Nasi beras merah dinilai lebih sehat karena kaya kandungan serat. Seperempat cangkir beras merah mengandung 2 gram serat. Artinya, kamu sudah bisa memenuhi 8 persen kebutuhan serat harian saat mengonsumsi nasi merah dengan takaran tersebut.
Karenanya, nasi bertekstur agak kasar ini sering digunakan saat menjalani diet penurunan berat badan. Selain itu, nasi merah juga memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga bisa membantu mengendalikan gula darah pengidap diabetes.
Meski begitu, di balik manfaat yang ditawarkannya, nasi merah juga bisa menyebabkan efek samping merugikan. Risiko terjadinya efek samping makin besar ketika kamu mengonsumsi beras merah secara berlebihan.
Di bawah ini beberapa efek samping beras merah yang perlu diwaspadai:
1. Perut Kembung
Nasi beras merah adalah sumber serat yang baik. Nasi merah bisa memudahkan pergerakan usus sehingga melancarkan pencernaan.
Meski begitu, nasi merah tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Soalnya, efek makan nasi beras merah setiap hari justru bisa memicu perut kembung karena tingginya kandungan serat di dalamnya.
Artikel lainnya: Nasi Merah dan Nasi Putih, Mana yang Terbaik untuk Kesehatan?
2. Sakit Perut
Selai bikin kembung, keburukan beras merah lainnya bisa menyebabkan sakit perut apabila dikonsumsi berlebihan. Efek samping tersebut masih disebabkan oleh kandungan serat beras merah yang sangat besar.
3. Reaksi Alergi
Bagi pengidap alergi, beras merah mungkin bisa bikin alergi kamu kambuh. Meski begitu, beras merah tidak menimbulkan reaksi alergi yang parah.
Bahaya makan beras merah berlebihan bisa menyebabkan kulit kamu kemerahan dan gatal, terutama pada area wajah, lidah, dan tenggorokan.
4. Merusak Jaringan Otak
Beras merah yang dibudidayakan dekat area pertambangan, seperti pembakaran batu bara, berisiko terkontaminasi limbah industri. Beras merah tersebut mungkin saja mengandung arsenik di dalamnya. Arsenik bisa merusak jaringan otak manusia.
Hanya saja, menurut dr. Atika, kasus kerusakan otak akibat beras merah yang terkontaminasi arsenik sangat jarang terjadi.
Selain itu, proses pencucian beras merah sebelum dimasak bisa meminimalkan senyawa berbahaya yang mungkin menempel.
Artikel lainnya: Beras Merah vs Oatmeal untuk Turunkan Berat Badan, Lebih Baik Mana?
5. Sulit Menaikkan Berat Badan
Ingin menambah berat badan untuk mencapai indeks massa tubuh yang tepat? Jika ya, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi nasi beras merah.
Nasi beras merah sulit menaikan berat badan, apalagi jika dikonsumsi tanpa lauk bergizi seimbang.
6. Obesitas
“Kalau makan nasi beras merah terlalu banyak, kandungan karbohidrat yang masuk ke tubuh bisa berlebihan. Hal ini bisa meningkatkan risiko kegemukan maupun obesitas,” ucap dr. Atika.
Meski begitu, dr. Atika menegaskan kegemukan hanya bisa terjadi ketika nasi beras merah dikonsumsi terlalu banyak.
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus mengenai porsi nasi beras merah yang ideal dan aman dikonsumsi. Namun, menurut dr. Atika, kamu tetap perlu menyesuaikan takaran konsumsi nasi beras merah dengan kebutuhan kalori sehari-hari.
Perlu kamu tahu, kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda. Hal ini tergantung dengan berat badan, usia, dan aktivitas yang dilakukan.
Artikel lainnya: Nasi Merah dan Nasi Shirataki, Mana yang Lebih Sehat?
Untuk menghindari efek samping beras merah, #JagaSehatmu dengan mengonsumsi jenis karbohidrat ini bersama lauk yang sehat dan bergizi seimbang. Contoh lauk yang dimaksud, seperti sayur, ikan, telur, dan sebagainya.
Tak lupa, berolahragalah secara rutin agar sistem pencernaan tetap lancar. Pasalnya, konsumsi serat berlebihan bisa membuat usus kamu dipenuhi gas sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Apabila kamu ingin tahu asupan lain yang bisa digunakan untuk bantu turunkan badan, konsultasikan lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, ya!
(ADT/JKT)