Teh atau kopi telah memiliki tempat di hati masing-masing penikmatnya. Bahkan, tidak sedikit orang yang benar-benar tak bisa dipisahkan dari minuman mengandung kafein tersebut. Apakah Anda salah satunya?
Bagi orang yang merasa tidak bisa menghindari kopi atau teh sama sekali, mungkin saja itu merupakan tanda bahwa Anda telah kecanduan kafein. Waspada, kondisi ini mesti segera diatasi agar tidak menimbulkan bahaya di kemudian hari.
Kadar Kafein pada Jenis Kopi dan Teh
Diperkirakan bahwa sekitar 75-80% penduduk dunia mengonsumsi minuman berkafein secara rutin. Kafein itu sendiri adalah stimulan yang kuat dan biasa digunakan untuk menyokong energi tubuh, meningkatkan konsentrasi dan mengurangi rasa kantuk.
Kadar kafein dalam sebuah minuman sangat bervariasi. Contohnya kafein pada kopi. Meski sama-sama kopi, namun kopi hitam, espresso, dan kopi instan memiliki kandungan kafein yang berbeda-beda.
Sebagai gambaran, berikut ini adalah kandungan kafein dalam setiap jenis kopi dan teh:
- Kopi hitam 8 oz. (237 mililiter) : 95-200 miligram
- Kopi decaf 8 oz. (237 mililiter) : 2-12 miligram
- Teh 8 oz. (237 mililiter) : 14-70 miligram
- Espresso 1 oz. (30 mililiter) : 47-75 miligram
- Espresso, decaf 1 oz. (30 mililiter): 0-15 miligram
- Instan 8 oz. (237 mililiter) : 27-173 miligram
- Instan, decaf 8 oz. (237 mililiter) : 2-12 miligram
- Latte atau mocca 8 oz. (237 mililiter): 63-175 miligram
Selain yang telah disebutkan, soda dan minuman berenergi juga mengandung kafein di dalamnya. Kadar kafein dalam soda adalah 54 miligram, sedangkan dalam minuman berenergi setidaknya 80 miligram.
Artikel Lainnya: Suka Minum Kopi? Ini Tips Cara Minum Kopi yang Lebih Sehat
Berapa Batas Aman Kafein dalam Sehari?
Sebagian besar ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi kafein di bawah 400 miligram dalam sehari. Karenanya, mengonsumsi kafein sebanyak 200-300 miligram atau setara dengan 2-4 gelas kopi per hari masih dikategorikan aman untuk orang dewasa yang sehat secara fisik.
Lantas, apa jadinya jika seseorang mengonsumsi kafein secara berlebih? Dalam taraf di atas 500 miligram per hari, efek yang timbul adalah insomnia atau kesulitan tidur, gelisah, perasaan khawatir, gangguan lambung, denyut nadi lebih cepat, dan tremor atau tubuh gemetar.
Artikel Lainnya: Punya Penyakit GERD, Masih Bolehkah Konsumsi Kafein?
Ciri-ciri Kecanduan Kafein
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui bahaya kecanduan kafein sebagai masalah kesehatan secara formal pada tahun 2012.
Di sisi lain, DSM-V —yang seringkali dijadikan acuan untuk diagnosis kecanduan— belum menggolongkan kafein dalam diagnosis kecanduan. DSM-V mengakuinya sebagai kondisi yang membutuhkan studi lebih lanjut.
Terlepas dari itu, DSM-V juga menyebutkan beberapa ciri-ciri konsumsi kafein yang berlebihan, yaitu:
- Keinginan persisten atau usaha yang belum sukses untuk mengurangi atau mengontrol konsumsi kafein.
- Meneruskan konsumsi kafein meski muncul keluhan yang mungkin disebabkan oleh senyawa tersebut.
- Muncul tanda ‘sakaw’ jika berhenti, dan/atau mengonsumsi kafein akan mengurangi keluhan tersebut.
- Kafein umumnya dikonsumsi dalam jumlah lebih besar atau lebih lama daripada yang diinginkan.
- Konsumsi kafein rutin dapat mengganggu dalam menjalankan tanggung jawab di pekerjaan, sekolah, atau rumah.
- Meneruskan konsumsi kafein meski muncul masalah sosial dan interpersonal yang mungkin disebabkan oleh senyawa tersebut.
- Toleransi kafein, yaitu membutuhkan jumlah lebih banyak untuk mendapatkan efek yang diinginkan atau kurangnya efek yang diinginkan saat konsumsi kafein dalam jumlah yang sama.
