Santan dibuat dari perasan daging kelapa tua. Konsistensinya kental dengan tekstur yang kaya akan krim.
Santan sering dimasukkan pada menu masakan sehari-hari masyarakat Indonesia karena menambah rasa gurih. Tidak hanya masakan, minuman pun jadi lebih lezat jika ditambah santan.
Namun, ada anggapan bahwa santan bisa membuat gemuk sehingga tak sedikit orang yang sedang diet menghindarinya.
Apakah benar kalau konsumsi santan bisa menambah berat badan? Yuk, cari tahu jawabannya di sini.
Kalori Santan dan Kandungan Lainnya
Santan sering kali dituding sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan. Mulai dari kegemukan hingga kolesterol tinggi.
Faktanya adalah santan, terutama jenis yang rendah lemak, boleh dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya (1-2 kali per minggu).
Secara keseluruhan, kadar kolesterol memang akan meningkat dengan asupan santan. Tetapi dalam kasus di mana kolesterol “jahat” (LDL) meningkat, lemak “baik” (HDL) juga biasanya akan meningkat.
Berikut adalah contoh kandungan dari 100 ml santan kemasan, seperti kalori dan lainnya:
- 154 kalori
- 1.4 gr protein
- 15 gr lemak (13.2 gr lemak jenuh)
- 3.4 gr karbohidrat
Artikel lainnya: Ibu Hamil Suka Makanan Bersantan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan
Kelapa memang mengandung sejumlah lemak, tetapi lemak yang terkandung di dalamnya kebanyakan adalah yang berjenis medium-chain saturated fatty acids (MCFA), atau secara lebih spesifiknya adalah lauric acid.
Lauric acid diubah di dalam tubuh menjadi bentuk yang disebut dengan monolaurin, yaitu suatu antivirus dan antibakteri yang bisa melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.
MCFA dimetabolisme tubuh secara cepat menjadi energi di dalam hati. Tidak seperti lemak jenuh lainnya, MCFA digunakan lebih cepat oleh tubuh dan lebih sedikit disimpan dalam bentuk lemak di dalam tubuh.
Namun, bukan berarti santan "terbebas" dari faktor penyebab penyakit jantung. Santan tetap mengandung lemak, walaupun efeknya tidak seperti lemak jenuh lainnya.
Sehingga, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, santan pun dapat mengganggu diet kamu dan membuat gemuk. Oleh karena itu, jangan memasukkannya terlalu banyak ke dalam makanan atau minuman kamu.
Artikel lainnya: Tips Memasak Santan agar Tak Kena Kolesterol Tinggi
Tips Konsumsi Santan Tanpa Membuat Gemuk
Walaupun santan bergizi, bahan masakan ini juga tinggi kalori sehingga berpotensi membuat gemuk jika dikonsumsi terlalu banyak. Ingatlah hal ini saat menggunakannya dalam resep makanan ataupun minumanmu.
Kamu bisa menambahkan beberapa sendok makan (30-60 ml) santan ke dalam kopi, smoothie, protein shake, sereal, ataupun irisan buah.
Jika memungkinkan, dalam memilih santan kemasan, pilihlah produk yang hanya mengandung kelapa dan air, tanpa pemanis, atau rendah lemak dan kalori, yaitu 125 kalori per 1/2 cangkir (120 ml).
Jika kamu memiliki waktu luang untuk membuat santan sendiri, hal ini adalah yang paling segar dan paling sehat.
Kamu dapat membuat sendiri dengan mencampurkan 1,5–2 cangkir (355–470 ml) kelapa parut tanpa pemanis dengan 4 cangkir air panas, lalu saring melalui kain tipis.
Santan memang bahan masakan yang enak, bergizi, dan serbaguna. Memasukkan santan dalam porsi ideal ke dalam makanan atau minuman kamu dapat memberikan manfaat kesehatan.
Namun, pastikan kamu tidak mengonsumsi santan terlalu banyak guna menjaga berat badan tetap ideal. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar topik ini, konsultasi ke dokter via Tanya Dokter.
[RS]