si Kecil susu kedelai yang difortifikasi atau susu formula kedelai yang kandungan gizinya sudah disesuaikan untuk tumbuh kembang anak adalah cara terbaik Jadi, jangan lupa untuk memastikan Si Kecil selalu mengonsumsi Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges secara rutin.
[MS/ RH]
Artikel lainnya: 7 Manfaat Susu Kedelai bagi Kesehatan Wanita