Diet keto (ketogenik) merupakan satu dari beberapa jenis diet yang dikenal ampuh untuk menurunkan berat badan. Diet keto atau diet Atkins ini merupakan diet rendah karbohidrat tapi tinggi lemak. Diet ini memiliki dampak penurunan berat badan yang paling menjanjikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, ada bahaya yang diet keto untuk tubuh yang penting untuk diketahui, terutama untuk Anda yang ingin mencoba diet ini.
Tujuan utama diet keto yakni supaya tubuh menggunakan sumber lemak sebagai pengganti glukosa yang merupakan bahan bakar sel. Sekilas terdengar menjanjikan, yaitu sumber lemak akan dibakar sebanyak-banyaknya. Namun menurut dr. Atika dari KlikDokter, diet keto bisa menimbulkan bahaya tertentu.
Jika Anda memang berencana untuk menurunkan berat badan dengan diet keto, mungkin sebaiknya Anda mengetahui adanya bahaya di balik diet ini. Simak di bawah ini:
1. Keto Flu
Keto flu adalah terjadinya proses ketosis di dalam tubuh, seperti pusing, lemah, lesu, mudah tersinggung, dehidrasi, konstipasi, mual, dan muntah.
“Hal tersebut terjadi karena tingginya kadar keton dalam tubuh. Keton menyebabkan terjadinya peningkatan buang air kecil sehingga Anda terancam dehidrasi dan kehilangan elektrolit. Kehilangan cairan serta elektrolit inilah yang berakibat munculnya keto flu,” jelas dr. Atika.
Dilansir dari laman Health, Josh Axe, seorang dokter pengobatan alami dan ahli gizi klinis asal Amerika Serikat memperkirakan bahwa sekitar 25 persen orang yang pernah mencoba diet ketogenik mengalami gejala keto flu. Terang Josh, hal itu terjadi karena tubuh Anda kehabisan gula untuk membakar energi, dan harus mulai menggunakan lemak. Transisi itu cukup untuk membuat tubuh merasa lelah selama beberapa hari.
Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan meminum banyak air dan banyak tidur. Setelah itu, gabungkan sumber energi alami untuk memerangi kelelahan, seperti teh hijau matcha, kopi organik, dan pengganti karbohidrat yang lebih alami.
2. Diare
Jika perut Anda sering mulas hingga diare saat sedang menjalani diet keto, Anda tidak sendirian. Hal ini disebabkan oleh kantong empedu, organ yang membantu memecah lemak dalam makanan, sedang “kewalahan”.
Diare juga bisa disebabkan oleh kurangnya serat dalam diet yang dapat terjadi ketika seseorang menjalani diet keto, tapi tidak melengkapi dengan makanan kaya serat seperti sayuran. Kadang, intoleransi terhadap susu atau pemanis buatan bisa menghasilkan kejadian serupa.
Artikel Lainnya: Tips Aman Menjalankan Diet Keto untuk Penderita Mag
3. Mengurangi Kinerja Tubuh Atlet
Beberapa atlet melakukan diet keto bukan hanya untuk menurunkan berat badan tetapi untuk meningkatkan kinerja dalam performanya olahraga. Berdasarkan penelitian terbaru di “Journal of Sports Medicine and Physical Fitness”, anggapan tersebut salah besar.
Peneliti menemukan fakta bahwa kinerja atlet malah lebih buruk pada aktivitas berintensitas tinggi bahkan ketika dibandingkan dengan diet tinggi karbohidrat. Secara medis, tubuh berada dalam kondisi yang lebih asam ketika sedang diet keto, sehingga membatasi kemampuan tubuhnya untuk tampil pada performa terbaik.
Pola penurunan berat badan dengan mengurangi porsi makan (tapi tetap dengan gizi seimbang) dan olahraga adalah metode diet yang dianjurkan dunia medis. Perhatikan pula diet keto Anda, hentikan karena tubuh juga butuh karbohidrat.
4. Massa Otot Berkurang, Metabolisme Menurun
Menurut Kristen Kizer, RD, nutrisionis dari Houston Methodist Medical Center, AS, berkurangnya massa otot dan menurunnya metabolisme bisa terjadi ketika Anda mengonsumsi lebih banyak lemak dibanding protein.
Ketika seseorang berhenti melakukan diet keto dan berat badannya (yang pernah hilang) kembali lagi, sering ini terjadi dengan proporsi yang berbeda. Alih-alih mendapatkan otot yang kencang, Kristen mengatakan bahwa ada kemungkinan lemak Anda akan kembali.
Skenario terburuknya, “Berat badan kembali seperti semula, tapi Anda tak lagi memiliki massa otot untuk bisa membakar kalori seperti yang Anda lakukan sebelumnya,” ungkap Kristen. Kondisi tersebut bisa berefek panjang pada metabolisme istirahat Anda dan pada berat badan jangka panjang.
Selain empat efek samping yang disebutkan di atas, dr. Atika juga mengatakan adanya risiko kesehatan lain yang dihubungkan dengan diet keto, yakni:
- Aroma napas tak sedap akibat konsumsi makanan tinggi lemak
- Kelelahan
- Konstipasi akibat kurangnya konsumsi serat
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Penurunan kepadatan tulang
- Gangguan tidur
- Penurunan libido
Artikel Lainnya: Diet Keto Menyebabkan Sembelit, Bagaimana Faktanya?
Rekomendasi Diet Terbaik
Diet yang sehat pada dasarnya tidak memotong zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Seperti dikatakan oleh dr. Atika, “Nutrisi makro seperti karbohidrat penting untuk membangun energi. Lemak dan protein penting untuk sistem hormonal, sistem imunitas, serta membangun massa otot. Berbagai nutrisi mikro juga memiliki peran yang vital terhadap fungsi tubuh.”
Rekomendasi diet yang sampai saat ini disarankan untuk program penurunan berat badan adalah restriksi kalori (pembatasan kalori) dengan komposisi seimbang atau dikenal dengan balanced diet (diet seimbang). Rekomendasi komposisi karbohidrat dalam diet seimbang bisa bervariasi antara 45-65 persen, protein sebanyak 10-35 persen dan lemak sekitar 20-35 persen.
Untuk urusan tubuh, yuk jadi lebih pintar dengan mengetahui berbagai bahaya dan efek samping yang bisa ditimbulkan diet keto. Memang banyak cerita tentang keberhasilan diet ini. Tapi sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi mengenai pro dan kontra diet keto, lalu atur bersama diet yang cocok dengan profil tubuh Anda.
[RN/ RVS]