Siapa yang tak tahu burger? Makanan cepat saji yang dijual di restoran mahal sampai level gerobakan ini sudah terkenal di banyak negara, tak terkecuali Indonesia.
Sayangnya, meski sangat populer dan lezat, ada anggapan bahwa burger tidak sehat dan tak baik bila dikonsumsi terlalu sering. Kenapa, ya, anggapan itu sampai ada?
Burger Tidak Sehat Karena Faktor-Faktor Ini
Burger terdiri atas roti (bun), daging olahan, sayur, dan beberapa jenis saus. Cara makan yang simpel dan rasanya yang gurih, bikin makanan satu ini sangat sulit untuk ditolak.
Kendati demikian, Anda memang disarankan untuk tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sering mengonsumsi burger karena beberapa faktor.
Burger memang memiliki komponen nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain karbohidrat, protein, dan serat. Namun, kebaikan dari nutrien tersebut akhirnya “kalah” oleh kandungan bahan lainnya.
Artikel lainnya: Cara Efektif Menghilangkan Kecanduan Fast Food
Itu karena burger memiliki kalori, lemak jenuh, serta natrium yang sangat tinggi. Jadi, walaupun makanan khas Amerika ini mengandung sayuran seperti lembaran selada dan beberapa pickled cucumbers (acar timun), tetapi kandungan lainnya lebih merugikan.
Jumlah sayuran dalam burger pun kadang tak seberapa jika dibandingkan tebalnya lapisan daging, keju, serta mayones. Itulah kenapa burger bisa dikategorikan sebagai makanan tidak sehat.
Bahan Tambahan Lain yang Bikin Burger Dianggap Tidak Sehat
Perlu Anda ketahui juga, bahan yang kerap digunakan untuk membuat patty burger bukanlah daging berkualitas tinggi.
Daging cincang biasanya berasal dari berbagai bagian sapi yang tidak terpakai lalu diolah menjadi satu, misalnya tulang rawan, jaringan ikat sapi, dan lain sebagainya. Persentase “daging sungguhan” dengan daging campuran lainnya juga berkisar 50:50.
Artikel lainnya: Waspada, Inilah Deretan Penyakit Akibat Junk Food
Untuk lebih lengkapnya, hal-hal di bawah inilah yang pada akhirnya bisa merusak kebaikan dari burger itu sendiri:
-
Natrium
Agar campuran dagingnya lebih oke, sebanyak 3.000–4.000 mg natrium ditambahkan.
Padahal, BPOM di Amerika Serikat merekomendasikan batasan maksimal natrium hanya 1.500–2.300 mg per harinya. Kandungan tambahannya sangat berlebihan, bukan?
-
Zat Aditif
Perusahaan makanan umumnya menggunakan berbagai zat aditif, seperti natrium fosfat serta nitrat, untuk mengawetkan dan memberi tekstur pada daging.
Walaupun zat tersebut aman, tetapi jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang bisa menimbulkan berbagai penyakit.
-
Amonia
Amonia kerap ditambahkan ke adonan daging giling untuk membunuh bakteri-bakteri.
Meski beberapa perusahaan makanan cepat saji akhirnya tidak memakai itu lagi, tak menutup kemungkinan bahwa zat tersebut masih dipakai di daging olahan, lalu termakan oleh kita.
Artikel lainnya: Waspada, Makan Junk Food Sebabkan Penyakit Asam Lambung
-
Kalori
Burger umumnya mengandung lebih dari seribu kalori (dan masih ditambah dari saus-saus yang dipakai).
Jika mengonsumsi sebanyak itu, sama saja dengan menggabungkan jumlah kalori makan siang dan makan malam dalam sekali makan!
Tentunya bila dikonsumsi berlebihan, masalah kesehatan yang bisa saja timbul adalah obesitas serta risiko penyakit kronis lainnya.
-
Roti Burger (Bun)
Ya, roti burger tidak selalu sehat. Banyak roti burger berisi lebih dari dua puluh bahan yang tidak biasa.
Contohnya, menggunakan amonium klorida yang ada di dalam bahan peledak, lalu mengandung amonium sulfat yang biasa ada di dalam pupuk.
Bahkan, roti burger ditemukan menggunakan zat azodikarbonamida sebagai bahan pembuat alas yoga!
Artikel lainnya: Panduan Memberikan Camilan pada Anak
Ubah Burger Tidak Sehat Menjadi Lebih Sehat
Sekarang Anda sudah tahu, kan, alasan burger dianggap sebagai makanan tidak sehat?
Jika Anda ingin makan burger, lebih baik buatlah sendiri di rumah. Jadi, anggapan yang mengatakan “burger makanan tidak sehat” bisa kita ubah menjadi lebih sehat versi kita sendiri. Ini caranya:
-
Ganti Daging Sapi dengan Daging Ikan
Daging ikan mengandung lebih sedikit lemak, namun tetap tinggi protein.
-
Pilih Daging Sapi Organik dari Peternak Lokal
Daging sapi organik bebas dari zat aditif dan hormon tambahan. Jika sulit untuk menemukan daging sapi organik, minimal pilih yang rendah lemak.
-
Gunakan Mentega Secukupnya
Saat memanggang patty, gunakan mentega secukupnya saja agar tidak menambah lemak jenuh dalam burger tersebut.
-
Tambahkan Sayuran
Tak cuma selembar selada atau dua potong mentimun atau zukini, tambahkan juga sayuran seperti bawang bombay, parutan wortel, kol, dan tomat.
-
Pertimbangkan Pemakaian Saus dan Mayones
Ketimbang memakai banyak saus dan mayones, coba gunakan saus salsa atau saus mustard.
-
Buat Roti Burger Sendiri
Anda dapat dengan mudah mendapatkan resepnya di media sosial atau bahkan di buku panduan masak. Bikin roti sendiri rasanya lebih fresh plus tanpa mengandung bahan kimia yang tak perlu!
Itulah berbagai alasan mengapa burger termasuk makanan tidak sehat. Jika Anda ingin makan burger dan ingin tetap sehat, Anda dapat membuatnya sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang lebih sehat dan berkualitas.
Apabila masih ada pertanyaan seputar pola makan sehat, konsultasikan langsung kepada dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[RS]