Susu merupakan sumber nutrisi penting untuk tubuh karena mengandung vitamin dan mineral, salah satunya kalsium. Hal ini membuat susu populer sebagai sumber nutrisi untuk kesehatan tulang. Selain mudah ditemukan, susu di pasaran juga disajikan dengan berbagai rasa.
Selain variasi susu yang banyak, mengonsumsi susu dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. Disampaikan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, “Susu memiliki banyak manfaat untuk tubuh karena memiliki beberapa nutrisi yang tinggi, seperti protein, kalsium, dan probiotik.”
Bila Kamu berkunjung ke supermarket, Kamu akan melihat macam-macam susu, seperti full cream, UHT, dan rendah lemak. Namun, tahukah Kamu perbedaan dari jenis-jenis susu tersebut?
Macam-Macam Susu di Pasaran
Sebagian besar susu yang ada di pasaran merupakan susu yang sudah melalui proses pasteurisasi. Proses tersebut dilakukan dengan cara memanaskan susu dalam suhu dan waktu tertentu, kemudian didinginkan sebelum susu dikemas. Biasanya susu akan dipanaskan pada suhu 72 derajat celsius dengan durasi waktu hingga 15 detik.
Berdasarkan studi yang dimuat dalam International Journal of Dairy Science, pasteurisasi adalah proses untuk membunuh jumlah mikroorganisme penyebab penyakit. Pasteurisasi dipercaya dapat membunuh bakteri yang ada dalam susu sampai 99.999 persen sehingga susu aman untuk dikonsumsi.
“Susu pasteurisasi memiliki keunggulan dari susu mentah, yaitu menurunkan risiko terkena infeksi bakteri, salah satunya bakteri salmonella penyebab diare.” kata dr. Iqbal.
Artikel lainnya: Tips Memilih Susu Pasteurisasi yang Aman Dikonsumsi
Beliau juga menambahkan mengenai batas konsumsi susu pasteurisasi per hari, yakni 500 mililiter untuk dewasa, dan 400 mililiter untuk anak-anak.
Berikut adalah macam-macam susu yang sudah dipasteurisasi dan dapat kamu temui di pasaran:
1. Susu Full Cream
Susu full cream adalah susu yang mengandung lemak sebanyak empat persen. Lemak ini akan memberikan kalori untuk tubuh sehingga susu full cream lebih cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja.
Orang dewasa hingga orang tua tidak disarankan untuk mengonsumsi jenis susu ini karena terlalu banyak mengandung lemak sehingga dapat menyebabkan kegemukan. Jenis susu ini biasanya tidak mengandung gula tambahan kecuali susu diberikan tambahan rasa, misalnya rasa coklat atau stroberi.
Pada dasarnya, susu full cream sudah mengandung gula yang bernama laktosa. Komposisi tersebut bisa kamu lihat pada tabel angka kecukupan gizi (AKG) di belakang kemasan.
2. Susu Ultra-High Temperature-Treated (UHT)
Susu UHT merupakan susu yang melalui proses pemanasan dengan suhu tinggi sehingga dapat disimpan dalam periode waktu yang lama. Berdasarkan studi yang dimuat dalam European Journal of Clinical Nutrition, susu jenis ini akan dipanaskan pada suhu 140 derajat celsius selama enam detik.
3. Susu Rendah Lemak
Sesuai namanya, susu rendah lemak memiliki kandungan lemak yang rendah yaitu sebesar dua persen. Jenis susu ini lebih cocok untuk dikonsumsi orang dewasa dan orang tua. Selain itu, bagi kamu yang memiliki kadar kolesterol tinggi, sebaiknya mengonsumsi susu jenis ini.
Artikel lainnya: Pilihan Susu Terbaik untuk Penderita Kolesterol Tinggi
4. Susu A2
Secara umum, susu terdiri dari 87 persen air dan 13 persen lainnya terdiri dari lemak, laktosa, mineral, serta protein. Protein dalam susu disebut sebagai casein dan 30–35 persen dari casein adalah beta casein. Biasanya, beta casein ditemukan pada sapi jenis A1 dan A2.
Sayangnya, tidak semua beta casein baik untuk tubuh. Sebuah studi di India mengungkapkan bahwa, susu A2 memiliki manfaat yang lebih tinggi dari susu A1. Susu A2 dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 1.
5. Susu Bebas Laktosa
Jika macam-macam susu di atas tidak cocok untuk kamu, susu bebas laktosa bisa jadi pilihannya. Susu jenis ini terbuat dari susu sapi yang kandungan laktosa di dalamnya sudah dihilangkan, sehingga susu mudah dicerna bagi penderita intoleransi laktosa.
6. Susu Skim
Susu skim merupakan susu yang memiliki jumlah lemak paling sedikit, yaitu 0,15 persen. Pengurangan lemak dalam susu ini menyebabkan beberapa vitamin ikut berkurang. Oleh sebab itu, sebagian besar susu jenis ini ditambahkan atau difortifikasi vitamin A dan D untuk mengganti vitamin yang hilang akibat proses pengurangan lemak.
Bila kamu sedang menjalankan program diet, susu skim lebih cocok ketimbang macam-macam susu lainnya. Pasalnya, jumlah lemak di dalamnya lebih sedikit namun tetap memiliki nutrisi lainnya.
Nah, kini kamu sudah bisa membedakan macam-macam susu yang ada di pasaran. Selain itu, kamu juga bisa memilih jenis susu sesuai dengan kebutuhan tubuh kamu.
Yuk, usahakan untuk minum susu setiap hari agar bisa #JagaSehatmu kini dan nanti. Apabila kamu memiliki pertanyaan terkait jenis-jenis susu lainnya, kamu bisa bertanya langsung ke dokter melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(APR/JKT)
Referensi:
- Hansen, C. K., et al. Diakses pada 2022. The effect of UHT-processed dairy milk on cardio-metabolic risk factors. European Journal of Clinical Nutrition, 71(12), pp. 1463–1466.
- Sarkar, Surajit. Diakses pada 2022. Microbiological Considerations: Pasteurized Milk. International Journal of Dairy Science, 10, pp. 206-218.
- Behera, Rajalaxmi & Sahu, Adhikari & Mandal, Ajoy & Rai, Saroj & Karunakaran, Muthu & Dutta, Tapas. (2018). A1 versus A2 Milk- Impact on Human Health. International Journal of Livestock Research.
- BetterHealth Channel. Milk. Diakses pada 2022
- National Health Services UK. Dairy and alternatives in your diet. Diakses pada 2022.
- Healthy Eating Advisory Service. MYTH or FACT Blog: Regular, Full Cream Milk Has Less Sugar Than Reduced Fat Or Skim Milk. Diakses pada 2022.
- British Heart Foundation. Is full-fat milk good for you?. Diakses pada 2022.
Ditinjau oleh dr. Muhammada Iqbal Ramadhan