Minum dari gelas berbahan kaca, plastik, dan porselen mungkin tidak asing lagi bagi Anda. Tapi, bagaimana dengan gelas tembaga? Apakah dampaknya bagi kesehatan? Selain itu, apakah minum dari gelas tembaga berisiko bagi kesehatan? Simak ulasannya di sini.
Gelas tembaga disukai karena fungsinya yang dapat menjaga minuman tetap dingin dan minuman panas tetap hangat.
Nah, menurut buletin Iowa Alcoholic Beverages Division, ada risiko penyakit yang terbawa saat tembaga bersentuhan langsung dengan makanan atau minuman. Benarkah?
Pakai Gelas Tembaga, Apa Efeknya bagi Kesehatan?
Gelas tembaga kerap digunakan untuk penyajian minuman Moscow mules. Ini adalah minuman cocktail yang mengandung campuran Vodka, jus lemon, dan bir untuk mempertahankan suhu dinginnya.
Pada Juli 2017, Departemen yang mengatur minuman beralkohol di Iowa mengeluarkan pernyataan bahwa gelas tembaga murni tak boleh digunakan untuk menyajikan minuman yang bersifat asam.
Artikel Lainnya: Ciri-ciri Air Minum yang Tercemar dan Bahayanya untuk Tubuh
Departemen makanan dan obat-obatan di Amerika ini secara spesifik melarang kontak langsung tembaga dengan makanan atau minuman yang memiliki pH di bawah 6.0. Selain Moscow mules, beberapa minuman yang diduga bersifat asam adalah cuka, jus buah, dan wine. Ini karena tembaga adalah bahan yang mudah larut dalam larutan asam.
Efek tembaga bagi kesehatan, yakni bersifat racun, bisa terjadi saat ada di dalam larutan dengan konsentrasi di atas 1 mg/L. Hal senada juga disampaikan oleh National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat.
Mereka memaparkan gejala keracunan makanan dari tembaga meliputi sakit perut, diare, muntah, serta kulit yang menguning atau penyakit kuning.
Meskipun paparan tembaga tidak menyebabkan keracunan secara langsung, terpapar untuk waktu yang lama dapat memicu keracunan. Keracunan parah akibat paparan tembaga dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gagal hati dan bahkan kematian.
Artikel Lainnya: Tingkat Alkohol dan Tembaga dalam Tubuh
Gelas Tembaga yang Aman bagi Kesehatan
Walau memiliki dampak negatif, tak semua gelas tembaga berbahaya. Jika gelas sudah dilapisi logam, seperti nikel atau stainless steel, maka aman untuk digunakan.
Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa minum dari gelas tembaga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Gelas jenis ini juga tidak memiliki manfaat yang signifikan.
Seperti halnya muncul karat pada besi, tembaga juga secara alami dapat ternoda karena terpapar dengan berbagai unsur. Misalnya, suhu maupun kelembapan. Noda biru hijau pada tembaga yang disebut patina dapat mengganggu fungsi gelas tembaga tersebut.
Artikel Lainnya: Pentingnya Batasi Minuman Beralkohol Saat Perayaan Tahun Baru
Bagi Anda yang gemar menggunakan gelas tembaga, perhatikan beberapa tips untuk merawat gelas tembaga kesayangannya:
- Ketika menyajikan minuman menggunakan gelas tembaga, habiskan dalam waktu kurang dari 4 jam.
- Setelah pemakaian, cucilah dengan air dan sabun menggunakan tangan. Penggunaan mesin pencuci piring atau pengering dapat merusak gelas tembaga Anda.
- Gelas tembaga dapat berubah warna menjadi suram dan kusam seiring berjalan waktu.
Gunakan campuran 3 sendok baking soda dan 1 sendok cuka. Gosok menggunakan sponge lembut dengan gerakan sirkular. Diamkan selama 10 menit, lalu bilas dan keringkan.
Minum dari gelas tembaga tertentu memang dapat berbahaya bagi kesehatan. Namun, banyak juga gelas tembaga yang sudah dilapisi dengan logam lainnya sehingga aman dipakai.
Perhatikan jenis minuman dan cara perawatannya agar tidak berdampak negatif bagi tubuh.
Masih ada pertanyaan seputar kesehatan dan tips gaya hidup lainnya? Sampaikan langsung pada dokter melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)