Infeksi jamur candida merupakan musuh bagi banyak orang. Infeksi jamur ini disebabkan oleh jamur candida, utamanya Candida albicans.
Mikroskopis ini sering ditemukan di sekitar kulit, mulut, atau usus. Jika tidak ditangani secara tepat, jamur candida dapat menyebar ke bagian lainnya, misalnya jantung, usus, ginjal, bahkan otak.
Jadi, bagaimana cara mengatasi infeksi akibat jamur candida? Cara yang paling dianjurkan adalah berkonsultasi dengan dokter kulit. Namun, selain berkonsultasi ke dokter, mengubah pola makan atau diet juga dapat membantu.
Berikut beberapa tips diet anti-candida yang bisa Anda terapkan:
1. Oleskan Minyak Kelapa
Tanaman memiliki sistem pertahanan sendiri terhadap jamur. Beberapa di antaranya bahkan menghasilkan senyawa beracun bagi jamur.
Menurut dr. Devia Irine Putri, “Untuk mengatasi infeksi jamur, Anda bisa menggunakan minyak kelapa. Bukan dikonsumsi, melainkan oleskan minyak kelapa pada kulit yang terkena jamur.”
Artikel lainnya: Mengenal Infeksi Jamur Putih yang Menyerang Pasien COVID-19 India
“Minyak kelapa dipercaya punya antifungal. Pada penelitian yang terbatas dilakukan di laboratorium memberikan hasil minyak kelapa bisa efektif mengatasi beberapa jenis jamur,” tuturnya.
Minyak kelapa memiliki hampir 50 persen asam laurat. Asam lemak jenuh tersebut bersifat antimikroba dan antijamur.
Sebuah studi tabung menunjukkan bahwa asam laurat sangat efektif melawan jamur candida. Itulah sebabnya, minyak kelapa kemungkinan akan memiliki efek yang serupa. Namun, masih harus dilakukan penelitian untuk mengonfirmasi manfaat ini.
2. Konsumsi Probiotik
Konsumsi asupan prebiotik termasuk dalam diet candida yang disarankan. Mengapa demikian? Faktanya, tubuh Anda memiliki sistem pertahanan sendiri yang berupa bakteri baik di usus.
Bakteri baik berperan sebagai bagian dari pertahanan alami tubuh, termasuk melindungi dari ancaman jamur candida. Dengan asupan probiotik, populasi bakteri baik akan diperkuat untuk melawan serangan jamur.
Artikel lainnya: Infeksi Jamur di Mulut, Benarkah Gejala HIV?
Probiotik merupakan bakteri hidup yang banyak ditemukan dalam makanan fermentasi, seperti yoghurt atau kimchi; dan juga suplemen tambahan.
Jamur candida yang ada di usus juga dapat dikurangi pertumbuhannya dengan probiotik. Beberapa kasus menunjukkan kapsul vagina dengan kandungan probiotik Lactobacillus dapat memerangi infeksi jamur vagina.
3. Jalani Diet Rendah Gula
Jamur tumbuh lebih cepat saat ada banyak gula di sekitarnya. Kadar gula yang tinggi dalam aliran darah juga dapat meningkatkan risiko infeksi candida.
Satu penelitian mengungkap, gula meningkatkan pertumbuhan candida dalam tubuh tikus dengan sistem kekebalan yang lemah.
Dalam sebuah penelitian pada manusia, berkumur dengan gula sukrosa telah dikaitkan dengan peningkatan infeksi dan jumlah jamur di mulut.
Studi lain menemukan diet gula pada manusia tidak menghambat pertumbuhan candida di mulut dan sistem pencernaan. Namun demikian, kesimpulan itu adalah hasil penelitian terbatas dan masih harus dilakukan kajian lainnya.
Artikel lainnya: Anda Mudah Berkeringat? Hati-hati Infeksi Jamur!
4. Konsumsi Bawang Putih
Menurut dr. Devia, bawang putih bisa digunakan untuk melawan jamur candida.
“Kandungan allicin pada bawang putih dipercaya sebagai antibakteri dan juga antifungal. Anda bisa konsumsinya dengan dimakan langsung atau dioleskan di kulit yang terkena,” ujarnya.
Pada sebuah penelitian, saat diberikan kepada objek tikus, allicin dalam bawang putih berpotensi melawan jamur candida, meski sedikit kurang efektif dibandingkan obat antijamur flukonazol.
Pada penelitian tabung reaksi, ekstrak bawang putih terlihat dapat mengurangi kemampuan jamur untuk menempel pada sel-sel yang melapisi mulut.
Lebih banyak uji klinis diperlukan untuk menentukan apakah makan bawang putih bermanfaat dalam hal mencegah infeksi jamur.
5. Konsumsi Kurkumin
Diet anti-candida lainnya adalah dengan mengonsumsi kunyit. Menurut penelitian, jamur candida dapat dibunuh atau dihambat pertumbuhannya dengan kurkumin, komponen aktif utama dalam kunyit.
Studi lain menunjukkan, kurkumin dapat mengurangi kemampuan jamur untuk menempel pada sel di mulut orang dengan HIV. Bahkan, kurkumin disebut-sebut lebih efektif daripada obat antijamur yang bernama flukonazol.
Namun demikian, penelitian ini masih terbatas pada tabung reaksi. Belum jelas apakah suplemen kurkumin akan berefek sekuat itu pada manusia.
Itulah beberapa diet candida yang perlu Anda tahu. Namun demikian, tetaplah berkonsultasi dengan dokter kulit jika infeksi jamur Anda semakin parah setelah beberapa hari. Anda mungkin membutuhkan intervensi obat-obatan medis.
Anda ingin chat langsung dengan dokter untuk konsultasi kesehatan kulit? Bisa langsung download aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]