Beberapa tahun belakangan, banyak sekali cerita sukses berseliweran tentang dahsyatnya diet keto dalam menurunkan berat badan dengan cepat. Anda juga mencoba? Meski dipuja, pro kontra diet yang satu ini tetap ramai diperbincangkan.
Diet keto (ketogenik) merupakan dikenal punya dampak penurunan berat yang paling menjanjikan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Meski begitu, penerapan diet yang tinggi lemak tapi rendah karbohidrat ini tetap mesti diwaspadai. Banyak ahli yang masih meragukan keamanannya.
Berkenalan Lebih Jauh dengan Diet Keto
Sesuai namanya, diet keto membuat tubuh melepaskan keton ke dalam darah. Sebagian besar sel menggunakan gula darah sebagai sumber energi utama. Gula darah ini berasal dari karbohidrat dalam makanan.
Namun, pada diet keto, rendahnya asupan karbohidrat menyebabkan tubuh mulai memecah lemak menjadi molekul yang disebut keton.
Artikel lainnya: 8 Jenis Sayuran untuk Diet yang Bisa Anda Coba
Pergeseran sumber energi dari glukosa menjadi lemak biasanya terjadi dalam rentang waktu 2-4 hari setelah asupan karbohidrat dikurangi.
Pada diet keto, biasanya asupan karbohidrat dibatasi, sekitar 20-50 gram per hari. Perlu diketahui, batas karbohidrat pada tiap orang bisa berbeda-beda, dan beberapa orang perlu diet dengan kandungan karbohidrat yang lebih sedikit.
Sebagai pengganti dari karbohidrat, diet keto umumnya kaya akan protein dan lemak. Menu makan biasanya didominasi daging, telur, daging olahan, sosis, keju, dan ikan. Sementara itu, tidak ada aturan mengenai jumlah sayur dan buah yang perlu dikonsumsi selama menjalani diet ini.
Nah, inilah sumber kritik utama dari diet keto, yang mana pelaku diet cenderung makan terlalu banyak protein dan lemak berkualitas rendah dari makanan olahan, sementara konsumsi sayur dan buah sangat sedikit.
Pro dan Kontra Diet Keto bagi Kesehatan
Bagi kesehatan, diet keto memang menyimpan manfaat. Diet ini ternyata sudah lama digunakan sebagai terapi kejang pada anak.
Namun, untuk alasan melangsingkan tubuh, amankah bila diet keto diterapkan dalam jangka panjang pada orang dewasa?
Ingin kurus atau meraih berat badan ideal adalah alasan utama banyak orang yang melakukan diet keto. Bahkan, penelitian menunjukkan adanya penurunan berat badan yang lebih cepat pada diet keto dibanding diet rendah lemak atau diet Mediterania. Namun, perbedaan dalam penurunan berat badan tampaknya mulai menurun seiring waktu.
Karena rendahnya asupan karbohidrat, diet keto juga dapat memperbaiki kontrol gula darah untuk pasien diabetes tipe 2, setidaknya dalam jangka pendek.
Artikel lainnya: Jadi Teman Diet, Benarkah Kacang-kacangan Bisa Turunkan Berat Badan?
Meski begitu, tetap ada beberapa dampak buruk diet keto yang mungkin terjadi. Beberapa penelitian membuktikan, pada fase awal diet banyak pasien yang mengalami peningkatan kadar kolesterol.
Kondisi tersebut tentu berpotensi bahaya, karena meningkatnya kadar kolesterol dapat menaikkan risiko penyakit jantung dan stroke dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sampai saat ini, diet keto tidak direkomendasikan untuk penderita diabetes.
Selain itu, pasien dengan penyakit ginjal juga perlu berhati-hati dengan diet ini. Seperti yang diketahui, orang-orang dengan gangguan ginjal perlu menjaga takaran protein dari menu makannya.
Meski bisa menurunkan berat badan lebih cepat, tetapi efeknya pada kolesterol dan sulitnya aturan diet untuk konsisten diikuti membuat diet keto tak bisa diterapkan pada setiap orang.
Ini Diet yang Lebih Disarankan
Agar aman, alternatif jaminan sehat untuk menurunkan berat badan adalah diet sehat bergizi seimbang. Caranya dengan pengukuran kalori yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.
Metode diet seimbang ini terdiri dari karbohidrat (45-60 persen), protein 10-20 persen, dan lemak (20-35 persen). Karbohidrat tetap menjadi sumber energi utama makanan bagi tubuh. Ini ditetapkan berdasarkan dari proses metabolisme alami tubuh, yang sebagian besar membutuhkan karbohidrat dalam menjalankan fungsinya.
Walau banyak kisah sukses tentang keberhasilan diet keto untuk melangsingkan badan, tetapi pro dan kontranya jangan diabaikan. Bijaklah dalam memilih diet dengan melibatkan dokter atau ahli gizi, sehingga berat badan ideal tercapai dan kesehatan pun terjamin.
(RN/ RH)