Makanan yang Anda konsumsi sehari-hari sangat bermanfaat untuk metabolisme tubuh. Makanan tersebut akan diubah oleh tubuh menjadi energi agar Anda dapat beraktivitas dengan lancar.
Oleh karena itu, pemilihan makanan yang sehat dan bergizi sifatnya sangat penting. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang memilih makanan kemasan.
Selain mudah didapat, makanan kemasan dapat disimpan hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun lamanya.
Sebetulnya boleh-boleh saja mengonsumsi makanan tersebut. Namun, Anda harus cermat dan pintar dalam memilih makanan kemasan.
Makan makanan kemasan juga tidak boleh terlalu sering. Apabila dikonsumsi terlalu sering, makanan kemasan dapat menimbulkan bahaya kesehatan seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.
Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit, simak cara memilih makanan kemasan berikut ini:
1. Perhatikan Jenis Bahan Kemasan Makanan
Bahan makanan kemasan sangat beragam, ada yang terbuat dari plastik, toples kaca, kaleng, kardus, hingga styrofoam.
Sebagai cara memilih makanan yang sehat, hindari kemasan yang terbuat dari plastik kresek hitam, kertas koran, atau kertas bekas.
Bahan-bahan tersebut mengandung unsur timbal yang dapat membahayakan fungsi ginjal. Hindari juga kemasan yang terbuat styrofoam karena diketahui mengandung komponen benzena, salah satu penyebab kanker.
Bahan untuk mengemas makanan harus diperhatikan dengan baik. Apabila tidak cermat, maka dapat timbul interaksi secara tidak langsung. Selain itu, makanan bisa berubah dari segi rasa, bentuk, dan tentunya kualitas.
2. Perhatikan Kondisi Kemasan
Baik kemasan makanan yang terbuat dari plastik, kaca, styrofoam, atau kaleng, perlu diperhatikan setiap perubahannya.
Amati jika ada warna plastik berubah atau jangan memilih kemasan makanan yang tampak ada robekan.
Kemasan yang kondisinya tidak sempurna kemungkinan besar sudah tidak dapat melindungi makanan di dalamnya dengan baik. Oleh karena itu, usahakan memilih bentuk kemasan yang masih baik, ya.
Artikel Lainnya: Benarkah Makanan Kemasan Picu Kanker?
3. Lulus Uji BPOM
Saat memilih makanan, perhatikan label yang tertera di kemasan dengan baik. Lihat dengan seksama, makanan tersebut memiliki label sah dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau tidak.
Apabila produk sudah dapat izin atau cap dari BPOM, tandanya makanan tersebut telah lulus uji coba, aman dikonsumsi, dan boleh dijual bebas secara legal.
Bagi yang beragama Islam, perlu dilihat pula ada atau tidaknya label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Adanya label tersebut berarti sudah lulus uji sehingga aman untuk dikonsumsi.
4. Cek Tanggal Kedaluwarsa
Cara memilih makanan kemasan sehat selanjutnya adalah memeriksa tanggal kedaluwarsanya. Jangan mudah terkecoh dengan diskon yang besar hingga membuat Anda mengabaikan tanggal kedaluwarsanya.
Untuk menentukan masa kedaluwarsa produk kemasan, biasanya ada dua jenis penulisan.
Pertama adalah “best before”, yang berarti makanan atau minuman masih aman dikonsumsi beberapa waktu setelah tanggal tercantum, meski kemungkinan kualitasnya sudah berbeda.
Kedua adalah tulisan “tanggal kedaluwarsa” yang berarti makanan tersebut sama sekali tidak boleh dikonsumsi setelah tanggal yang tercantum.
Artikel Lainnya: 10 Ciri Botol Minuman Kemasan yang Aman untuk Kesehatan
5. Perhatikan Kandungan Gizi
Jangan malas untuk memerhatikan kandungan gizi yang tertera di kemasan makanan. Anda harus memerhatikan beberapa hal, apakah makanan tersebut mengandung karbohidrat, gula, lemak, protein, dan sebagainya.
Mengamati kandungan gizi di dalam makanan penting bagi Anda yang memiliki penyakit kronis seperti darah tinggi atau diabetes.
Periksa juga komposisi bahan makanan guna mencegah kemungkinan risiko iritan dan alergi.
Dalam tabel gizi kemasan, kita juga bisa melihat bahan pewarna apa yang digunakan, pemanis jenis apa yang ditambahkan, serta jenis pengawet apa yang membuat kemasan tahan lebih lama.
6. Suhu Makanan
Saat akan membeli makanan kemasan, sebaiknya perhatikan juga suhu penyimpanan makanan tersebut. Suhu hangat merupakan kondisi ideal untuk kuman berkembang biak.
Maka dari itu, makanan yang dibiarkan di udara terbuka sebaiknya segera disantap dalam waktu kurang dari 2 jam. Jika tidak, sebaiknya makanan kemasan disimpan di dalam kulkas ataupun freezer.
Hal tersebut utamanya berlaku untuk bahan makanan mentah atau makanan siap saji. Di sisi lain, makanan kemasan yang dikemas khusus, misalnya makanan kaleng, umumnya dapat bertahan lama di suhu ruangan.
Mengapa makanan kaleng aman disimpan di suhu ruangan? Sebab, sebelum dikemas ke dalam kaleng, makanan tersebut sudah dipanaskan dengan suhu tinggi.
Pemanasan menggunakan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh kuman, sehingga makanan tersebut aman disimpan dalam waktu lama.
Artikel Lainnya: Sering Mengonsumsi Makanan Kemasan, Ini Efeknya
7. Gerakan “Cek KLIK”
Untuk membantu Anda dalam memilih makanan kemasan yang aman dan sehat, kini BPOM telah mensosialisasikan gerakan “Cek KLIK”.
Huruf “K” untuk cek kemasan, “huruf L” untuk cek label kemasan, huruf “I” untuk izin dari BPOM, dan “K” untuk masa kedaluwarsa.
Penting untuk mengingat singkatan tersebut dan cek sebelum Anda membeli makanan kemasan.
Jangan lupa untuk terapkan tips di atas setiap kali akan membeli makanan atau minuman kemasan.
Dengan mengetahui cara penyimpanan, takaran, penyajian, dan tanggal kedaluwarsanya, maka masalah kesehatan akibat konsumsi makanan kemasan yang tak tepat dapat dihindari.
Untuk tahu informasi lebih lanjut mengenai tips kesehatan lain, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter. Mau konsultasi langsung dengan dokter? Gunakan fitur Tanya Dokter!
(OVI/AYU)