Cokelat ternyata tak hanya bermanfaat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Ada beberapa penelitian yang menjelaskan, cokelat juga bermanfaat bagi ibu hamil, terutama dalam mengurangi risiko preeklampsia.
Preeklampsia merupakan salah satu kondisi berbahaya pada ibu hamil yang berpotensi mengancam nyawa ibu maupun janin.
Hal ini diakibatkan tekanan darah ibu yang tiba-tiba mengalami peningkatan signifikan, dan ditemukannya protein di dalam urine.
Cara mencegah preeklampsia bisa dilakukan dengan melakukan kontrol rutin ke dokter spesialis kandungan agar selalu dimonitor perkembangan kehamilannya. Mengatur pola makan juga penting, salah satunya mengonsumsi camilan sehat seperti cokelat.
Manfaat Cokelat untuk Cegah Preeklampsia
Cokelat, terutama cokelat hitam, mengandung flavonoid, yaitu senyawa alami yang merupakan bagian dari keluarga polifenol yang kaya antioksidan.
Banyak makanan lainnya yang mengandung flavonoid, termasuk sayuran, beri, anggur merah, dan teh hijau.
Artikel Lainnya: Dampak Preeklampsia pada Ibu Hamil dan Janin, Apa Saja?
Beberapa penelitian menunjukkan ragam makanan ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penyakit umum lainnya.
Sementara, sejumlah studi menunjukkan konsumsi cokelat dengan porsi sedang selama kehamilan dapat menurunkan risiko preeklamsia. Kondisi ini membuat suplai darah ke janin berkurang karena tekanan darah tinggi ibu.
Namun, temuan ini masih menuai pro dan kontra. Pasalnya, tidak semua penelitian menemukan manfaat cokelat untuk mencegah preeklampsia yang signifikan.
Penelitian tahun 2008 mengatakan, mereka yang mengonsumsi cokelat lebih dari lima kali dalam seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena preeklamsia.
Para peneliti berspekulasi, keberadaan antioksidan yang disebut flavonoid di dalam cokelat hitam menambah keuntungan dalam peningkatan kesehatan kardiovaskular.
Namun, penelitian tahun 2016 menunjukkan hasil sebaliknya. Studi pada 129 ibu hamil mengungkapkan tidak ada perbedaan dari konsumsi cokelat rendah maupun tinggi flavonol pada preeklampsia, hipertensi gestasional, berat plasenta, dan berat lahir.
Peneliti menemukan ada peningkatan signifikan dalam sirkulasi darah. Hal ini tentunya baik bagi ibu dan janin.
Jadi, para ahli berpendapat cokelat adalah makanan yang aman dikonsumsi selama hamil. Tapi, bukan berarti cokelat bisa dikonsumsi sebanyak mungkin untuk menurunkan risiko preeklampsia.
Artikel Lainnya: Kencing Berbusa saat Hamil? Waspadai Preeklampsia
Cara Konsumsi Cokelat untuk Cegah Preeklampsia
Anda dapat menikmati cokelat, terutama cokelat hitam, dalam jumlah sedang selama kehamilan.
Khasiat cokelat hitam sebagian besar terbukti dengan baik. Hal ini meliputi potensi dalam mengurangi tekanan darah dan risiko beberapa komplikasi, serta meningkatkan aliran darah ke bayi dan ibu.
Namun, jangan sampai berlebihan dalam mengonsumsi cokelat, khususnya cokelat susu Karena, cokelat ini juga memiliki kandungan kalori, gula, dan kafein yang cukup tinggi.
Asupan kalori dan gula yang banyak dalam kehamilan berisiko tinggi menyebabkan diabetes gestasional, obesitas, lahir prematur, dan bahkan preeklampsia itu sendiri.
Ibu hamil sebaiknya membatasi asupan gula maksimal sebanyak 50 gram atau setara 4 sdm gula.
Kafein di dalam cokelat juga tinggi, yaitu sekitar 30 mg dalam 1,45 ons cokelat hitam. Terlalu banyak asupan kafein dikaitkan dengan risiko keguguran.
Saat ini, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan 200 miligram kafein atau kurang per hari selama kehamilan.
Pendapat ahli mengenai manfaat cokelat untuk menurunkan risiko preeklampsia masih sangat beragam. Meski begitu, Anda bisa mengonsumsi cokelat selama hamil, tapi dalam batasan wajar.
Perhatikan juga asupan nutrisi lainnya agar ibu dan janin selalu sehat selama kehamilan.
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar nutrisi kehamilan, Anda bisa chat dokter online lewat LiveChat dokter kandungan.
(FR/AYU)