Sukun merupakan salah satu buah yang populer di Indonesia. Ternyata, makanan yang kerap dijadikan gorengan ini berasal dari wilayah Oseania. Beberapa negara di daerah tersebut pun kerap menjadikan sukun sebagai makanan pokok.
Buah sukun mengandung sari pati yang cukup banyak, sehingga jarang dimakan mentah. Biasanya, masyarakat mengolah sukun dengan cara dibakar, direbus, digoreng, atau dikeringkan dan diolah menjadi tepung.
Dokter Sepriani Timurtini Limbong mengatakan, buah sukun mengandung beberapa nutrisi, salah satunya flavonoid yaitu antioksidan yang baik untuk tubuh.
Selain itu, daun sukun juga diyakini punya khasiat tersendiri untuk kesehatan. Benarkah demikian?
Adakah Manfaat Daun Sukun untuk Kesehatan?
Dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM) beberapa mahasiswa kampus tersebut yaitu Suhartono, Retno Wulandari, dan Yunita Praptiwi, mengubah daun sukun (Artocarpus Altilis) menjadi obat herbal untuk mengobati penyakit ginjal dan jantung.
Di Desa Purwomartani, Kabupaten Sleman, ketiga mahasiswa tersebut “menyulap” daun tersebut menjadi minuman teh herbal. Mereka bahkan memasarkan produknya ke beberapa daerah di Indonesia.
Selain dari UGM, terdapat penelitian pada tikus oleh Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Negeri Makassar tentang pengaruh serbuk daun sukun pada minyak asal Polman (Polewali Mandar), Sulawesi Barat.
Artikel Lainnya: Benarkah Buah Sukun Bisa Bikin Perut Kenyang dan Tambah Energi?
Selain itu, penelitian juga dilakukan untuk melihat kadar kolesterol darah pada tikus.
Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa penambahan serbuk daun sukun ke dalam minyak goreng Mandar berpengaruh pada kadar glukosa dan menormalkan kadar kolesterol darah tikus.
Selanjutnya, penelitian daun sukun dilakukan oleh Universitas Airlangga, Surabaya. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh ekstrak daun sukun pada gigi tikus.
Ekstrak daun sukun dibuat dalam bentuk gel untuk memudahkan penerapannya ke gigi tikus wistar.
Hasil penelitian menyebutkan, konsentrasi ekstrak daun sukun yang diberikan kepada tikus wistar menunjukkan sifat inflamasi, yaitu peradangan mekanisme tubuh dalam melindungi gigi dari infeksi mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan jamur.
Lantas, apakah semua hasil studi tersebut efektif bagi kesehatan manusia?
Menurut dr. Sepriani, sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah lebih jauh yang melihat daun sukun berkhasiat untuk tubuh manusia. Jadi, manfaat daun sukun belum dapat disimpulkan secara lebih dalam dari sudut pandang medis.
Artikel Lainnya: Ini Dia Superfood Versi Lokal yang Layak Anda Konsumsi
Bagaimana dengan Cara Pengolahan Daun Sukun?
Sama halnya dengan manfaat daun sukun, pengolahannya (takaran dan cara) pun belum bisa dipastikan untuk kesehatan manusia. Penelitiannya masih sangat terbatas.
Dalam dunia kedokteran, terapi atau pemberian saran mengonsumsi ramuan herbal perlu melewati tahap uji klinis dan penelitian yang mendukung.
Namun, bila Anda ingin mengonsumsi daun sukun, waspadai efek samping atau alergi yang bisa terjadi pada tubuh. Jika terjadi, maka hentikan konsumsinya dan segera berkonsultasi dengan dokter agar cepat ditangani.
Buah sukun memang dapat bermanfaat bagi kesehatan, namun belum tentu daunnya juga berkhasiat. Sebaiknya hati-hati bila Anda gemar mengonsumsi ramuan herbal, terutama yang belum diteliti secara klinis.
Konsultasikan konsumsi herbal dengan dokter di Live Chat KlikDokter agar terhindar dari efek samping.
(FR/JKT)