Saat menjejakkan kaki di toko obat, Anda kebingungan melihat begitu banyaknya suplemen yang terpampang di rak. Jangan sampai kebingungan ini mengambil alih pikiran, sehingga Anda jadi asal pilih. Sebelum membeli suplemen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Jadikan artikel ini sebagai panduan Anda dalam memilih suplemen yang tepat!
Faktanya, banyak orang yang tanpa sadar mengalami kekurangan gizi. Anda mungkin merasa lesu, lapar, atau moody tanpa alasan—semua gejala ini bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin atau mineral yang sebetulnya solusinya mudah. Pemenuhan nutrisi yang disarankan adalah lewat sumber makanan sehat bergizi seimbang. Namun, meskipun sebagian nutrisi bisa dipenuhi lewat sumber makanan alami, tapi ada beberapa kondisi yang membuat Anda mungkin perlu tambahan suplemen.
Jika Anda termasuk pendatang baru dalam hal belanja suplemen, beberapa poin di bawah ini mungkin bisa mengurangi kebingungan Anda dalam memilih.
Jangan malas membaca label nutrisi
Semua suplemen dan vitamin tak diproduksi sama. Hindari produk apa pun yang terbuat dari bahan sintetis, zat aditif buatan, dan pewarna kimia. Cara terbaik untuk mengetahui keamanan suplemen adalah dengan memeriksa segel persetujuan khusus pada produk.
Pastikan pada label tertera Good Manufacturing Practices (GMP), Non-Genetically Modified Organisms (GMO), Certified Organic, atau Certified B Corporations. Hindari kandungan seperti: magnesium stearat, titanium oksida, pewarna buatan, karagenan (carrageenan), minyak terhidrogenasi (hydrogenated oils), pengawet, dan bahan pengisi lainnya.
Waspada terhadap beberapa suplemen tertentu
Suplemen yang dimaksud adalah suplemen olahraga, suplemen penurun berat badan, dan suplemen penambah gairah seksual. Sebuah studi di “JAMA” menganalisis suplemen-suplemen tersebut. Studi menemukan kandungan obat seperti amfetamin, yaitu sibutramine, yang peredarannya dilarang di Amerika Serikat, Asia, dan Eropa.
Wanita punya kebutuhan diet khusus
Jacqui Justice, M.S., direktur nutrisi dari NY Health dan Wellness, Amerika Serikat (AS), mengatakan, “Fokus wanita dalam membeli suplemen adalah multivitamin, zat besi (untuk mengganti darah yang hilang dari menstruasi atau karena anemia), probiotik (menjaga saluran cerna), vitamin untuk tulang dengan kalsium, magnesium, dan vitamin D, serta vitamin B kompleks.”
Jika Anda sedang hamil, Anda juga dianjurkan untuk membeli suplemen asam folat dan suplemen pranatal yang diperkaya vitamin B.
Selanjutnya
Gaya hidup aktif butuh suplemen spesifik
Vitamin sangat penting jika Anda punya gaya hidup aktif, karena Anda ingin mengisi lagi nutrisi yang hilang dari olahraga, lari, atau, sering mendaki. Untuk para atlet, penting untuk fokus dalam pemulihan dan pembentukan otot, dan ini dapat dibantu oleh suplemen protein. Gunanya adalah untuk membantu memperbaiki jaringan otot dan menstimulasi sintesis protein otot.
Untuk mencegah nyeri otot dan mendorong produksi kolagen—struktur penting sel, tendon, dan ligamen—Jacqui juga menyarankan suplemen vitamin C. Tak hanya itu, vitamin D juga penting untuk pemulihan dan pembentukan otot yang baik.
Jenis suplemen yang dikonsumsi akan berbeda tergantung tipe aktivitas fisiknya. “Jika Anda seorang pelari, Anda dapat memilih bubuk protein dengan lebih banyak karbohidrat untuk menjadi bahan bakar Anda berlari,” kata Jeremy Wolf, N.D., ahli naturopati asal AS. Namun, jika aktivitas fisik Anda lebih pada mengangkat beban dan ingin membentuk otot, Anda akan butuh bubuk protein dengan protein dan kalori yang lebih banyak.
Beda diet, beda pula suplemen yang dibutuhkan
Jika Anda penganut vegan atau diet paleo, tubuh mungkin mengalami defisiensi beberapa vitamin. Untuk Anda yang menerapkan diet plant-based, vitamin B12 adalah pilihan baik. Ini karena vitamin tersebut hanya bisa ditemukan pada produk-produk hewani seperti ikan, daging, unggas, telur, dan susu.
Meski demikian, penganut diet apa pun Anda, Jeremy mengatakan bahwa vitamin D sangat penting. Ini karena banyak orang yang mengalami defisiensi, sehingga menyulitkan mereka untuk menyerap nutrisi dari makanan.
Tubuh bisa menolak suplemen
Meski sebagian besar suplemen aman digunakan, tapi tetap selalu ada risiko dalam membeli berbagai produk yang dijual bebas. Ada beberapa gejala yang mengindikasikan bahwa suplemen yang Anda konsumsi tidak sesuai dengan kondisi Anda.
“Bisa timbul ruam pada kulit, gejala gastrointestinal, mual, dan sakit kepala,” ungkap Jacqui. Meski mengganggu, tapi ini tak berbahaya.
Risiko yang perlu diwaspadai adalah jika suplemen berbenturan dengan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, membuat Anda sakit, terjadi alergi akibat kandungan tertentu dalam suplemen (misalnya shellfish dalam suplemen minyak ikan). Periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala ini.
Konsumsi suplemen memang dapat membantu memenuhi gizi harian, tapi jangan mengandalkannya atau jangan menjadikannya sebagai pengganti makanan. “Ini karena suplemen tidak dapat menggantikan keseluruhan zat gizi dan keuntungan dari makanan utuh seperti buah dan sayuran,” kata dr. Nadia Octavia dari KlikDokter mengingatkan.
Setelah membaca enam poin di atas, pilihlah suplemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Untuk keamanan produk, selain melihat segel kemasan atau logo sertifikat pada label, Anda juga bisa menghubungi Hallo Badan POM di nomor 1500533. Konsumsilah secara bijak, bila perlu konsultasikan terlebih dulu dengan dokter, terlebih jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
[RVS]