Seks

Inilah Bahaya Oral Seks Rimming

Christovel Ramot, 19 Agu 2024

Ditinjau oleh dr. Gia Pratama

Rimming, stimulasi oral pada area anus, bisa berakibat fatal jika tidak dilakukan dengan aman. Pahami risikonya, cara mencegahnya, dan jaga kesehatan seksual Kamu bersama KlikDokter.

Inilah Bahaya Oral Seks Rimming

Oral seks, termasuk rimming (aktivitas oral pada area anus), adalah bentuk keintiman yang dipraktikkan oleh beberapa pasangan. Meskipun dapat memberikan kenikmatan seksual, penting untuk memahami risiko dan bahaya yang terkait dengan aktivitas ini.

Tim redaksi KlikDokter dan dr. Gia Pratama akan menjelaskan secara singkat bahaya yang terkait dengan rimming, bagaimana mencegah risiko tersebut, dan langkah-langkah untuk menjaga kesehatan seksual.

Artikel lainnya: Waspada Infeksi Menular Seksual Akibat Seks Oral

Apa itu Rimming?

Rimming, atau anilingus, adalah praktik seksual di mana mulut dan lidah digunakan untuk merangsang anus pasangan. Aktivitas ini bisa menjadi bagian dari foreplay atau tindakan seksual itu sendiri.

Risiko Oral Seks Rimming

Meski bisa memberikan sensasi yang intens dan kenikmatan bagi beberapa orang, rimming juga membawa risiko kesehatan tertentu, seperti:

1. Infeksi menular seksual (IMS)

  • Human Papillomavirus (HPV): HPV dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit, termasuk kontak antara mulut dan anus. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker anus, mulut, dan tenggorokan.
  • Hepatitis A dan B: Hepatitis A dan Hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi. Mengingat anus adalah area yang rentan terhadap kontaminasi tinja, risiko penularan virus ini meningkat melalui rimming.
  • Herpes simplex virus (HSV): HSV-1 dan HSV-2 dapat menyebar melalui kontak oral dan genital, termasuk melalui rimming. Infeksi herpes dapat menyebabkan luka yang menyakitkan dan berulang di mulut atau area genital.
  • Gonore dan klamidia: Bakteri penyebab gonore dan klamidia bisa menginfeksi tenggorokan jika tertelan melalui kontak oral dengan anus yang terinfeksi. Ini bisa menyebabkan faringitis gonokokal atau klamidia faringeal.

2. Infeksi bakteri

  • Escherichia coli (E. coli): Bakteri ini sering ditemukan di tinja dan dapat menyebabkan infeksi serius jika tertelan atau masuk ke dalam mulut. Infeksi E. coli dapat menyebabkan gejala seperti diare, kram perut, dan dalam kasus yang parah, infeksi sistemik.
  • Salmonella: Salmonella adalah bakteri lain yang bisa ditemukan di tinja dan dapat menyebabkan infeksi gastrointestinal serius. Gejala meliputi diare, demam, dan kram perut.
  • Shigella: Bakteri ini juga ditemukan di tinja dan dapat menyebabkan disentri, yang ditandai dengan diare berdarah dan kram perut yang parah

3. Infeksi parasit

  • Giardia: Parasit ini dapat menyebabkan giardiasis, infeksi yang ditandai dengan diare berair, kram perut, dan mual. Giardia menyebar melalui kontak dengan tinja yang terkontaminasi.
  • Cacing usus: Beberapa jenis cacing, seperti cacing kremi, dapat menyebar melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi. Infeksi cacing usus dapat menyebabkan gatal-gatal di area anus dan masalah pencernaan.
  1. Penyakit dan kondisi lainnya
  • Human immunodeficiency virus (HIV): Meskipun risiko penularan HIV melalui rimming lebih rendah dibandingkan dengan penetrasi anal atau vaginal, masih ada risiko terutama jika ada luka terbuka atau perdarahan di mulut atau anus.
  • Infeksi jamur: Candida, jamur yang menyebabkan infeksi ragi, bisa menyebar melalui kontak oral dengan anus yang terinfeksi, menyebabkan infeksi di mulut (oral thrush) atau di anus.

