Sebagai orang awam, kita kadang mengombinasikan suplemen vitamin dan obat-obatan yang dikonsumsi. Harapannya, kombinasi tersebut membuat penyakit dan keluhan kesehatan bisa cepat berlalu.
Padahal, ada beberapa jenis obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan vitamin tertentu atau obat lainnya. Hal ini bisa berisiko menimbulkan efek samping merugikan.
Lantas, apa saja vitamin yang tidak boleh diminum bersamaan dengan obat lainnya?
1. Suplemen Zat Besi dan Obat ataupun Makanan Berkafein
Obat yang mengandung kafein dapat memengaruhi efektivitas suplemen zat besi. Suplemen zat besi berguna menambah sel darah merah.
Ketika kamu mengombinasikannya dengan obat atau makanan mengandung kafein, fungsi suplemen zat besi jadi terganggu dan gagal menambah sel darah merah. Lebih baik kombinasikan suplemen zat besi dengan vitamin C.
Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Seseorang Kebanyakan Minum Obat
2. Melatonin dan Obat Penenang Lain
Ketika mengeluhkan susah tidur atau insomnia, dokter biasanya meresepkan obat melatonin untuk membuat kamu lebih mudah terlelap.
Namun, saat dikonsumsi bersamaan dengan obat penenang lain yang dibeli sendiri, rasa kantuk yang ditimbulkan dapat menjadi berlebihan. Hal ini menjadi contoh obat yang tidak boleh diminum bersamaan.
3. Alkohol dan Obat Penenang
Alkohol dapat menyebabkan rasa kantuk, terutama bila dicampur dengan obat lain yang juga menyebabkan sedasi atau rasa kantuk.
Alkohol tidak boleh digabungkan dengan obat penghilang rasa sakit opioid atau obat gangguan cemas seperti benzodiazepin.
4. Pengencer Darah Warfarin dan Makanan Kaya Vitamin K
Jika kamu minum warfarin sebagai pengencer darah, maka hindarilah makanan bervitamin K pada sekitar waktu minum warfarin.
Konsumsi makanan kaya vitamin K dapat meningkatkan kadar vitamin K di dalam tubuh dan mengurangi efektivitas warfarin. Makanan yang kaya vitamin K antara lain brokoli, kubis, sawi, kangkung, dan bayam.
Artikel Lainnya: Bahaya Minum Obat Kedaluwarsa bagi Kesehatan Tubuh
5. Obat Asma dan Kafein
Beberapa golongan obat asma, misalkan agonis beta-2, dapat memiliki efek stimulan. Jika obat ini dikombinasikan dengan makanan atau minuman berkafein, efek stimulannya dapat bertambah.
Beberapa contoh keadaan yang dapat terjadi adalah gangguan sulit tidur dan detak jantung cepat.
Perhatikan betul dosis obat atau suplemen yang akan dikonsumsi. Hindari membuat aturan sendiri, apalagi sampai meminum obat bersamaan dengan makanan ataupun senyawa lain yang sebenarnya tidak cocok.
Bila ingin tanya lebih lanjut mengenai konsumsi obat, konsultasi dengan dokter di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)