Batuk adalah refleks tubuh terhadap benda asing yang masuk ke saluran pernapasan, sehingga menjaga saluran napas tetap bersih. Jadi, jangan heran bila batuk muncul saat melewati ruangan berdebu atau ketika sedang naik motor.
Ada dua jenis obat batuk yang beredar di pasaran, yaitu obat batuk kering dan obat batuk berdahak.
Golongan antitusif yang biasa digunakan untuk batuk kering memiliki mekanisme menekan pusat respons batuk di otak. Sedangkan, golongan mukolitik berfungsi mengencerkan dahak pada batuk berdahak.
Selain dengan penggunaan obat batuk, sebagian orang percaya bahwa mengonsumsi makanan pedas saat batuk bisa bantu menyembuhkan kondisi tersebut. Bagaimana faktanya?
Manfaat Makanan Pedas Saat Batuk
Anda mungkin bertanya-tanya, apakah saat batuk boleh makan pedas?
Sebelumnya, ketahui dulu bahwa cabai yang terdapat di dalam makanan pedas merupakan buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum.
Beberapa jenis cabai seperti jalapeno, cabai rawit, dan bubuk cabai mengandung suatu komponen aktif yang memberikan rasa pedas atau sensasi terbakar pada setiap bagian tubuh yang terkena cabai.
Zat capsaicin ini berfungsi sebagai anti inflamasi, anti alergi, anti jamur, dan anti iritasi. Capsaicin juga mampu mengencerkan dahak atau lendir sehingga mengurangi gejala batuk dan pilek.
Jika sedang batuk dan pilek, cobalah konsumsi makanan pedas. Dahak dan lendir dari hidung pasti langsung keluar.
Artikel lainnya: Benarkah Sering Makan Pedas Bisa Sebabkan Usus Buntu?
Selain itu, sebuah studi membuktikan bahwa konsumsi capsaicin secara oral mampu menekan pusat respons batuk di otak. Penelitian tersebut dilakukan terhadap pasien dengan gejala infeksi pernapasan bagian atas.
Di samping itu, terdapat sebuah studi pada Januari 2015 yang meneliti apakah capsaicin dapat membantu menurunkan kepekaan saraf yang memberi sinyal pada otak untuk batuk.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, penurunan sensitivitas hanya berlangsung selama beberapa jam setelah terpapar zat capsaicin.
Sementara itu, penelitian ini ternyata menggunakan bubuk capsaicin murni sehingga sulit mengatakan apakah efek yang sama dapat Anda peroleh dengan makan-makanan pedas saja. Tapi, tak ada salahnya jika Anda ingin mencoba makan pedas saat batuk.
Selain dengan makanan pedas, saat mengalami batuk berdahak atau batuk kering, Anda juga dapat mencoba konsumsi air hangat dengan perasan jeruk atau madu.
Artikel lainnya: Benarkah Makanan Pedas Bisa Sebabkan Sakit Gigi?
Tetap Perhatikan Konsumsinya
Namun ingat, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan pedas yang mengandung cabai secukupnya. Jika mengonsumsi terlalu banyak, alih-alih menyembuhkan batuk malah dapat menimbulkan keluhan lain seperti asam lambung meningkat.
Capsaicin dalam cabai juga dapat menimbulkan gejala jangka pendek, seperti sakit perut, diare, dan muntah jika dikonsumsi secara berlebihan. Hal ini disebabkan karena stimulasi berlebihan pada sistem saraf.
Apabila Anda tidak terbiasa mengonsumsi cabai, sebaiknya tingkatkan jumlah asupan secara perlahan untuk meminimalkan gejala yang tidak diinginkan.
Perhatikan juga konsumsi cabai yang disertai dengan minyak yang sangat banyak. Hal ini malah akan memperparah gejala batuk yang Anda rasakan.
Batuk bukanlah penyakit, namun gejala yang disebabkan karena penyakit tertentu. Meredakan batuk tidak sama dengan menyembuhkan penyakit tersebut. Gejala batuk dapat disebabkan oleh adanya infeksi virus, bakteri, atau alergi.
Sebaiknya konsultasikan gejala batuk pada dokter. Dokter akan memeriksa dengan lengkap dan memberikan obat yang sesuai.
Itulah penjelasan mengenai konsumsi makanan pedas saat batuk. Jika batuk berlangsung lebih dari tiga minggu dan disertai gejala lain yang mengganggu seperti demam atau napas pendek, segeralah pergi ke dokter untuk diperiksa.
Apabila masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter secara daring melalui Live Chat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
[RS]