Diet vegetarian adalah pola makan yang mengharuskan kamu mengonsumsi makanan dari sayur, buah, dan protein nabati. Kenapa diet vegetarian banyak dilakukan? Umumnya hal ini disebabkan kondisi kesehatan pribadi, kepercayaan atau budaya, dan isu lingkungan.
Jenis diet vegetarian sebenarnya ada beberapa macam. Ada yang full sumbernya dari sayur, buah, dan protein nabati saja, tapi ada juga yang masih mengonsumsi produk hewani.
Untuk mengetahui jenis-jenis vegetarian lebih lengkap, simak uraian berikut:
1. Diet Vegetarian Lacto-Ovo
Pada jenis diet vegetarian ini, kamu tidak boleh mengonsumsi daging atau ikan. Akan tetapi, kamu masih diizinkan mengonsumsi telur dan produk susu.
Kata “lacto” mengacu pada susu sapi dan produk olahannya, sedangkan kata “ovo” berarti telur. Pola makan tersebut memperbolehkan kamu mengonsumsi susu dan olahan lain, seperti mentega, keju, krim, yoghurt, atau es krim.
Penganut Buddha dan Hindu mengikuti diet ini karena tidak diperbolehkan mengonsumsi daging sapi.
2. Diet Vegetarian Lacto
Berbeda dengan jenis diet vegetarian sebelumnya, diet vegetarian lacto masih memperbolehkan konsumsi susu dan produknya, seperti mentega, keju, yoghurt, krim, dan es krim.
Artikel lainnya: Vegetarian dan Vegan, Apa Bedanya?
Namun, kamu harus menghindari jenis daging, seperti sapi, babi, ayam, dan ikan. Tak hanya itu, pelaku diet vegetarian lacto juga tidak mengonsumsi telur.
Oleh karena itu, orang yang mengikuti pola makan ini hanya boleh mengonsumsi sayur, buah, protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan, serta susu dan produk olahannya.
3. Diet Vegetarian Ovo
Diet vegetarian ovo adalah pola makan yang tidak memasukkan produk susu dan daging dalam daftar makanannya. Akan tetapi, pelaku jenis diet vegetarian ini masih boleh mengonsumsi telur.
Dengan demikian, sumber protein dalam diet vegetarian ini masih cukup terjamin, yakni dari tahu, tempe, kacang, dan telur.
4. Diet Fleksitarian
Diet fleksitarian umumnya lebih fleksibel dibanding jenis-jenis vegetarian lainnya. Pola makan ini mengizinkan kamu mengonsumsi sejumlah kecil makanan dari produk hewani.
Prinsip utama diet fleksitarian adalah mengonsumsi sebagian besar makanan dari tumbuh-tumbuhan. Selain itu, pelaku diet fleksitarian juga harus membatasi tambahan gula dan makanan olahan, serta mengonsumsi daging atau produk hewani sesekali.
Kamu juga masih boleh mengonsumsi susu dan telur dalam jumlah sedang jika menjalani diet fleksitarian. Dengan demikian, jenis diet vegetarian ini tergolong paling mudah dilakukan, terutama jika baru mencoba menjadi seorang vegetarian.
5. Diet Pescatarian
Diet ini berasal dari bahasa Italia “pesce” yang berarti ikan. Artinya, selain mengonsumsi makanan dari tumbuh-tumbuhan, diet ini memperbolehkan kamu untuk makan ikan.
Orang yang menjalani diet pescatarian tetap harus menghindari makan daging seperti daging sapi, ayam, atau babi. Namun, konsumsi ikan masih boleh.
Mengonsumsi ikan bermanfaat untuk mendapatkan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan!
6. Diet Vegan
Jenis diet vegetarian ini mengecualikan semua produk yang berasal dari hewan, termasuk daging, ikan, produk susu, dan telur. Beberapa orang yang menjalani diet ini juga tidak boleh mengonsumsi madu karena diproduksi oleh hewan lebah.
Diet vegan hanya membolehkan makanan nabati, seperti buah, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Penganut vegan biasanya juga menghindari pembelian produk seperti kosmetik, pakaian, dan sepatu yang terbuat atau diujicobakan pada hewan.
Artikel lainnya: Bolehkah Lansia Menjalani Pola Makan Vegetarian?
Meski memiliki manfaat tersendiri, diet vegan juga berisiko menyebabkan rendahnya asupan nutrisi. Ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen mengandung vitamin B12, zat besi, omega-3, zinc, dan lainnya yang biasanya didapat dari produk hewani.
7. Raw Vegan
Jenis diet ini hanya memperbolehkan konsumsi makanan yang tidak dimasak. Pola makan ini ingin menyamakan cara orang dahulu kala ketika memakan makanannya tanpa api.
Sebagian besar vitamin dan mineral di dalam sayur dan buah memang akan lebih terjaga kandungannya apabila tidak dipanaskan.
Namun, beberapa jenis sayur seperti asparagus, tomat, dan ubi memiliki kandungan zat gizi lebih optimal kalau dipanaskan terlebih dahulu.
Selain itu, mengonsumsi makanan tanpa dimasak juga dapat meningkatkan risiko kontaminasi kuman.
Jenis-jenis vegetarian di atas memang baik untuk kesehatan. Namun, sebelum kamu menjalankannya, amat disarankan untuk konsultasi dokter spesialis gizi klinik. Hal ini penting agar kamu tidak kekurangan gizi.
#JagaSehatmu dengan memenuhi kebutuhan gizi harian! Download aplikasi KlikDokter untuk tahu beragam tips makan sehat yang baik untuk kamu.
(FR/JKT)