Diet dan Nutrisi

Susu Apa yang Terbaik untuk Dikonsumsi?

dr. Citra Roseno, 11 Mar 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Susu memiliki jenis yang sangat bervariasi. Selain jenisnya, kandungan pada susu juga sangat bervariasi. Lalu, susu apa yang terbaik untuk dikonsumsi? Berikut ulasannya.

Susu Apa yang Terbaik untuk Dikonsumsi?

Susu sudah menjadi pelengkap gizi bagi anak maupun orang dewasa sejak dahulu kala. Pada saat ini, di pasaran tersedia berbagai variasi susu yang berasal dari hewan, seperti susu sapi dan susu kambing, maupun yang berasal dari tumbuhan, seperti susu kedelai.

Selain sumbernya yang berbeda, apakah kandungan nutrisi masing-masing jenis susu tersebut juga berbeda?

Berikut pembahasan mengenai 3 jenis susu yang sering ditemukan di pasaran:

1. Susu Sapi

Tanpa membandingkan kandungannya dengan ASI, susu sapi merupakan susu yang juga lengkap nutrisinya. Susu sapi mengandung lemak, vitamin D, gula, kolesterol, protein esensial (protein yang harus diperoleh dari makanan karena tidak dihasilkan oleh tubuh), kalsium yang mudah diserap tubuh dibandingkan susu yang berasal dari sumber lain, serta vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh anak dan orang tua. Selain itu, susu sapi juga mudah ditemukan di pasaran dan dikemas dalam berbagai variasi rasa.

Namun demikian, ada beberapa kondisi yang perlu Anda perhatikan sebelum Anda mengonsumsi susu sapi:

Intoleransi laktosa

Penderita intoleransi laktosa kesulitan mencerna produk susu sapi/hewani. Di satu sisi, mereka masih membutuhkan kalsium yang terkandung pada susu tersebut. Sebagai alternatif, mereka dapat mengonsumsi jenis susu sapi bebas laktosa ataupun susu kedelai yang telah diperkaya dengan kalsium.

Alergi protein susu sapi (kasein atau whey)

Orang yang mengalami alergi jenis ini juga cenderung mengalami alergi terhadap susu lain yang berasal dari mamalia.

Memiliki jenis penyakit tertentu

Susu sapi juga perlu dibatasi pada orang dengan penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, atau kelebihan berat badan. Pasalnya, susu ini tinggi akan lemak jenuh dan kalori.

2. Susu Kambing

Susu kambing mengandung lebih banyak protein esensial daripada susu sapi, dengan molekul protein lebih mudah dicerna tubuh, serta memiliki dadih (protein yang menggumpal) yang lebih lembut sehingga baik untuk orang yang rentan mengalami gangguan pencernaan.

Kadar kalsium pada susu kambing pun hampir sama dengan susu sapi. Selain itu, lemak yang terkandung pada susu sapi mayoritas berbentuk asam lemak rantai pendek dan sedang sehingga lebih mudah dicerna.

Namun, di samping manfaatnya yang banyak, susu kambing juga memiliki beberapa kekurangan, misalnya kandungan asam folat susu kambing lebih rendah daripada susu sapi, yakni kurang dari 1/10 asam folat dalam susu sapi, dan vitamin B12 pada susu kambing juga lebih rendah, yakni 1/5 dari susu sapi. Padahal, kedua kandungan tersebut berperan penting dalam menjaga fungsi saraf dan otak.

Layaknya susu yang berasal dari hewan, susu kambing juga mengandung laktosa sehingga dapat memicu terjadinya intoleransi laktosa. Namun kadar laktosa pada susu kambing lebih sedikit, yakni sekitar 4.1 gram per 100 gram susu dibandingkan dengan susu sapi, yakni sekitar 4.7 gram.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pessler dan Nejat pada tahun 2004, susu kambing kurang cocok untuk anak yang memiliki alergi protein susu sapi, karena pernah dilaporkan kasus reaksi alergi anafilaktik akibat konsumsi susu kambing pada anak yang juga alergi susu sapi.

Selain itu, rasa dan bau yang menyengat dari susu kambing mungkin kurang disukai oleh beberapa orang.

3. Susu Kedelai

Susu kedelai sejatinya bukan merupakan susu karena tidak dihasilkan oleh kelenjar susu. Susu kedelai merupakan cairan saripati tumbuhan, namun berbentuk layaknya susu. Namun, susu kedelai merupakan sumber protein, vitamin A, vitamin B12, vitamin D, dan potasium yang baik untuk tubuh.

Susu kedelai merupakan alternatif yang baik karena tidak mengandung kolesterol, untuk penderita intoleransi laktosa, penderita penyakit jantung, penderita alergi produk susu, hingga kaum vegetarian, asalkan susu kedelai tersebut telah difortifikasi dengan kalsium.

Namun demikian, susu kedelai juga memiliki beberapa kekurangan, misalnya susu kedelai murni hanya mengandung sedikit kalsium sehingga perlu difortifikasi dengan kalsium tambahan. Selain itu, susu kedelai juga mengandung fitoestrogen yang menyerupai hormon estrogen dalam tubuh wanita sehingga tidak disarankan untuk anak laki-laki dan wanita dengan risiko kanker payudara.

Sebuah studi tahun 2008 dari Universitas Harvard juga menyimpulkan bahwa konsumsi susu kedelai dalam jumlah tinggi menyebabkan masalah kesuburan dan jumlah sperma yang lebih rendah pada pria. Di samping itu, susu kedelai juga tinggi akan phytic acid yang dapat mengganggu penyerapan kalsium, zinc, zat besi, dan mineral lain dalam tubuh.

Kandungan  nutrisi per sajian (1 cangkir=250 ml) menurut USDA (United States Department of Agriculture)

 

Susu Sapi

Susu Kambing

Susu Kedelai

Kalori

149 kalori

168 kalori

80 kalori

Protein

8 gram

9 gram

7 gram

Gula

12 gram

10.9 gram

1 gram

Lemak

7.9 gram

10 gram

<1 gram

Kolesterol

24 mg

26.8 mg

0 mg

Kalsium

276 mg

327 mg

1/6 kalsium susu sapi

Kesimpulannya, setiap jenis susu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ketiganya merupakan sumber protein yang baik untuk pertumbuhan, mengandung vitamin dan mineral untuk kesehatan saraf dan pencernaan, serta kalsium untuk kesehatan tulang.

Oleh karena itu, pemilihan jenis susu perlu disesuaikan kembali dengan kebutuhan tubuh, status kesehatan, dan selera masing-masing. Namun untuk anak berusia di bawah 1 tahun, ASI masih menjadi pilihan terbaik untuk pemenuhan kebutuhan nutrisinya.

Dan penting untuk Anda ingat, agar tubuh senantiasa sehat, minum susu saja tidaklah cukup. Anda juga harus tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang bervariasi sumber dan jenisnya dan bergizi seimbang, agar kebutuhan tubuh akan nutrien yang berbeda-beda dapat terpenuhi.

susu