Apakah Anda sedang menjalani pola hidup sehat dengan menjaga pola makan? Mungkin Anda tidak asing lagi dengan istilah diet bebas gluten. Ya, saat ini diet bebas gluten disebut-sebut menjadi metode yang paling sehat dan baik bagi tubuh.
Bagi yang belum tahu, gluten adalah sebuah protein yang ditemukan di makanan seperti gandum, gandum hitam (rye), dan jelai (barley). Protein ini juga dapat ditemukan di berbagai makanan lain, terutama yang sudah melalui proses seperti piza, roti, kue, dan lainnya.
Diet bebas gluten
Diet bebas gluten membuat pelakunya harus menghindari makanan yang mengandung gandum serta tanaman serealia lain, seperti roti dan pasta. Pada mulanya, metode diet ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki penyakit celiac. Ini adalah sebuah penyakit autoimun, dimana sistem imun menyerang usus halus ketika tubuh penderita kemasukan gluten.
Selain itu, metode diet bebas gluten juga umumnya diterapkan oleh mereka yang memang mengalami intoleransi gluten. Sebab, keadaan tersebut bisa menyebabkan seseorang yang tubuhnya “tidak ramah” terhadap gluten akan mengalami gejala seperti perut kembung, diare atau konstipasi, nyeri perut, sakit kepala dan lainnya jika mengonsumsi sesuatu yang mengandung gluten.
Benarkah lebih sehat?
Diet gluten semakin populer dilakukan, bahkan oleh mereka yang tidak mengalami penyakit celiac atau mengalami intoleransi gluten. Ini karena metode diet tersebut dituding dapat memberikan beragam manfaat sehat, juga efektif dalam membantu menurunkan berat badan.
Sayang, medis berpendapat lain. Sebab hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebut bahwa diet bebas gluten dapat memberikan beragam manfaat sehat. Pakar celiac disease di Harvard Medical School pun belum dapat memastikan apakah diet bebas gluten memang bisa meningkatkan kualitas kesehatan, khususnya saluran pencernaan, jika dilakukan oleh orang normal.
Di sisi lain, diet bebas gluten justru bisa membuat pelakunya kekurangan pasokan gizi, seperti vitamin, protein, dan mineral lain, apalagi bila dilakukan sembarangan. Bahkan, metode diet ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes melitus tipe 2, apalagi jika tidak dilakukan pada porsinya.
Lantas, bagaimana dengan efektivitas diet bebas gluten untuk menurunkan berat badan? Terkait ini, Anda perlu tahu bahwa semua jenis diet yang punya tujuan menurunkan berat badan kembali pada prinsip dasarnya, yaitu pembakaran kalori harus lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kalori yang masuk.
Terlebih lagi, faktor yang lebih berperan dalam hal menurunkan berat badan adalah pola makan teratur dan olahraga rutin. Jadi, jika Anda menerapkan metode diet gluten tanpa mengontrol pola makan atau tidak berolahraga secara rutin, berat badan mungkin akan tetap atau justru bertambah.
Kesimpulannya, diet bebas gluten belum terbukti memiliki keuntungan kesehatan yang bermakna. Diet ini justru bisa menyebabkan beragam kerugian, apalagi bila dilakukan secara sembarangan. Atas alasan ini, Anda disarankan untuk tidak mencoba diet bebas gluten tanpa tahu betul aturan, anjuran dan tujuan dari metode diet terkait.
[NB/ RVS]