Ada banyak jenis diet yang diklaim mampu menurunkan berat badan. Salah satu yang disebut paling efektif dan dilakukan oleh banyak orang adalah diet keto atau ketogenik.
Sayangnya, diet keto tidak bisa dilakukan sembarangan. Terdapat beberapa golongan orang yang bahkan tidak disarankan untuk melakukan metode diet tersebut. Bila anjuran itu diabaikan, risiko komplikasi berbahaya mengintai.
Sekilas Tentang Diet Keto
Diet keto merupakan pola makan yang mengharuskan pelakunya untuk mengurangi karbohidrat dan mengonsumsi asupan tinggi lemak.
Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, orang yang melakukan diet keto standar meliputi pola makan berupa 75 persen konsumsi lemak, 20 persen konsumsi protein, dan 5 persen konsumsi karbohidrat.
Sementara untuk diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet) porsi konsumsi proteinnya lebih banyak. Pola makan yang diterapkan adalah 60 persen lemak, 35 persen protein, dan 5 persen karbohidrat.
Diet keto dapat membakar lemak dengan efektif, sehingga dapat menurunkan berat badan secara optimal. Jadi, Anda tidak perlu repot atau pusing menghitung berapa asupan kalori yang harus dikonsumsi setiap harinya.
Walau demikian, Anda tetap harus waspada dampak yang bisa terjadi akibat terus-menerus melakukan diet keto. Karena prinsip diet keto adalah mengurangi jumlah karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak, tidak sedikit orang yang justru lemas dan tidak bertenaga.
Di samping itu, hal lain yang juga bisa terjadi akibat diet keto adalah kesulitan tidur, mood tidak beraturan, masalah pencernaan, dan sebagainya.
Artikel Lainnya: Tips Sukses Diet Keto untuk Pemula
Siapa Saja yang Tidak Boleh Diet Keto?
Diet keto tergolong aman asalkan dilakukan dengan benar atau di bawah pengawasan ahli nutrisi. Jika asal-asalan, metode diet tersebut bisa menyebabkan ketosis.
Ketosis merupakan sebuah fase lemak menjadi penghasil utama energi bagi tubuh. Kondisi ini bisa berdampak bahaya bagi beberapa golongan orang, seperti:
1. Ibu Menyusui
Ibu menyusui membutuhkan asupan makan yang sehat dan bergizi. Ketika ibu menyusui melakukan diet keto, ini bisa berdampak pada kondisi kesehatannya.
Ibu menyusui bisa mengalami dehidrasi, dan kelelahan akibat tidak ada asupan karbohidrat yang cukup. Diet keto pada ibu menyusui juga bisa menyebabkan gangguan pemberian ASI, akibat kekurangan karbohidrat dan lemak.
2. Ibu Hamil
Ibu hamil juga perlu asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan diri sendiri dan janin dalam kandungan. Menurut dr. Dyah Novita, ibu hamil diminta untuk tidak melakukan diet keto karena bisa berdampak pada tumbuh kembang janin.
Ibu hamil yang diet keto berpotensi pula mengalami badan lemas dan mudah lelah akibat tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai.
Artikel Lainnya: Hindari 7 Kesalahan Ini Saat Melakukan Diet Keto
3. Penderita Diabetes
Penderita diabetes wajib menjaga asupan makan sehari-hari agar gula darah terkontrol dengan optimal. Meski begitu, bukan berarti penderita diabetes bisa seenaknya melakukan diet keto dan mengurangi asupan karbohidrat maupun lemak.
Diet keto pada penderita diabetes berpotensi menyebabkan komplikasi yang dikenal dengan istilah ketoasidosis diabetik. Komplikasi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa.
Diet keto hanya bermanfaat apabila dilakukan dengan tepat. Apabila sembarangan dan di saat bersamaan Anda sedang mengalami salah satu dari ketiga kondisi di atas, akibatnya bisa sangat fatal.
Masih punya pertanyaan seputar diet keto? Ingin jenis diet apa yang paling cocok untuk kondisi tubuh Anda saat ini? Konsultasikan pada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)