Satu lagi cara untuk mengurangi berat badan diperkenalkan, yakni intermittent fasting atau bisa juga disebut sebagai diet puasa. Meski ini tergolong sebagai diet baru, tapi intermittent fasting dipercaya bagus untuk kesehatan tubuh Anda. Benarkah begitu?
Seperti namanya, Anda tidak harus menghapus daftar makanan yang Anda suka demi mendapatkan badan dengan berat ideal. Anda hanya harus mengatur waktu makan Anda atau berpuasa. Tidak perlu juga mencoret makanan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak untuk menjalani diet ini.
Dalam hal ini, intermittent fasting bukanlah diet konvensional, tapi lebih tepat digambarkan sebagai pola makan yang diatur. Metode intermittent fasting umum melibatkan puasa setiap 16 jam setiap harinya atau puasa selama 24 jam. Untuk yang terakhir, hanya perlu dilakukan dua kali dalam seminggu.
Meski puasa identik dengan salah satu kewajiban dalam agama, tapi tren diet dengan puasa bukanlah sesuatu yang baru sebagai upaya lebih sehat dan menurunkan berat badan. Sebuah penelitian menyatakan bahwa diet bukanlah mengenai makanan apa yang harus dimakan dan tidak boleh dimakan, tetapi lebih ke pengaturan waktu yang tepat untuk makan.
Cara ampuh untuk menurunkan berat badan
Seperti dilansir Healthline, intermittent fasting adalah metode yang cukup ampuh untuk menurunkan berat badan. Dengan membuat Anda makan lebih sedikit, intermittent fasting mengarahkan Anda pada pengurangan otomatis dalam asupan kalori. Selain itu, intermittent fasting mengubah kadar hormon untuk memfasilitasi penurunan berat badan.
Selain menurunkan insulin dan meningkatkan kadar hormon pertumbuhan, diet puasa ini dapat meningkatkan pelepasan hormon pembakar lemak norepinefrin (noradrenalin). Karena perubahan hormon ini, puasa jangka pendek dapat meningkatkan tingkat metabolisme Anda sebesar 3,6-14 persen.
Dengan membantu Anda makan lebih sedikit dan membakar lebih banyak kalori, intermittent fasting menyebabkan penurunan berat badan dengan mengubah kedua sisi persamaan kalori. Studi menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat menjadi alat penurun berat badan yang sangat efektif.
Sebuah studi peninjauan pada tahun 2014 menemukan bahwa pola makan ini dapat menyebabkan penurunan berat badan 3-8 persen selama 3–24 minggu. Itu merupakan jumlah yang signifikan dibandingkan dengan kebanyakan studi penurunan berat badan.
Menurut penelitian yang sama, orang-orang yang menerapkan pola makan ini juga kehilangan 4-7 persen lingkar pinggang mereka. Ini menunjukkan hilangnya lemak perut berbahaya yang menumpuk di sekitar organ dan menyebabkan penyakit.
Namun, perlu diingat bahwa alasan utama keberhasilannya adalah bahwa intermittent fasting membantu Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori secara keseluruhan. Jika Anda makan dalam jumlah besar selama periode makan, kemungkinan besar Anda tak akan mencapai tujuan dari puasa ini alias tidak mengalami penurunan berat badan.
Manfaat intermittent fasting untuk kesehatan
Banyak penelitian telah dilakukan terkait program intermittent fasting, baik pada hewan maupun manusia. Studi-studi ini telah menunjukkan diet puasa tersebut dapat memiliki manfaat yang kuat untuk mengontrol berat badan dan kesehatan tubuh serta otak. Tak hanya itu, intermittent fasting juga diketahui dapat memperpanjang usia hidup.
Ragam manfaat yang bisa Anda rasakan dari penerapan intermittent fasting antara lain:
-
Berat badan
Seperti disebutkan di atas, intermittent fasting dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan lemak perut, tanpa harus secara sadar membatasi kalori.
-
Resistensi insulin
Intermittent fasting dapat mengurangi resistensi insulin, menurunkan gula darah hingga 3-6 persen, dan kadar insulin puasa sebesar 20-31 persen. Manfaat ini bisa melindungi Anda dari diabetes tipe 2.
-
Peradangan
Beberapa penelitian menunjukkan berkurangnya tanda-tanda peradangan, pendorong utama banyak penyakit kronis.
-
Kesehatan jantung
Intermittent fasting dapat mengurangi low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat, trigliserida darah, penanda inflamasi, gula darah, dan resistensi insulin. Itu semua merupakan faktor risiko penyakit jantung.
-
Kanker
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat mencegah kanker.
-
Kesehatan otak
Intermittent fasting meningkatkan hormon otak BDNF (brain-derived neurotropic factor) dan dapat membantu pertumbuhan sel-sel saraf baru. Ini juga dapat melindungi Anda terhadap penyakit Alzheimer.
-
Antipenuaan
Temuan hasil penelitian menyebut bahwa intermittent fasting dapat memperpanjang umur tikus. Studi menunjukkan bahwa tikus yang berpuasa memiliki kesempatan hidup lebih lama sekitar 36-83 persen.
Jika selama ini Anda berusaha untuk diet tapi tak kunjung berhasil, Anda bisa mencoba intermittent diet karena diketahui membawa manfaat untuk kesehatan. Sebelum memutuskan untuk melakukannya, lebih baik bicarakan ini dengan dokter atau ahli gizi agar penerapannya bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda. Selamat mencoba!
[RN/ RVS]