Beberapa orang mungkin akan memilih seks anal sebagai salah satu cara untuk mencegah kehamilan. Seks anal adalah jenis seks yang dilakukan dengan alat kelamin pria yang dimasukkan ke dalam lubang anus pasangan. Dengan metode ini, anal seks dipercaya dapat mencegah kehamilan.
Kendati demikian, anal sex tidak disarankan. Pasalnya, metode ini tidak higienis sama sekali karena lubang anus merupakan tempat keluarnya kotoran. Metode seks yang satu ini bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Bahkan, ini merupakan jenis seks yang paling berisiko.
Berikut beberapa risiko dan dampak dari hubungan seks lewat lubang dubur alias anal seks:
1. Luka pada Anus
Tidak seperti vagina, lubang anus tidak menghasilkan lubrikan. Menurut dr. Adithia Kwee, ini hanya akan merasakan nyeri sepanjang penetrasi di dubur.
Apalagi, kulit di sekitar anus sangat sensitif, sehingga rentan terhadap robekan. Jika dilakukan, ini dapat menyebabkan luka pada anus.
2. Meningkatkan Risiko Infeksi
Meski jaringan di bagian anus cenderung kaku, namun jaringan di bagian dalam anus sangat tipis dan halus, sehingga lebih mudah robek atau berdarah.
Mengutip Cleveland Clinic, ini memicu terjadinya penularan infeksi atau virus ke pasangan jika terjadi robekan.
“Luka tersebut memungkinkan masuknya virus dan bakteri ke dalam pembuluh darah,” tutur dr. Adithia.
Artikel Lainnya: 10 Mitos Seks Keliru Beserta Fakta Medis yang Sebenarnya
3. Memicu Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)
Seks anal juga dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual (PMS), terutama jika tidak menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
Beberapa penyakit menular seksual, seperti HIV, dapat ditularkan dengan mudah lewat kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya.
4. Tidak Nyaman
Seks anal merupakan seks yang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri. Apalagi, lapisan anus lebih halus dan menghasilkan lebih sedikit pelumas alami.
Tentunya, ini dapat mengurangi kepuasan seksual dan menyebabkan ketegangan dalam hubungan. Selama melakukan hubungan seksual, penting untuk berkomunikasi dengan pasangan agar saling merasa nyaman.
5. Menyebabkan Penyakit Tertentu
Di sekitar anus, ada banyak pembuluh darah pada anus yang berfungsi untuk memasok darah ke seluruh area. Ketika terjadi tekanan dalam anus akibat anal seks, ini bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi bengkak.
Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan wasir. Jika tidak ditangani segera, ini dapat menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan memicu terjadinya perdarahan pada anus.
6. Masalah Fungsi pada Usus
Ternyata, penetrasi berulang pada area anus juga dapat memengaruhi fungsi usus dan menyebabkan masalah.
Mengutip dari The University of Alabama at Birmingham, seks anal bisa meningkatkan risiko masalah usus, seperti kesulitan buang air besar dan kebocoran usus. Bahkan, jika terjadi secara terus-menerus, ini bisa meningkatkan kanker usus.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Pelumas yang Aman untuk Berhubungan Seks
7. Meningkatnya Risiko Kanker Anus
Orang yang melakukan hubungan seks anal tanpa kondom memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker anus.
Kanker anus merupakan kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali di anus. Meski jenis kanker ini cukup jarang terjadi, namun ini bisa menimbulkan nyeri dan perdarahan di anus.
Karena memiliki sejumlah risiko, anal seks tidak dianjurkan untuk dilakukan. Bila ingin mencegah kehamilan, kamu bisa melakukan KB atau menggunakan kondom. #JagaSehatmu dengan melakukan seks dengan aman.
Bila punya pertanyaan lain seputar seks anal, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, ya!
- Cleveland Clinic. Diakses 2023. Is Anal Sex Safe?
- Columbia University. Diakses 2023. Risks of anal sex, other then STIs?
- The University of Alabama at Birmingham. Diakses 2023. Anal intercourse linked to increased risk of incontinence in both males, females.
- Penn Medicine. Diakses 2023. Anal Cancer Risks and Prevention.
- American Cancer Society. Diakses 2023. Risk Factors for Anal Cancer.