- Banyak waktu dihabiskan dalam aktivitas untuk mendapatkan kafein, menggunakannya, atau menghilangkan efeknya setelah dikonsumsi.
- Keinginan yang kuat atau kebutuhan untuk menggunakan kafein.
Apabila sudah terdapat tiga tanda di atas pada diri Anda, sebaiknya waspadalah. Karena, bisa saja itu merupakan ciri-ciri kecanduan kafein!
Artikel Lainnya: Benarkah Konsumsi Kafein Berlebihan Saat Hamil Rusak Ginjal Bayi
Cara Efektif Mengatasi Kecanduan Kafein
Anda menyadari adanya ciri-ciri kecanduan kafein? Mulailah berhenti secara perlahan, agar kecanduan tersebut tidak terjadi secara berkelanjutan.
Berikut ini cara menghilangkan kecanduan kafein yang bisa Anda terapkan:
Kurangi Secara Bertahap
Jika Anda terbiasa minum lima cangkir kopi setiap hari, cobalah untuk mengurangi porsinya yang dikonsumsi secara bertahap.
Jika sebelumnya Anda mengonsumsi satu penuh cangkir kopi dalam satu waktu, cobalah untuk menguranginya menjadi setengahnya.
Umumnya, keluhan bahaya kecanduan kafein dapat berkurang dalam 7-12 hari setelah mulai mengurangi konsumsinya secara bertahap.
Ganti dengan Minuman Bebas Kafein
Mungkin Anda terbiasa minum kopi karena suka dengan kehangatannya hingga akhirnya kecanduan.
Salah satu cara menghilangkan kecanduan kafein tersebut adalah menggantinya dengan minuman bebas kafein. Misalnya, tukar kopi yang biasa diminum sore hari dengan segelas jeruk hangat.
Teh hijau atau teh herbal lainnya yang bebas kafein juga bisa menjadi pilihan untuk mengatasi kecanduan kafein.
Anda juga bisa mencoba teh beraroma jeruk dan mint, yang konon mampu mengatasi kecanduan kafein.
Artikel Lainnya: Teh Hijau vs Teh Hitam, Mana yang Lebih Tinggi Kafein?
Tukar dengan Minuman Berkafein Rendah
Dapat dilihat bahwa kandungan kafein dalam setiap jenis minuman sangatlah beragam.
Jadi, cara menghilangkan kecanduan kafein berikutnya adalah dengan memilih jenis minuman yang memiliki kadar kafein lebih rendah. Misalnya, tukar kopi hitam dengan kopi decaf.
Biasakan Berolahraga
Olahraga dapat secara alamiah memberikan efek stimulasi pada tubuh. Selain itu, manfaatnya bagi kesehatan pun sangatlah bervariasi.
Jadi, jika Anda ingin tubuh yang lebih segar, lebih baik lakukan olahraga secara rutin dan teratur daripada harus bergantung pada kopi.
Tidur Berkualitas
Membiasakan diri untuk tidur cukup dan tepat waktu akan mengurangi pikiran dan kecanduan terhadap kafein.
Saat mendapatkan tidur yang cukup, tubuh tak akan kelelahan, selalu fit, dan pada akhirnya Anda tidak membutuhkan kafein yang terlalu banyak.
Konsumsi Kafein dengan Cerdas
Atur asupan kafein lewat minuman favorit Anda. Misalnya, satu cangkir kopi pada pagi hari, kemudian cangkir kedua diminum pada sore hari.
Dengan mengonsumsi secara berselang-seling, takaran kafein per hari dapat dibatasi.
Artikel Lainnya: Gemar Minum Kopi, Waspadai Sakit Kepala Akibat Kafein
Minuman kafein dapat bermanfaat bila dikonsumsi dalam takaran yang sesuai, dan akan memberikan efek samping yang merugikan jika dikonsumsi berlebihan.
Karenanya, akan lebih baik jika Anda membatasi konsumsi kafein, apalagi jika tubuh sangat sensitif terhadap senyawa tersebut.
Jika terlanjur kecanduan kafein, cobalah cara-cara di atas untuk membantu Anda terbebas dari kondisi tersebut.
Namun, bila Anda mengalami keluhan-keluhan yang mengganggu akibat konsumsi kafein, sebaiknya segera berobat ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Sebagai langkah pertolongan pertama menghindari bahaya kecanduan kafein, Anda juga bisa berkonsultasi pada dokter melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
Dengan cara ini, Anda pun bisa sekaligus bertanya mengenai cara paling sesuai untuk mengatasi kecanduan kafein yang selama ini dialami.
(NB/AYU)