Pernahkah Anda menghitung kebutuhan serat dalam sehari? Mulai sekarang, tak ada salahnya untuk mulai melakukannya. Apalagi melihat fakta tentang konsumsi serat di Indonesia yang masih rendah.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, penduduk Indonesia dengan usia di atas 10 tahun yang kurang mengonsumsi sayur dan buah, masih di atas 90%.
Angka yang sangat tinggi ini tentu disayangkan, mengingat dampak positif asupan serat bagi kesehatan. Selain berguna untuk sistem pencernaan, konsumsi serat dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya. Sebut saja penyakit jantung, diabetes, konstipasi, dan kanker kolon.
Serat adalah bahan makanan yang berasal dari sel tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat, dengan sifat yang tidak dapat dipecah oleh enzim di dalam saluran pencernaan.
Terdapat dua jenis serat yang perlu Anda konsumsi setiap hari, yaitu:
- Serat pangan yang larut dalam air (soluble fiber)
Serat yang larut dalam air dapat menyerap air selama pencernaan, sehingga membantu mengeluarkan feses dan mengurangi kadar kolesterol darah. Jenis serat ini dapat ditemukan pada sayur-sayuran, buah-buahan (seperti apel, jeruk, dan anggur), kacang-kacangan, dan gandum.
- Serat pangan tidak larut dalam air (insoluble fiber)
Serat pangan tidak larut tidak berubah selama di dalam pencernaan dan membantu pergerakan usus. Jenis serat ini dapat ditemukan pada kacang polong, susu kedelai, beras cokelat, dan produk olahan gandum.
Menurut American Heart Association, kebutuhan serat per hari disarankan sebanyak 25–30 gram yang diperoleh dari sumber makanan—bukan dari suplemen. Namun, standar kebutuhan serat per hari berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
- Usia 2–5 tahun: 15 gram per hari
- Usia 5–11 tahun: 20 gram per hari
- Usia 11–16 tahun: 25 gram per hari
- Di atas usia 17 tahun: 30 gram per hari
Jika Anda ingin mulai meningkatkan asupan serat setiap harinya, mulailah secara bertahap. Anda dapat mengawalinya dengan bahan makanan yang mudah didapatkan setiap hari, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Beberapa saran asupan serat dalam menu sehari-hari, antara lain:
- Untuk sarapan, pilihlah makanan dengan kadar serat yang tinggi, seperti roti gandum atau serealia.
- Untuk menu siang dan malam hari, Anda dapat memilih biji-bijian utuh, seperti beras cokelat atau gandum.
- Untuk menu camilan, Anda dapat mengonsumsi buah-buahan segar, seperti apel dan pir tanpa dikupas kulitnya, pisang, buah kering, sayur-sayuran, atau kue gandum.
Setelah mengonsumsi serat dalam satu menu makanan, pastikan juga untuk tidak lupa minum air putih sebanyak 8 gelas per hari. Selain itu, berolahragalah secara rutin, 150 menit dalam seminggu.
Serat yang Enak dan Menyehatkan
Siapa bilang serat itu tidak enak? Bagi Anda yang sedang diet atau ingin memulai hidup sehat, cobalah serat FiberCreme untuk melengkapi aktivitas harian.
FiberCreme merupakan krimer multifungsi yang tinggi serat dan rendah gula. Terbuat dari oligosakarida, salah satu komponen dalam serat, yang mudah diserap oleh tubuh Anda.
Selain mengandung 50–60% serat larut, FiberCreme juga bebas kolesterol dan gluten, serta memiliki rasa creamy yang akan memanjakan lidah Anda.
Produk ini bisa dicampurkan ke dalam makanan atau minuman kesukaan Anda, tanpa perlu khawatir akan kolesterol apalagi naiknya berat badan. Tapi dengan catatan, tidak dikonsumsi secara berlebihan dan dengan pola makan yang seimbang.
FiberCreme juga diformulasi dengan kandungan serat sebagai sumber karbohidrat, protein, dan lemak sesuai dengan jumlah yang tepat. Jadi, Anda tak perlu takut kekurangan nutrisi.
Dapatkan FiberCreme di swalayan-swalayan besar yang ada di ibu kota. Segera rasakan nikmat dan manfaatnya pada tubuh Anda. Yuk, lengkapi kebutuhan serat Anda dengan FiberCreme!
[RS/ RH]