Minuman bersoda memang terasa nikmat dan menyegarkan. Namun di balik itu, konsumsinya bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, apalagi jika berlebihan.
Ada yang mengatakan minuman bersoda dapat mencetuskan kanker hingga diabetes. Apa benar?
Berikut adalah beberapa fakta dan mitos seputar minuman bersoda yang sebaiknya Anda ketahui:
1. Satu Kaleng Soda Sehari Sama dengan Camilan Sehat
Sebuah merek minuman soda pernah mengklaim bahwa minuman soda dapat menggantikan peran kudapan sehat dalam pola makan harian. Mitos bahwa konsumsi minuman bersoda satu kemasan per hari tidak akan merusak kesehatan juga sempat beredar di masyarakat.
Faktanya, satu kemasan minuman bersoda mengandung sekitar 10 sendok teh gula tambahan. Jumlah ini sudah sangat mendekati standar WHO untuk asupan gula tambahan harian.
Artikel Lainnya: 3 Fakta Minuman Bersoda Sebabkan Anak Agresif
Padahal, dalam sehari biasanya banyak gula tambahan yang harus diperhitungkan dari makanan lain, sehingga tambahan satu kemasan minuman soda sehari saja sudah dapat dikatakan berlebihan.
Konsumsi minuman bersoda juga tidak dapat dikatakan sehat. Selain gula, tidak ada kandungan nutrisi lain dalam soda yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein dan mikronutrien.
2. Minuman Soda Berlabel Diet = Aman
Ini adalah mitos yang tak hentinya ramai dibicarakan. Minuman soda dengan label diet mengklaim tidak mengandung kalori dan gula sebanyak minuman bersoda biasa.
Bahkan, beberapa merek mengklaim tidak mengandung kalori sama sekali. Hal yang tidak banyak diketahui masyarakat adalah, meskipun diet soda mengandung gula dan kalori yang lebih minimal dibanding soda biasa, diet soda bersifat lebih asam.
Tingkat keasaman diet soda dapat berbahaya bagi sistem pencernaan dan menyebabkan masalah asam lambung. Sebut saja GERD, maag, dan gangguan pencernaan lainnya.
Artikel Lainnya: Saat Haid, Bolehkah Minum Soda?
3. Minum Soda = Menimbun Risiko Kanker
Mitos ini berkaitan dengan kandungan aspartam sebagai pemanis utama dalam minuman bersoda. Sebuah penelitian menemukan bahwa pada tikus, pemberian aspartam berkaitan erat dengan terbentuknya kanker otak, leukimia, dan limfoma.
Penelitian ini banyak dikritik karena belum bisa digeneralisasikan ke populasi manusia. Hal ini dikarenakan jumlah aspartam yang diberikan ke subjek tikus tidak mungkin dikonsumsi manusia dengan rasio yang sama.
Namun, kritik dan hasil penelitian ini tidak berarti sama sekali tidak ada risiko. Sebab, belum ada penelitian yang menyatakan sebaliknya, bahwa aspartam tidak berhubungan dengan kanker pada manusia dalam jumlah yang wajar.
4. Gigi Rusak Akibat Gula, Bukan Soda
Terdapat berbagai jenis minuman bersoda atau berkarbonasi. Minuman bersoda yang tinggi akan gula lebih lazim ditemui di pasaran Indonesia. Sedangkan di banyak negara lain, terdapat juga sparkling water atau air berkarbonasi tanpa tambahan gula.
Artikel Lainnya: Manfaat dan Bahaya Minuman Bersoda bagi Kesehatan Tubuh Anda
Meski begitu, bukan hanya gula yang menyebabkan kerusakan gigi pada minuman bersoda.
Kombinasi antara gula dengan karbonasi dapat menyebabkan kerusakan gigi yang cukup parah sehingga minuman bersoda dengan gula tinggi bisa jauh lebih berbahaya bagi gigi, dibandingkan minuman manis lainnya.
5. Minuman Bersoda Tidak Sebabkan Tulang Keropos
Secara umum, adanya proses karbonasi pada minuman bersoda memang tidak memengaruhi kondisi tulang ataupun proses penyerapan kalsium.
Namun, banyak minuman bersoda mengandung kadar kafein yang tinggi. Padahal, kafein dapat meningkatkan pembuangan kalsium oleh ginjal, sehingga kalsium yang digunakan oleh tulang menjadi berkurang.
Mengonsumsi minuman bersoda berlabel diet boleh saja. Asalkan, selalu diperhatikan takaran dan frekuensinya. Jika ingin sehat, kurangilah konsumsi minuman bersoda, karena manfaatnya tidak lebih banyak dari kerugian yang bisa didapat.
Apabila memiliki pertanyaan seputar topik terkait ataupun masalah kesehatan lainnya, Anda dapat menanyakan secara langsung kepada dokter melalui fitur Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
[FY]