Vitamin A sudah sangat identik dengan kesehatan mata. Tapi sebenarnya lebih dari itu, vitamin A adalah nutrisi esensial yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta vital untuk tumbuh kembang anak. Jika kebutuhan vitamin A tidak terpenuhi dalam jangka waktu tertentu, tentu berbagai masalah kesehatan akan muncul.
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, kekurangan vitamin A dapat memicu gangguan penglihatan berat. Gejalanya bisa berupa rabun senja, munculnya bercak putih pada mata, mata tampak keruh, serta mata kering. Tak hanya itu, kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi berat hingga kematian.
Bahkan baru-baru ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition menunjukkan hal unik tentang kekurangan vitamin A. Diketahui bahwa kekurangan kandungan tersebut berhubungan dengan kenaikan berat badan.
Penelitian ini meninjau lebih dari 18.000 orang Amerika selama 7 tahun dan menemukan bahwa dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal, orang dewasa obesitas memiliki asupan vitamin A sekitar 5 sampai 12 persen lebih rendah.
Selain vitamin A, kekurangan vitamin C dan magnesium juga disebut menyebabkan kenaikan berat badan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Peran vitamin A untuk sel-sel lemak
Satu penjelasan yang logis yang dapat menjawab hal ini adalah, orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih tinggi cenderung makan makanan dengan nutrisi lebih sedikit. Ditambah lagi, asupan nutrisi yang tidak memadai faktanya dapat benar-benar berkontribusi terhadap obesitas.
Selain itu, vitamin A berkaitan dengan pengaturan sel-sel lemak dan hormon-hormon yang berperan dalam menjaga berat badan yang sehat. Sedangkan, vitamin D memainkan peran dalam pelepasan leptin, hormon yang mengendalikan rasa lapar dan berapa banyak lemak yang tersimpan di dalam tubuh.
Bila asupan vitamin A dan vitamin D tidak seimbang, maka hal tersebut bisa berdampak buruk untuk berat badan Anda.
Penelitian lainnya turut menunjukkan bahwa 40 persen dari semua orang dewasa, berapapun berat badannya, jika tidak mengonsumsi vitamin A, C, D, E, kalsium, dan magnesium yang direkomendasikan, maka rentan mengalami sejumlah gangguan kesehatan.
Sumber vitamin A yang baik
Sumber utama vitamin A banyak berasal dari hati ayam, ikan, serta susu dan produk turunannya. Dapat juga ditemukan dalam jumlah yang tinggi pada sayur-sayuran maupun buah-buahan yang berwarna hijau gelap, kuning, oranye, dan merah. Berikut ini merupakan daftar makanan yang tinggi kandungan vitamin A, yang bisa Anda masukkan ke dalam menu harian Anda:
- Sayur-sayuran: ubi, labu, wortel, kale, bayam, bokcoy, paprika merah, seledri dan selada
- Buah-buahan: aprikot, jeruk bali, mangga, melon, plum dan pepaya
- Susu dan keju
- Daging hati ayam, hati kalkun, hati sapi dan hati domba
- Ikan dan makanan laut: belut, tuna, hering, makerel, salmon serta minyak ikan kod
- Telur
Vitamin A dikenal memiliki berbagai macam manfaat untuk sistem tubuh manusia. Kecukupan vitamin A sangat penting terutama bagi anak-anak di masa pertumbuhan. Urgensi dari vitamin A inilah yang membuat suplementasi vitamin A dosis tinggi amat diperlukan bagi balita berusia 6–59 bulan dan ibu yang sedang dalam masa nifas.
Jadi jangan sampai kekurangan vitamin A, ya! Tak hanya untuk menghindarkan diri dari kegemukan, namun juga dari gangguan kesehatan lainnya.
[RS/ RVS]