Kepedulian terhadap autisme kian hari kian meningkat. Berbagai aspek diperhatikan untuk anak-anak dengan autisme untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Salah satu aspek tersebut adalah nutrisi. Ada banyak sekali teori-teori yang bermunculan mengenai pola diet untuk anak dengan autisme, yang tak jarang bikin bingung. Nah, untuk para orang tua yang mengasuh anak dengan autisme, mari ketahui diet yang aman untuk anak Anda.
Dalam hal mengasuh anak dengan autisme, nutrisi wajib diperhatikan. Beberapa masalah makan yang sering muncul adalah masalah perilaku makan sulit, terutama dalam periode transisi makanan cair ke makanan semi padat, hingga ke makanan padat.
Terdapat sebuah studi yang mengulas dan menggabungkan hasil penelitian yang telah ada sebelumnya, yang mengungkap masalah makan pada anak dengan autisme. Ditemukan bahwa anak dengan autisme memiliki masalah makan lima kali lebih sering dibandingkan dengan anak-anak yang tidak berkebutuhan khusus.
Masalah makan yang kerap dihadapi adalah sulit makan akibat tantrum, perilaku makan yang sangat selektif, dan adanya perilaku “ritual” saat makan yang menyebabkan proses makan menjadi lama dan lebih rumit.
Studi tersebut juga menunjukkan nutrisi yang tidak memadai juga lebih sering terjadi pada anak-anak dengan autisme. Mereka diketahui sering mengalami kekurangan protein dan kalsium. Padahal, memenuhi kebutuhan kalsium sangat penting untuk membentuk tulang yang kuat, sedangkan peran protein begitu krusial untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
Masalah makan yang kronis ini berdampak pada peningkatan risiko anak mengalami kesulitan dalam kehidupan sosial, yang nantinya juga bisa terjadi kesulitan dalam mendapatkan perkembangan akademis. Selain itu, masalah makan yang terjadi secara kronis pada anak dengan autisme juga dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti obesitas serta penyakit jantung dan pembuluh darah pada usia remaja dan setelah dewasa.
Diet yang aman untuk anak dengan autisme
Jika Anda bermasalah dengan pola atau perilaku makan anak dengan autisme, tentunya Anda bertanya-tanya mengenai diet seperti apa yang aman dan dibutuhkan anak.
Faktanya, banyak orang tua yang menghindari pemberian protein susu (kasein) dan gluten (protein gandum) dari diet anaknya. Padahal, diet bebas kasein atau gluten dapat meningkatkan risiko anak dengan autisme mengalami malnutrisi. Ini tertuang dalam laporan yang diterbitkan di “Journal Pediatrics”. Para peneliti studi mengatakan bahwa diet bebas gluten atau kasien tidak akan membantu anak dengan autisme.
Jadi, hingga saat ini sebetulnya belum ada jenis diet khusus untuk anak dengan autisme. Namun, diet yang dikatakan aman untuk mereka adalah diet seimbang sesuai dengan tahapan usia dan perkembangannya.
Diet dengan komposisi seimbang mengandung makronutrien berupa karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien berupa vitamin dan mineral. Semua komposisi itu penting untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk mendapatkan semua kebutuhan komponen nutrisi tersebut, maka diperlukan makanan yang bervariasi dari hari ke hari.
Selain komposisi, jumlah kalori yang dimakan setiap harinya juga harus sesuai dengan kebutuhan energi anak dengan autisme sesuai usia. Sama halnya dengan anak-anak lainnya, kelebihan kalori berdampak pada kegemukan atau obesitas, sedangkan kekurangan kalori bisa sebabkan malnutrisi. Menghindari konsumsi gula berlebihan juga penting untuk mencegah terjadinya obesitas pada anak dengan autisme. Orang tua tak perlu membatasi jenis makanan apa yang anak boleh atau tak boleh makan, kecuali anak terbukti memiliki alergi terhadap makanan tertentu.
Untuk para orang tua yang membesarkan anak dengan autisme, Anda perlu berhati-hati dalam memilih informasi mengenai pola diet untuk anak. Hindari pola diet yang terlalu banyak memberikan pantangan karena dapat berisiko menyebabkan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak autis. Amannya, konsultasikan pola makan anak secara detail dengan dokter anak atau ahli gizi.
(RN/ RVS)