Langkah-Langkah Pencegahan

Jika memang rimming menjadi salah satu kebiasaan Kamu dan pasangan dalam melakukan seks, alangkah bijaknya memerhatikan hal-hal berikut ini:

1. Kebersihan yang baik

  • Cuci tangan dan mulut: Selalu cuci tangan dan mulut dengan sabun dan air sebelum dan setelah melakukan rimming untuk mengurangi risiko infeksi.
  • Bersihkan area anus: Pastikan area anus bersih sebelum melakukan rimming. Mandi dan membersihkan area dengan sabun antibakteri dapat membantu mengurangi risiko.

2. Gunakan penghalang (barrier)

  • Dental dam: Dental dam adalah selembar lateks atau poliuretan tipis yang dapat digunakan sebagai penghalang antara mulut dan anus. Ini dapat membantu mencegah penularan bakteri, virus, dan parasit.
  • Sarung tangan lateks: Menggunakan sarung tangan lateks saat merangsang anus dengan jari juga dapat membantu mencegah penyebaran infeksi.

3. Pemeriksaan kesehatan rutin

  • Tes IMS: Melakukan tes IMS secara rutin dapat membantu mendeteksi dan mengobati infeksi lebih awal. Diskusikan dengan pasangan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan seksual secara teratur.
  • Vaksinasi: Vaksinasi terhadap hepatitis A dan B serta HPV dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap beberapa infeksi yang dapat ditularkan melalui rimming.

4. Komunikasi terbuka dengan pasangan

  • Bicarakan risiko: Diskusikan risiko dan langkah-langkah pencegahan dengan pasangan sebelum melakukan rimming. Pastikan kedua belah pihak menyadari potensi bahaya dan setuju untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
  • Setuju pada batasan: Tetapkan batasan yang nyaman untuk kedua belah pihak. Jika salah satu merasa tidak nyaman dengan aktivitas tersebut, penting untuk menghormati perasaan mereka dan mencari alternatif lain untuk keintiman seksual.

Artikel lainnya: Jangan Kena Gigi saat Seks Oral, Ini Alasan Medisnya!

Mengatasi Kekhawatiran dan Misinformasi

Banyak orang mungkin meremehkan risiko yang terkait dengan rimming. Edukasi dirimu dan pasangan mengenai bahaya yang sebenarnya dan pentingnya langkah-langkah pencegahan.

Selain itu, rimming sering kali dianggap tabu atau memalukan untuk dibicarakan. Menghilangkan stigma ini melalui komunikasi terbuka dan edukasi dapat membantu pasangan membuat keputusan yang lebih sadar tentang kesehatan seksual mereka.

Terutama, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika Kamu memiliki kekhawatiran tentang risiko kesehatan yang terkait dengan rimming. Dokter atau ahli kesehatan seksual dapat memberikan saran yang akurat dan bantuan yang diperlukan.

Ya, rimming, seperti aktivitas seksual lainnya, membawa risiko kesehatan tertentu yang penting untuk dipahami.

Infeksi menular seksual, infeksi bakteri, infeksi parasit, dan risiko lainnya dapat dihindari dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat seperti menjaga kebersihan, menggunakan penghalang seperti dental dam, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, dan berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan.

Mengetahui dan mengelola risiko ini adalah kunci untuk menjaga kesehatan seksual dan menikmati hubungan yang aman dan memuaskan.

Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan berbicara dengan profesional kesehatan jika Kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang praktik seksual yang aman.

Keputusan yang bijak dan tindakan pencegahan yang tepat dapat membantu Kamu dan pasangan menikmati keintiman dengan cara yang sehat dan bertanggung jawab.

#JagaSehatmu dan pasangan dengan lebih baik. Unduh aplikasi KlikDokter sekarang untuk informasi lengkap tentang risiko oral seks rimming dan tips kesehatan lainnya!