Perawatan Wanita

Penyebab dan Cara Mencegah Keputihan Bau Amis

dr. Kartika Mayasari, 13 Mar 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Apakah Anda kerap mengalami keputihan bau amis? Kenali penyebab dan cara mengatasi kondisi tersebut.

Penyebab dan Cara Mencegah Keputihan Bau Amis

Keputihan merupakan kondisi yang sebenarnya terjadi secara normal dan akan dialami oleh setiap wanita usia subur. Namun, karena diakibatkan oleh satu dan lain hal, seorang wanita bisa saja mengalami keputihan berbau amis yang sangat menganggu, apalagi jika dirinya sudah memiliki suami.

Keputihan dapat diartikan sebagai keluarnya cairan berbentuk lendir dari dalam vagina. Kondisi ini dapat terjadi secara normal maupun tidak normal.

Keputihan normal

Pada kondisi normal, cairan keputihan yang keluar dari vagina tidak memiliki bau yang khas, berwarna bening hingga putih keruh, dan tidak menimbulkan keluhan gatal ataupun rasa tidak nyaman. Keputihan jenis ini biasanya terjadi saat seorang wanita mendekati siklus haid, mengalami kelelahan, stres, atau kurang istirahat.

Keputihan tidak normal

Keputihan tidak normal menyebabkan cairan yang keluar dari dalam vagina memiliki bau amis. Selain itu, cairan tersebut juga bersifat sangat kental hingga menggumpal, mengalami perubahan warna menjadi hijau, kekuningan, cokelat atau merah muda, dan menyebabkan keluhan gatal, nyeri, serta rasa tidak nyaman di sekitar vagina. Keputihan tidak normal biasanya terjadi akibat adanya infeksi jamur atau bakteri.

Mencegah keputihan bau amis

Keputihan bau amis akibat adanya infeksi jamur atau bakteri dapat dicegah dengan melakukan tindakan berikut ini:

  1. Gunakan celana dalam yang sesuai

Gunakan celana dalam yang tidak terlalu sempit. Pastikan pula Anda menggantinya secara berkala, paling tidak dua kali sehari.

Sedangkan, jika Anda adalah orang yang mudah berkeringat, jangan sungkan untuk menggunakan celana dalam berbahan katun.

Tindakan di atas bertujuan untuk menjaga kelembapan daerah kewanitaan Anda. Dengan demikian, risiko terjadinya keputihan tidak normal akibat bakteri atau jamur bisa diperkecil.

  1. Hindari penggunaan produk pembersih vagina

Vagina wanita diselimuti oleh bakteri baik yang menjaga tingkat keasaman bagian tersebut. Nah, jika Anda menggunakan produk pembersih vagina, apalagi tanpa anjuran dari dokter, keseimbangan bakteri baik yang ada di sekitar vagina bisa terganggu. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri jahat menjadi semakin pesat, sehingga keputihan bau amis tak bisa lagi dihindari.

  1. Bilas vagina dari depan ke belakang

Setelah buang air kecil, pastikan Anda membilas vagina menggunakan air bersih yang mengalir dari arah depan ke belakang. Kemudian, seka dengan tisu atau handuk bersih hingga benar-benar kering.

  1. Gunakan pantyliner bila perlu

Pantyliner merupakan pembalut tipis yang dapat menyerap keringat dan cairan vagina. Ini artinya, benda tersebut dapat menjaga kelembapan area vagina dan sekitarnya.

Namun, saat menggunakan pantyliner, pastikan Anda menggantinya setiap empat jam sekali. Jangan lalai untuk melakukan hal ini, karena pantyliner yang terlalu lama digunakan dan tidak diganti secara berkala dapat meningkatkan risiko terjadinya keputihan bau amis.

Kapan harus ke dokter?

Pada keputihan normal, Anda tidak perlu sampai berobat ke dokter. Ini karena keadaan tersebut dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Namun, jika Anda mengalami keputihan bau amis, jangan ragu untuk segera membawa diri ke dokter, apalagi jika Anda juga mengalami gejala penyerta seperti:

  1. Demam
  2. Nyeri perut
  3. Meningkatnya frekuensi buang air kecil
  4. Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  5. Mudah lelah
  6. Terdapat flek atau perdarahan.

Ingatlah untuk segera berobat ke dokter jika Anda mengalami keputihan bau amis, apalagi jika disertai dengan gejala-gejala di atas. Jangan menunda-nunda, karena keputihan yang demikian bisa menjadi pertanda adanya kanker serviks atau penyakit berbahaya lainnya. Tetap waspada, dan selalu jaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan Anda!

[NB/ RVS]

Vagina
Area Kewanitaan
Keputihan Bau Amis
Kanker Serviks
Keputihan